Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho

Jakarta - Inginnya sih berlaku adil seadil-adilnya pada anak. Jangan sampai anak-anak jadi saling iri dan malah menimbulkan sibling rivalry. Tapi kenyataan memang nggak seperti yang kita pikirkan.

Ya, ada saja hal yang bisa bikin anak-anak saling iri. Terkadang bahkan ada kalimat-kalimat yang tanpa kita sadari kita ucapkan dan menimbulkan kecemburuan kakak pada adik, atau sebaliknya.

Yuk, Bun, kita sama-sama merenung sejenak. Kita ingat-ingat lagi apakah selama ini kita sudah merespons segala hal dengan baik. Kita ingat-ingat juga apakah ucapan kita dalam merespons sesuatu tidak menimbulkan kecemburuan si kecil.

Nah, berikut ini HaiBunda menghadirkan beberapa contoh situasi dan respons kita yang justru bisa memicu kecemburuan kakak dan adik. HaiBunda juga minta saran pada psikolog Aurora Lumban Toruan agar bisa merespons situasi dengan lebih baik.

Untuk lebih jelasnya simak bersama ya, Bun.

1. Situasi: Kakak-Adik Berebut Mainan

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Sama adik kamu ngalah, dong."

Ucapan yang disarankan: "Siapa yang tadi lebih dulu memainkan mainan? Kakak atau adik harus menunggu dulu ya."

Aurora bilang kalau tidak ada kesepakatan tentang siapa yang lebih dulu memainkan dan kakak-adik tidak mau menunggu, sebaiknya mainannya disimpan dulu beberapa menit. Ini juga tergantung usia anak sih, Bun. Bila masih balita, mungkin disimpan sekitar 3 menit, lalu dikeluarkan bila sudah ada kesepakatan untuk bergantian atau bermain bersama.

"Arahkan anak untuk mencari alternatif daripada bertengkar," ujar Aurora.

2. Situasi: Kakak Menjadi Bintang Kelas

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Contoh tuh kakak kamu."

Ucapan yang disarankan: "Bagus Kakak, kamu sudah bekerja keras dan kamu mendapatkan hasil dari usaha kamu. Setiap kita memang perlu berusaha semampu kita, untuk menjadi lebih baik."

3. Situasi: Adik Membereskan Mainan

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Adik aja mau membereskan mainan, masa kamu kalah.

Ucapan yang disarankan: "Bagus adik, kamu patuh sama apa yang bunda minta. Siapapun harus membereskan buku atau mainan yang ia gunakan, supaya tidak rusak atau hilang. Karena memang kamu yang punya dan pakai. Ayo Kakak juga ya, seperti waktu itu bunda lihat Kakak beresin buku, itu bunda senang."

4. Situasi: Si Sulung Berargumen Saat Diminta Kurangi Waktu Nonton TV

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Kok kamu melawan, adik saja kalau bunda bilangin diam aja."

Ucapan yang disarankan: "Jadi Kakak nggak setuju waktu bunda bilang selama pekan ulangan waktu menonton TV dikurangi? Karena apa? Kalau karena adik nonton, dia pun bunda batasin kan menontonnya. Menurut Kakak bagaimana supaya kamu bisa konsentrasi dengan masa
ulangan?"

5. Situasi: Kakak Iri karena Adik Dibelikan Mainan

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Adik kan masih kecil, nanti nangis kalau nggak dibelikan mainan ini."

Ucapan yang disarankan: "Adik perlu mainan ini supaya lebih pintar menangkap bola. Kakak kan perlunya bola sepak untuk latihan sama teman-teman, kita belinya di toko alat olahraga saat ayah libur kerja ya."

Baca juga: Ini Sebabnya Kita Sebagai Ortu Terlihat Nggak Adil di Mata Anak

Aurora menyarankan sebaiknya memang diluangkan waktu yang rutin untuk bersama-sama membeli mainan atau buku. Tapi ingat juga, Bun, untuk konsisten dengan tujuan ketika bepergian.

"Apabila saat itu memang tidak untuk membeli mainan, sebaiknya tidak dituruti untuk membeli mainan dan segera keluar dari tempat tersebut bila adik tantrum atau menangis tidak berhenti, karena hal ini akan menjadi acuan untuk kakaknya, meskipun tadinya dia sudah tidak tantrum lagi," papar Aurora.

6. Situasi: Adik Menangis Saat Main dengan Kakaknya.

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: ilustrasi/thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Adiknya diapain tuh?"

Ucapan yang disarankan: "Kakak, kenapa adik menangis?"

Saat bertanya ke kakak, nadanya jangan seperti menginterogasi ya, Bun. Intinya jangan langsung menuduh si kakaklah penyebab adik menangis. Kalau adik sudah bisa bicara jelas, sambung Aurora, sebaiknya bertanya juga pada adik kenapa dia menangis.

7. Situasi: Kakak Ambil Mainan Adik Lalu Adik Menangis.

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Jangan ambil mainan adik, kan kamu udah punya mainan sendiri."

Ucapan yang disarankan: "Kakak sudah minta izin belum? Kalau sekarang belum boleh, Kakak tanya, kapan bisa dipinjam. Bilang juga pinjamnya sebentar, atau tawarkan untuk bertukar mainan sebentar ya seperti Kakak dulu waktu kecil, kan masih belum mengerti untuk bergantian atau berbagi mainan, perlu diajarin terus sampai kamu bisa seperti sekarang."

8. Situasi: Kakak Dijambak Adik.

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Kan kamu udah gede, ngapain gitu aja nangis?"

Ucapan yang disarankan kepada Adik: "Adik, jangan jambak kakak ya, tuh lihat kakak kesakitan. Yuk, sayang rambut kakak."

Baca juga: Kakak Bisa Bunuh Adik Gara-gara Ucapan Orang Lain

Ucapan yang disarankan kepada kakak: "Ayo Kakak, kita kasih contoh sama adik, untuk sayang, bukan jambak ya. Kalau adik jambak lagi nanti bunda pisahkan, jadi mainnya tidak dekat-dekat. Kita kasih tahu sampai adik ngerti ya, Kak."

9. Situasi: Adik Diajak Pergi ke Suatu Tempat, Sedangkan Kakak Nggak Diajak

Ucapan Seperti Ini Bisa Menumbuhkan Cemburu Kakak-Adik Lho/ Foto: Thinkstock

Ucapan yang bisa memicu kecemburuan: "Kamu kan sudah besar, nggak usah ikut acara sama teman-teman bunda ya."

Ucapan yang disarankan kepada kakak: "Nanti itu bunda akan agak sibuk, sementara nanti ada juga yang bawa anak seumuran adik, dan ada yang bisa bantu jagain. Kalau Kakak ikut, nanti kira-kira bosan nggak Kak? Kalau menurut bunda, lebih baik Kakak di rumah, ada banyak mainan dan buku Kakak. Gimana menurut Kakak? (Nurvita Indarini)