Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tanda-tanda Seorang Anak Sudah Siap Jadi Kakak

Radian Nyi Sukmasari   |   HaiBunda

Sabtu, 17 Mar 2018 09:02 WIB

Wah, si sulung bakal jadi kakak nih. Hmm, kira-kira dia udah siap atau belum ya?
Tanda-tanda Seorang Anak Sudah Siap Jadi Kakak/ Foto: dok.HaiBunda
Jakarta - Saat ingin menambah momongan, persiapan perlu kita lakukan nih. Termasuk menyiapkan si anak pertama yang bakal jadi kakak. Bicara soal kesiapan anak menjadi seorang kakak, ada nggak sih tanda-tandanya?

Kata psikolog anak dari Tiga Generasi, Melissa Marcelina, yang akrab disapa Lina, secara keseluruhan tanda anak yang sudah siap jadi kakak yaitu dia terlihat happy dan excited menyambut kehadiran adiknya. Bahkan, si kakak bisa jadi lebih aktif berpartisipasi nyiapin peralatan adiknya lho, Bun.

"Terus ikut menjaga supaya bundanya nggak terlalu capek dari melakukan hal sederhana kayak bantu ngambilin barang. Terus, anak juga cerita ke orang lain kalau dia mau punya adik," kata Lina waktu ngobrol sama HaiBunda.

Begitu pun pas ditanya orang lain soal adiknya, anak kelihatan happy wajahnya. Nah, kalau dilihat dari sisi perkembangan anak, idealnya di umur berapa sih anak sudah siap jadi kakak alias punya adik? Lina bilang sebenarnya nggak ada patokan pastinya, Bun.

"Tapi di usia 1,5 sampai 2 tahun mereka udah mulai bisa mengerti tentang kehadiran calon adik. Dan diharapkan sampai usia segitu udah ada attachment si anak juga sama orang tuanya," tambah Lina.



Nah, seringkali kita dengar ada orang yang menggoda si kakak kalau nanti punya adik bunda dan ayahnya nggak bakal sayang lagi sama dia. Memang ini terdengar seperti candaan ya, Bun. Tapi, ketika anak meresapi banget perkataan ini bukan nggak mungkin dia benar-benar mikir adiknya bakal merebut kasih sayang orang tuanya dan si kakak akan melakukan hal yang justru membahayakan adiknya.

Menanggapi hal ini, Lina bilang kalau omongan kayak gini sering didengar sama anak, anak kan bisa mikir begitu, Bun. Tapi, kembali lagi ke peran kita sebagai orang tua untuk mematahkan omongan orang tersebut yang bukan nggak mungkin bisa memberi dampak negatif. Jangan lupa, Bunda dan Ayah juga mesti menunjukkan perilaku tetap memberikan perhatian pada si kakak ya.

"Realistisnya nanti ketika adik lahir, orang tua terutama bunda pasti capek. Kalau emang ada permintaan kakak yang belum bisa dipenuhi misal si kakak ngajak main pas bundanya mau nyusuin adik, buat janji kapan mereka bisa main bareng dan tepatin janjinya ya. Jadi kakak mikir 'oh ini cuma ditunda aja kok tapi akan dilakukan juga'," kata Lina.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda