Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Unik, Seorang Ayah Tenangkan Anaknya yang Rewel Pakai Kentang

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Minggu, 01 Apr 2018 13:02 WIB

Ayah ini ajarkan anaknya supaya nggak mudah rewel atau marah-marah dengan memakai kentang. Kok bisa?
Unik, Seorang Ayah Tenangkan Anaknya yang Rewel Pakai Kentang/ Foto: iStock
Masing-masing orang tua pasti punya trik saat anak 'cranky' alias rewel atau marah-marah melulu. Nah, ayah yang satu ini punya trik yang unik supaya anaknya nggak rewel, Bun: menggunakan kentang.

Jadi, awalnya ayah ini menulis caranya di Reddit. Katanya, ia menggunakan 'tipu muslihat' yang lucu dan unik. Ia melakukan cara ini untuk menghentikan amarah si kecil.

"Jadi, hari ini anak saya yang berumur tiga tahun hanya merengek dan mengeluh tentang segalanya. Dari makan siangnya sampai harus membersihkan lantai hanya karena ingin dilihat saudaranya, "tulis ayah ini di Reddit.

Tak tahan karena rewelnya si anak berlanjut, sang ayah memiliki ide saat dirinya sedang memasak sup. Ia kemudian memanggil anaknya itu.

"Saat kamu memasak sup atau rebusan, tambahkan kentang ke dalamnya jika terlalu asin karena akan menyerap garam ekstra," jelas si ayah yang nggak disebutkan namanya ini, dikutip dari Love What Matters.

Kemudian, sang ayah memberitahu anaknya bahwa dia perlu berhenti menjadi 'salty' mungkin kalau diterjemahkan langsung artinya asin. Tapi 'salty' yang dimaksud ayahnya adalah suka marah-marah. Kemudian si kecil hanya terdiam.

Unik, Seorang Ayah Tenangkan Anaknya yang Rewel Pakai KentangUnik, Seorang Ayah Tenangkan Anaknya yang Rewel Pakai Kentang/ Foto: Thinkstock



"Saya menemukan kentang terbesar dan mengatakan kepadanya bahwa dia perlu memegang ini sampai dia bisa mengubah sikapnya. Dia 'salty' dan ketika dia tenang dan siap untuk mengatakan hal-hal baik dia dapat meletakkan kentang dan bergabung dengan kami lagi," tulis si ayah.

Mendadak suasana hati si kecil berubah. Awalnya bingung dan ingin meletakkan kentangnya, tapi setelah diberi pengertian, si kecil benar-benar memegang kentangnya. Si kecil terus memegang kentang itu sampai moodnya membaik.

Ya, memang sebenarnya kita nggak perlu main fisik untuk mendisiplinkan anak, Bun. Mungkin beberapa orang berpikir memukul anak yang dianggap nakal adalah hak orang tua agar anak tetap pada jalurnya dan mengajarkan hal yang benar. Tapi penelitian yang dilakukan selama setengah abad menemukan masa lalu yang penuh dengan kekerasan fisik lebih berbahaya untuk anak, ke depannya.

"Semakin sering anak-anak dihukum secara fisik, semakin besar kemungkinan anak untuk menentang orang tua mereka," begitulah hasil temuan ilmuwan University of Texas dikutip dari Daily Mail.

Psychology Today menjelaskan hukuman fisik didefinisikan sebagai penggunaan kekuatan fisik dengan maksud agar anak mengalami sakit atau ketidaknyamanan di tubuhnya sehingga anak bisa mengoreksi perilakunya. Apa saja yang termasuk hukuman fisik? Memukul, mencubit, meremas, mencambuk, menampar, mencuci mulut anak dengan sabun, menyuruh anak berlutut di atas benda yang menyakitkan, serta memaksa anak berdiri atau duduk dalam posisi tertentu dalam jangka waktu lama.

Elizabeth Gershoff, seorang psikolog perkembangan telah meneliti ratusan penelitian dan mempresentasikan hasil analisis hubungan antara hukuman fisik orang tua dan hasilnya pada anak-anak dan orang dewasa. Dia menemukan bahwa hukuman fisik masa kecil terkait dengan perilaku agresi, nakal, dan antisosial.

(aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda