Jakarta -
Anak yang sedang asyik main bareng temannya tiba-tiba pulang ke rumah sambil merengek. Dia minta dibelikan baju baru untuk
Lebaran seperti teman-temannya. Hmm, gimana ya, dituruti atau nggak ya
Kadang kita punya pertimbangan sendiri ya saat memutuskan nggak membelikan baju
Lebaran untuk anak. Mungkin karena saat ini kita lagi ada kebutuhan yang cukup banyak. Atau mungkin sebelum Ramadan pun anak sudah kita belikan baju.
Ada lagi ibu yang memang nggak mau membiasakan anaknya selalu beli barang yang baru-baru saat Lebaran, dengan alasan pakaian yang lama masih bagus. Jadi ketimbang buat beli baju melulu, mendingan uangnya disimpan di tabungan atau untuk keperluan lain.
Nah, terus gimana dong menyikapi anak yang tiba-tiba merengek minta dibelikan baju Lebaran seperti teman-temannya? Menurut psikolog anak dari Tiga Generasi, Vera Itabiliana Hadiwidjojo, perlu ditanamkan sejak dini pada anak bahwa baik atau tidaknya seseorang tidak dilihat dari barang yang ia miliki.
"Kita bisa kok tunjukkan kesenangan lain yang bisa diperoleh anak seperti, bisa kumpul dengan keluarga, beribadah bersama atau adanya tradisi mudik dan sebagainya," tutur Vera.
Hal ini juga sejalan dengan pendapat psikolog pendidikan, Orissa Anggita Rinjani. Psikolog yang akrab disapa Ori ini mengatakan bahwa kita bisa lho memberikan pemahaman ke anak bahwa Lebaran nggak hanya identik dengan baju baru.
"Kita bisa katakan, 'Nak, Lebaran kali ini kita tidak beli baju baru ya. Yang lama masih bisa dipakai dan saat ini uangnya mama butuhkan untuk hal lain yang lebih penting'. Yang penting kan kita kasih reasonnya kenapa nggak beli baju baru, bukannya malah ikut ngomel," papar Ori saat ngobrol dengan HaiBunda.
Nah, saran Vera untuk tetangga yang kepo dan suka tanya, 'Anakmu dibeliin baju Lebaran nggak?', 'Lho kok anakmu nggak dibeliin baju Lebaran sih? Kan kasihan', dan nyinyiran lainnya, kita cukup dengarkan saja, Bun. Tapi ingat, nggak usah dimasukkan ke hati atau pikiran ya. Semua orang punya kehidupan sendiri, punya pilihan sendiri, dan nggak seharusnya dicampuri dan dipengaruhi pendapat orang lain.
Justru nih kalau tiap Lebaran anak dibelikan baju baru, makna Lebaran jadi bias. Padahal Lebaran atau Idul Fitri adalah momen untuk merayakan kemenangan setelah sebulan menahan segala nafsu, Lebaran juga momen untuk berkumpul bersama keluarga besar dan saling bermaaf-maafan, bukan saling memamerkan barang baru yang kita miliki.
Maaf lahir dan batin ya, Bun.
(aml)