Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Sudahkah Kita Peduli Asupan Gula Garam Lemak untuk si Kecil?

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 04 Jan 2018 19:19 WIB

Gula, garam, dan lemak memang penting untuk si kecil, tapi jangan sampai berlebihan.
Sudahkah Kita Peduli Asupan Gula Garam Lemak untuk si Kecil?/ Foto: dok HaiBunda
Jakarta - Asupan gula, garam, dan lemak penting bagi bagi kita, nggak terkecuali buat anak-anak. Tapi kita harus pastikan nih, Bun, si kecil nggak berlebihan mengasup gula, garam, dan lemaknya.

Soalnya kalau si kecil terbiasa mengasup makanan dengan gula, garam, dan lemak yang tinggi maka kelak mereka berisiko terkena penyakit tidak menular seperti kanker, diabetes mellitus, juga penyakit kardiovaskuler, serta penyakit paru obstruktif kronis (PPOK).

Kita harus ingat, Bun, batas konsumsi gula, garam, dan lemak yang disarankan oleh Kementerian Kesehatan RI per orang per hari yaitu 50 gram (4 sendok makan) gula, 2.000 mg natrium/sodium atau 5 garam (1 sendok teh), dan untuk lemak hanya 67 gram (5 sendok makan).

Yang harus jadi perhatian, saat ini Indonesia mengalami eskalasi penyakit tidak menular yang dramatis. Berdasarkan hasil Riskesdas tahun 2007 dan 2013 menunjukkan bahwa 61 persen dari total kematian disebabkan oleh penyakit tidak menular. Tentunya hal ini cukup memprihatinkan ya, Bun.

Berangkat dari peristiwa tersebut, Dr Rita Ramayulis DCN Mkes ingin menyadarkan masyarakat Indonesia pentingnya memilih asupan makanan dengan bijak dan gizi yang seimbang melalui penelitiannya. Sasaran di dalam penelitiannya adalah anak sekolah.

"Saya memilih anak sekolah, khususnya remaja, karena mereka adalah kunci dari masa depan para penerusnya. Jika generasi mudanya saja sudah rusak maka entah apa yang terjadi dengan generasi penerusnya," ujar Rita saat ditemui HaiBunda usai sidang terbuka disertasinya di Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas Indonesia, Depok, Rabu (3/1/2018).

Rita merasa generasi mudalah yang paling perlu diajak untuk memiliki pola makan sehat. Jika generasi mudanya sehat, maka nantinya mereka akan tumbuh menjadi orang tua yang sehat. Orang tua yang sehat pasti memberikan 1.000 hari pertama kehidupan yang berarti bagi anaknya.

"Dalam penelitian, saya membuat media papan menu untuk mencantumkan informasi kandungan gula, garam dan lemak (GGL) serta pesan kesehatan, pemilihan menu dan asupan GGL pada kantin sekolah," papar Rita.

Setelah penelitian dilakukan kurang lebih hampir satu tahun lamanya, hasil menunjukkan bahwa asupan gula, garam dan lemak pada makanan kantin, ketiganya lebih dari 100 persen dari asupan standar. Hal ini tentunya menjadi perhatian bagi kita ya, Bun.

"Setelah pemasangan papan menu makanan yang mencantumkan informasi kandungan GGL, anak sekolah jadi lebih perhatian terhadap apa yang dimakannya. Harapan saya adalah, bahwa pengetahuan tentang asupan ini bisa diteruskan ke lingkunganya, keluarganya dan bahkan temannya," tutur ibu dari empat anak ini.

Nah, bagaimana, Bun, mau dipraktikan juga di rumah?
(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda