Jakarta -
Di gambar-gambar majalah dan televisi, biasanya terlihat bayi dengan
kulitnya yang halus mulus. Tapi nyatanya nggak semua bayi kulitnya selalu halus dan mulus. Beberapa bayi punya masalah juga di kulitnya.
"Tantangan yang dihadapi orang tua dan bayi hari ini berbeda dengan 5 hingga 10 tahun yang lalu. Iklim, cuaca, polusi, debu, deterjen pakaian, asupan makanan dan faktor lainnya menjadi tolak ukur orang tua dalam melindungi kesehatan dan kesejahteraan si kecil," ungkap Capucine D'epenoux, Marketing Director, Sarbec Cosmetics yang ditemui pada konferensi pers Peluncuran Rangkaian Produk Perawatan Bayi Corine de Farme, di Decanter Restaurant, Plaza Kuningan pada Rabu (13/9/2017).
Baca juga:
Bunda, Kenali Cara Penanganan Masalah Kulit Pada BayiNah, Bunda, berikut ini beberapa permasalahan kulit yang bisa dialami bayi baru lahir, seperti dirangkum HaiBunda dari berbagai sumber.
 Ilustrasi ruam popok/ Foto: thinkstock |
1. Ruam PopokHal ini sering sekali terjadi pada bayi yang berkulit sensitif, terutama pada bagian pantat dan paha bayi. Umumnya terjadi karena bayi sering buang air besar dan kecil, banyak terjadi gesekan pada selangkangan bayi karena popok yang kurang pas, atau bisa juga karena jamur.
Ruam popok bisa diatasi dengan tidak terlalu sering memandikan bayi karena kulit bayi yang sensitif. Penting juga untuk memastikan kulit bayi benar-benar kering sebelum memakaikannya pakaian. Untuk udara yang cenderung panas seperti di Indonesia ini, jangan pakaikan bahan pakaian yang sintetis, melainkan cari bahan pakaian yang dapat menyerap keringat bayi ya, Bun.
Kalau kulit anak sedang ruam, sebaiknya jangan langsung gunakan bedak talek pada area ruam ya Bun. Soalnya bedak talek tersebut akan menyerap keringat dan terakumulasi pada area ruam (lipatan pantat maupun paha) yang malah bertendensi adanya jamur atau infeksi.
 Ilustrasi kulit bayi baru lahir/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
2. Semacam Kerak di Kepala BayiPernah melihat bercak putih seperti kerak di kepala bayi baru lahir, Bun? Ada yang bilang penyebabnya adalah ASI yang tumpah ke kepala bayi. Tenang, dr Jerome Valleteau de Moulliac, dokter anak terkemuka dari Perancis sudah memastikan itu nggak ada hubungannya dengan ASI kok.
Semacam kerak di kepala bayi ini terjadi karena kelebihan sebum atau produksi minyak berlebih yang dipengaruhi dari hormon si ibu. Hal ini sangat alami dan sering terjadi.
Tidak ada masalah yang serius dari segi kesehatan. Namun jika dilihat dari segi estetika dan Bunda ingin menghilangkan kerak ini, bisa dengan keramas sehari dua kali, serta sisirlah rambut bayi dengan sisir yang lembut. Sampo bayinya pun harus sangat sesuai dengan si bayi, bisa juga diberikan vaseline pada sisir tersebut. Kerak kapala akan hilang setelah 1 hingga 2 bulan lahir.
Baca juga:
Kulit Bayi yang Mengelupas
 Ilustrasi kulit bayi baru lahir/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
3. Jerawat pada BayiBiasanya jerawat lebih banyak ditemukan pada bayi laki-laki. Ini karena kelenjar pada laki-laki lebih sensitif dan tentu saja hormonnya berbeda dari bayi perempuan.
Tapi jangan disamakan dengan jerawat pada anak remaja ya Bun. Sebab bentuk dan cara penangannya sangat berbeda. Jerawat pada bayi setelah lahir akan hilang dengan sendirinya dalam beberapa minggu atau bulan, sedangkan anak remaja jika ingin menghilangkan jerawatnya harus ada penanganan lebih lanjut.
 Ilustrasi kulit bayi baru lahir/ Foto: Dhani Irawan/detikcom |
4. Bercak Putih di Wajah BayiBercak putih di wajah bayi dinamakan Vernix caseosa atau sejenis substansi lemak seperti keju. Vernix ini cenderung terjadi pada bayi prematur dan akan hilang dengan sendirinya ketika dimandikan. Ketika bayi terdapat bintik putih pada hidung atau wajahnya juga lebih baik jangan dikorek atau dihilangkan karena bisa jadi malah akan berbahaya.
Zat putih ini berguna untuk mencegah infeksi karena mengandung protein yang memiliki sifat seperti antibiotik. Oleh karena itu, di beberapa klinik tubuh bayi tidak dibersihkan dari zat tersebut dan dibiarkan sampai mengering. Zat ini juga dapat membantu membersihkan
kulit bayi saat ia masih dalam kandungan ibunya dan mempermudah bayi untuk keluar melalui saluran lahir sang ibu.
dr de Moulliac juga menyarankan ketika mengajak bayi baru lahir berjemur, sebaiknya dipakaikan krim di beberapa area kulit yang terbuk. Krim yang dipakai haruslah punya proteksi kuat untuk kulit si kecil yang sensitif. Ulangi pemakaian krim tersebut setiap 2 jam sekali atau tiap bayi berkeringat ketika si kecil sedang berada di luar ruangan.
(aml)