Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Trik Ini Bisa Dicoba agar Anak Tak Cemburu pada si Adik Bayi

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Senin, 30 Apr 2018 08:02 WIB

Supaya si kakak nggak cemburu pada adiknya yang baru lahir nih, Bun.
Trik Ini Bisa Dicoba agar Anak Tak Cemburu pada si Adik Bayi/ Foto: Istimewa
Jakarta - Manusia boleh berencana, tapi kita kadang nggak tahu ya kalau Tuhan menitipkan anak ke kita lagi. Apalagi jarak usianya cukup dekat. Nah, yang dikhawatirkan orang tua dengan jarak usia anak yang satu dengan yang lain cukup dekat adalah soal membagi waktu dan kasih sayang antara kakak dan adik. Terlebih kalau keduanya masih balita.

Soal ini, menurut psikolog Febria Indra Hastati dari Brawijaya Clinic, orang tua perlu melibatkan sang kakak dengan adik barunya, lalu tempatkan kakak sebagai sosok 'superhero'. Sehingga, si kakak merasa bahwa dia berjasa bagi adiknya, karena si adik membutuhkan dia.

"Jadi dia merasa bangga dan terlibat. Misalnya, 'Kakak nanti kalau adik sudah lahir, kakak bantu Bunda karena kakak yang paling jago kasih bedak di kaki, kakak kan yang paling bisa pilihkan kaus kaki adik. Kakak kan udah pintar pakai sepatu nanti bisa ajarin adik ya. Kalau bukan kakak nggak bisa nih'. Jadi anak pertama ini akan tumbuh menjadi sosok yang percaya diri, dibutuhkan dan berjasa bagi adiknya," tutur Febria kepada HaiBunda.



Febria bilang jadi dari awal kerangka berpikir yang kita ciptakan ke anak sudah seperti itu. Jadi ditempatkan pola berpikir si kakak kalau dia terlibat dalam proses menyambut kehadiran si adik dan peran si kakak amat penting serta bermanfaat.

Kedua, kita memang perlu mengaktifkan social support yang ada di rumah. Misalnya kakek nenek, keponakan, tante, semua itu kata Febria punya peran masing-masing. Jadi kita para bunda nggak kelelahan termasuk untuk membagi perhatian ke si kakak.

"Kalau Bunda sudah dibantu dengan social support yang baik, maka Bunda bisa jadi lebih sabar, lebih empatik kepada si kakak dan nggak mudah menyalahkan ataupun memberi sebuah cap kepada si kakak kalau dia nakal," ujar Febria.

Soal berbagi waktu, memang harus ada komitmen juga dengan suami, Bun. Dengan begitu, kita bisa berbagi peran karena suami terlibat. Contoh, kita lagi menyusui si adik dan ayah mengajak si kakak main. Nah, setelah Bunda selesai menyusui, giliran ayah deh yang menemani si adik.

"Jadi si kakak juga merasa mendapat perhatian. Memang dibutuhkan motivasi yang luar biasa kuat dari pihak Bunda karena tentu saja dalam kondisi lelah setelah melahirkan ditambah lagi perlu bagi waktu kepada suami dan anak," kata Febria.

Menurut Febria, semua yang kita lakuka bisa terbayar ketika anak-anak tumbuh menjadi anak yang saling menyayangi dan keluarganya lebih harmonis. Tentu apa yang kita tanam itu biasanya akan kembali ke kita, ya kan, Bun?

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda