Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Tantangan Mendidik Anak Laki-laki 'Jaman Now'

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Jumat, 11 May 2018 10:02 WIB

Yang punya anak laki-laki wajib baca nih.
Tantangan Mendidik Anak Laki-laki 'Jaman Now'/ Foto: Hasan Al Habsy
Jakarta - Zaman kian maju, tapi bukan berarti tantangan semakin sedikit. Justru semakin banyak dan beraneka ragam, Bun. Nah, sebagai orang tua tentunya kita ingin mempersiapkan anak dengan mendidik mereka secara baik dan benar. Terlebih lagi jika anak kita adalah laki-laki, mereka kelak akan menjadi pemimpin di keluarga. Lalu pertanyaannya, apa saja sih tantangan mendidik anak laki-laki 'jaman now'?

Menurut psikolog Febria Indra Hastati MPsi Psikolog dari Brawijaya Clinic Jakarta, nantinya anak laki-laki akan menjadi kepala keluarga, akan menjadi pemimpin di masyarakat, meskipun perempuan juga bisa tapi biasanya anak laki-lakilah yang akan jadi kepala keluarga. Sehingga, nomor satu jika kita ingin mendidik anak laki-laki, kita ajarkan dia untuk bertanggung jawab, untuk bisa bersikap jujur.

"Nah bagaimana caranya? Tentunya kita sebagai orang tua harus meneladaninya. Kemudian, yang kedua , kita harus memberikan contoh sosok yang maskulin. Hal ini karena itulah letak pengasuhan seorang pria,kalau pria itu bisa menjalankan peran sebagai ayah secara proporsional maka anak itu akan punya role model yang maskulin," kata Febria kepada HaiBunda.



Tapi, menurut Febria, misalnya orang tua nggak bertanggungjawab, pergi atau melakukan kekerasan kepada anak, maka anak ini nantinya tidak akan melakukan sebuah afiliasi peran atau memberi contoh peran sebagai ayah, akhirnya dia akan menjadi kurang maskulin misalnya.

"Atau misalnya apa yang dinasihatkan nggak sesuai dengan yang dilakukan oleh orang tua. Sehingga anak bisa saja menilai 'ini kok ada kesan munafik ya? Mengapa saya dengar?' Akhirnya ia menjadi sosok yang nggak jujur dan bertanggungjawab," tutur Febria.

Ada peran-peran lain seperti leadership, misalnya dalam Islam diajak untuk menjadi imam salat, lalu bisa juga diajak unutk membantu mengasuh adiknya tapi lebih yang menjaga adiknya supaya nggak digangguin orang. Kemudian diajak membantu yang membutuhkan kekuatan fisik,

"Jadi di sini memang orang tua memiliki peran yang cukup krusial. Orang tua yang membebaskan dan nggak proporsional dalam pola asuh anaknya antara laki-laki dan perempuan bisa membingungkan anak dalam menentukan panutannya," kata Febria.

Nah, ketika anak sudah memasuki usia remaja, tentunya bukan orang tua saja yang menjadi role modelnya, bisa saja dari selebriti atau temannya. Jadi orang tua sebaiknya waspada juga terhadap pergaulan anak, karena bisa jadi anak itu ikut-ikutan hanya karena ingin pengakuan.

(aci)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda