Maria Teresa, Pengasuh Pangeran George dan Putri Charlotte

London, Inggris - Memiliki tugas kerajaan yang cukup padat, apalagi bakal menyambut anak ketiga membuat fokus PangeranWilliam dan Kate Middleton terbagi-bagi. Untungnya mereka terbantu dengan kehadiran pengasuh untuk kedua anaknya, Pangeran George dan Putri Charlotte. Adalah Maria Teresa Turrion Borrallo dari kota Palencia, Spanyol.

Ya, Maria mulai bekerja di keluarga kerajaan Inggris tahun 2014. Wanita berusia 40-an tahun ini mulai mengasuh Pangeran George yang kala itu masih berusia delapan bulan. Maria membuat penampilan publik pertamanya bersama keluarga saat Pangeran William dan Kate Middleton saat membawa Pangeran George dalam tur mereka ke Australia dan Selandia Baru.

Melansir Town and Country, Maria Teresa adalah lulusan dari The College Normal Prestigia, yang terletak di Bath, Norland, sebuah sekolah khusus pengasuh yang berusia lebih dari 125 tahun. Para siswa diajari keterampilan mengasuh anak tradisional, teknik memasak dan menjahit, pelatihan pertahanan diri, dan pertolongan pertama.

"Para pengasuh diajarkan segala hal mulai dari pertahanan diri, masalah keamanan hingga bagaimana merawat raja atau ratu masa depan. Jadi Maria benar-benar tahu segala hal yang mungkin perlu diketahui tentang membesarkan seorang anak," kata komentator kerajaan, Victoria Murphy dikutip dari ABC News.

Nggak cuma itu, kabarnya Maria Teresa ini memberikan dampak yang positif pada sikap Pangeran George dan Putri Charlotte. Beberapa waktu lalu, dikutip dari People, Putri Charlotte belajar bahasa Spanyol dari Maria. Begitu pula dengan Pangeran George, kata ibunya, George juga mengetahui dasar-dasar bahasa Spanyol.

Seorang sumber mengatakan kepada People, bahwa Putri Charlotte tumbuh menjadi gadis cilik yang sangat manis dan sangat percaya diri. Putri Charlotte juga senang mengobrol dan sangat sopan. Putri Charlotte juga menyenangkan dan energik.

Nggak serta merta karena tinggal di lingkungan kerajaan maka Maria mengajarkan pangeran dan putri cilik itu layaknya orang dewasa. Justru sebaliknya, Maria membiarkan anak-anak tersebut tetaplah menjadi anak-anak yang sibuk bermain. (Nurvita Indarini)