Jakarta -
Bicara soal cara belajar, tiap anak punya cara dan polanya sendiri. Termasuk juga ketika mereka mengerjakan
PR. Nah, pas anak ngerjain PR, biasanya Bunda dan Ayah termasuk yang mendampingi anak atau membiarkan anak mengerjakan PR-nya alias membebaskan anak yang penting PR beres.
Menurut psikolog anak dan keluarga, Ajeng Raviando, terdapat perbedaan besar dalam parenting trend yang sudah berkembang dari tahun ke tahunnya termasuk pola asuh dulu dan sekarang.
"Jika bicara pola asuh pastinya beda banget dulu sama sekarang. Dulu anak dibilang baik kalau dia patuh, dan dulu anak nggak akan banyak nanya ketika dikasih tugas sama gurunya," kata Ajeng dalam acara Kuasai 'Homework Resque' dengan Printer HP Deskjet Ink Advantage di Tanamera Coffee, Jakarta Selatan pada Jumat (11/5/2018).
Sedangkan zaman sekarang dijelaskan Ajeng, anak-anak ini butuh tantangan termasuk dari guru dan orang tuanya. Menurut wanita yang sudah menjadi psikolog selama 15 tahun ini, kebanyakan orang tua zaman dulu adalah tipe yang otoriter di mana menerapkan aturan yang serba kaku dan bikin anak nggak fleksibel karena anak harus nurut sama orang tua.
"Tipe belajarnya anak zaman dulu sama sekarang juga beda. Nggak sedikit anak sekarang yang kalau belajar di kafe, orang tua banyak yang konseling ke saya apa nggak kenapa-kenapa tuh belajar di kafe, bukan di rumah," papar Ajeng.
Dijelaskan Ajeng orang tua zaman sekarang juga lebih permisif, ketika anak izin mau ngerjain tugas ya kita ngebolehin aja tanpa bertanya sama siapa, naik apa, pulang jam berapa, dan di mana ngerjain PR-nya. Padahal anak juga perlu diajari disiplin lho, Bun.
Nah perbedaan pola asuh tersebut akan memengaruhi karakter
anak kita lho, termasuk cara belajarnya. Terkadang orang tua sekarang belum terlalu ngeh perannya sebagai orang tua. Kemudian, keterampilan apa yang harus dimiliki orang tua masa kini.
"Ingin kasih yang terbaik buat anak, ingin anak tumbuh sehat dan berkembang baik tapi orang tuanya nggak tahu caranya gimana kan sayang banget," ungkap Ajeng.
(aml/rdn)