Jakarta -
Dunia berubah begitu cepat. Zaman
anak kita lahir dan besar beda banget dengan zaman dulu kita beranjak besar. Karena itulah orang tua harus belajar banyak-banyak agar pola asuhnya nggak tergerus zaman. Ini juga yang dilakukan penyanyi Chua 'Kotak'.
Perubahan zaman tentu berpengaruh dengan pergaulan ya, Bun. Perubahan dan pergaulan anak sekarang pun jadi tantangan yang harus dihadapi. Nah, untuk menghadapinya, Chua pun banyak mengedukasi diri dengan banyak browsing, baca buku dan datang ke acara-acara anak dan parenting.
"Karena saya juga join sama suatu grup yang isinya ada dr Reisa, psikiater, ahli gizi dan lainnya jadi syukurnya bisa sharing atau nanya-nanya di situ," terang Chua di tengah acara ELC Little Senses Collection Preview di Nomz Kitchen Grand Indonesia, Jakarta Pusat beberapa waktu lalu.
Chua juga nggak lupa untuk mengajarkan sopan-santun pada
anaknya. Baginya sopan-santun penting banget, apalagi di zaman sekarang, Chua banyak melihat anak yang kurang menghormati orang tua, bahkan sulit berkata maaf, tolong, dan terimakasih.
"Ada yang masih SMP tapi udah pergi dugem atau konser-konser DJ gitu. Aku kaget dan aku lihat juga pertemanan mereka, pokoknya bedalah sama zaman kita dulu. Bahkan ngomong terima kasih aja susah banget kayaknya atau minta maaf. Jadi aku ajarin anakku dari sedini mungkin untuk bilang makasi untuk hal apapun," kata ibu dari Radja Sabdasaka Putra Firmansyah ini.
Walaupun ia dan band-nya masih aktif manggung, tapi mereka membatasi hari kerja maksimal 15 hari selama sebulan. "Kita bilang sama manajemen kita bahwa kita nggak nerima lebih dari 15 hari kerja karena sisanya benar-benar untuk di rumah, terutama aku untuk mengurus Radja," sambung Chua.
Iya kadang kita suka 'ikut campur' dalam urusan pertemanan anak, dan kadang kita juga khawatir gimana kalau anak nggak punya teman karena alasan apapun termasuk pola asuh kita. Kalau kata penulis buku dan psikolog pemenang penghargaan, Michael G. Thompson, orang tua 'jaman now' memang sangat memperhatikan hubungan sosial anak-anak ya, Bun.
Orang tua 'jaman now' memahami perannya sebagai pendukung untuk anak-anak mereka. "Orang tua dapat melakukan advokasi kepada guru dan sekolah, namun mereka tidak dapat melakukan advokasi secara efektif dengan teman-teman anaknya. Itu membuat orang tua merasa tidak berdaya. Ketidakberdayaan berubah menjadi kekhawatiran," tulis Michael seperti dilansir WRAL.
Anak-anak itu juga punya gaya persahabatan yang berbeda-beda. Michael mencontohkan beberapa anak ada yang lebih senang memiliki teman, tapi ada juga yang senang sendiri. Untuk itu, sebagai orang tua, lanjut Michael, kita perlu banget memberikan contoh tentang persahabatan.
Misalnya saja orang tua mengajak teman-temannya ke rumah. Tapi, teman yang diajak ke rumah sebaiknya bisa membaur dengan anak-anak juga. "Jadilah model persahabatan bagi anak. Kemudian buatlah ruang yang aman di rumah Anda agar anak Anda bisa menjamu teman, bermain. Sediakan makanan ringan, katakan hal-hal yang mendukung tapi cobalah membiarkan mereka sendiri untuk menjalin persahabatan," saran Michael.
(Nurvita Indarini)