Jakarta -
Sudah punya momongan tapi karena satu atau lain hal, kita terpaksa masih tinggal sama orang tua ataupun mertua. Kadang, dilema pun muncul ketika timbul cara
mengasuh anak yang berbeda antara kita dan si kakek dan nenek.
Dilema ini salah satunya dialami bunda satu anak bernama Maya. Saat ini, Maya yang punya anak usia 9 bulan masih tinggal bersama orang tua. Kebetulan nggak ada ART, jadilah si kecil diurus oleh sang nenek. Nah, sehari-hari, kata Maya sering timbul beda pendapat soal mengasuh si kecil, Bun.
"Soal mandi, saya dan suami mulai melatih anak mandi pakai air yang agak dingin. Tapi, ibu saya melarang. Katanya nanti suruh nunggu sampai umur satu tahun. Ya, karena kita masih nabung untuk bisa punya rumah sendiri jadi saya masih nuruti kata ibu saya. Daripada ribut juga kan. Kami pun masih numpang, ibaratnya," kata Maya.
Bunda juga mengalami hal serupa kayak Maya? Memang itu bisa bikin dilema ya, Bun. Tapi, karena keadaan, kadang kita pun mengikuti apa kata kakek dan nenek. Saat timbul dilema kayak gini sebaiknya apa sih yang kita lakukan? Baru-baru ini, HaiBunda ngobrol sama psikolog anak dan keluarga dari Tiga Generasi, Anna Surti Ariani. Kata wanita yang akrab disapa Nina ini, kalau masih tinggal bareng orang tua, soal
pengasuhan anak memang sebisa mungkin kita satu suara, Bun, sama orang tua.
"Tapi tidak harus satu cara. Artinya selama kita yakin niatnya baik, itu jauh lebih penting dibanding caranya. Tapi kalau niatnya udah nggak baik, memang susah. Kalau niatnya sama-sama baik tapi caranya berbeda, nggak terlalu masalah," kata Nina.
Kita perlu ingat, Bun. Semakin besar anak makin bisa memahami aturan nenek berbeda sama aturan yang diterapkan orang tuanya. Penting juga nih dipertegas ke anak kapan aturan nenek harus dijalankan dan kapan aturan orang tua yang harus dijalankan. Memang ini nggak gampang ya. Tapi, seiring berjalannya waktu anak makin bisa paham dan terbiasa sama adanya perbedaan ini kok, Bun.
Baca juga: Bagaimana Pola Asuh Anak yang Tepat?
Saat tinggal seatap sama orang tua, pastinya minimal ada satu kamar 'jatah' buat keluarga kita. Kata Nina, ketika kita ingin menegur anak, sebisa mungkin dilakukan di kamar itu supaya nggak kedengaran orang lain. Untuk bisa melakukan ini, lagi-lagi diperlukan kesepakatan sama orang tua bahwa ada ruangan pribadi untuk keluarga kita. Di sini, Nina menekankan pentingnya kerja sama kita dengan pasangan, Bun.
"Percayalah nenek ini niatnya baik. Yang bisa kita lakukan kalau mau ngomong adalah kita bilang 'Terima kasih banyak lho ibu perhatian banget sama anakku. Tapi aku kan juga perlu punya waktu sama anakku, sama kayak ibu perlu punya waktu sama anak ibu, suamiku'. Atau, bisa juga kita sampaikan kalau kita ngiri nih si ibu dulu bisa mengasuh si anak sendiri sedangkan saat ini kita belum bisa melakukan itu," kata Nina.
"Namun, tekankan kalau kita pun ingin belajar mengasuh si kecil dan sampaikan bolehkan ada waktu buat kita belajar mengasuh anak tanpa campur tangan si nenek? Tapi nanti ada juga waktu buat si nenek yang mengasuh cucunya," tambah Nina yang juga berpraktik di Klinik Terpadu UI ini.'
Bunda pernah merasakan hal yang sama, timbul dilema soal
pengasuhan anak karena masih tinggal seatap sama orang tua? Yuk, berbagi cerita Bunda di kolom komentar.
Baca juga: Menyikapi Beda Pola Asuh karena Anak Dititipkan ke Kakek-Nenek (rdn)