Jakarta -
Ketika anak melakukan suatu kesalahan, baiknya Jangan langsung memarahi anak ya, Bun. Memang menyebalkan sih dan kadang bikin emosi. Tapi ada baiknya kita dengarkan
anak dulu yuk.
"Hal negatif itu akan membuat dia mundur dan terekam di alam bawah sadarnya seperti, 'Oh saya tidak baik, kata mama saya malas kata papa saya jelek'. Akhirnya kalau itu diserap tiap hari bikin dia nggak percaya diri," kata Melly Kiong, praktisi 'mindful parenting' di sela-sela talk show yang diadakan oleh SiDU, 'Membangun Generasi Cerdas Indonesia Melalui Kebiasaan Menulis' di Morrissey Hotel Residences, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu.
Dibanding langsung menghakimi anak, Melly menyarankan lebih baik terapkan mindful parenting ke anak dengan mendengarkan anak sepenuh hati dan bicara penuh empati. Kemudian, nggak menghakimi, berusaha mengendalikan emosi diri, adil dan bijak serta lebih welas asih.
Dengan begini, kualitas hubungan orang tua dan anak akan lebih baik. Ya, karena akan tercipta dialog dengan anak dan kita terbiasa mendengarkan anak serta anak terbiasa menyampaikan argumennya. Dengan menerapkan mindful parenting waktu yang dimiliki dengan anak juga berkualitas meskipun kadang kuantitas alias dilihat dari segi durasinya nggak terlalu banyak.
"Tapi, saya akan bicara berdasarkan pengalaman saya. Saya tidak punya kuantitas tapi di sini saya harus munculkan kualitas. Ada juga kok mereka yang punya waktu banyak sama
anak tapi nggak ada kualitasnya," tutur Melly.
Sebisa mungkin, miliki waktu bersama anak yang banyak dari segi kuantitas tapi baik juga dari sisi kualitas. Kalau waktu yang dimiliki sedikit, usahakan ciptakan waktu tersebut berkualitas. Soal ketika anak melakukan kesalahan, psikolog anak Fathya Artha Utami dari Tiga Generasi bilang memang baiknya orang tua nggak langsung marah-marah.
Fathya menyarankan, dengarkan dulu alasan anak melakukan itu. Kemudian, baru anak dinasihati. Membicarakan kesalahan yang dilakukan anak melatih dia supaya terbuka dan jujur pada orang tuanya. Memang kadang kejujuran itu terasa menyakitkan ya, Bun. Misalkan kita tahu anak udah nyontek pas ulangan.
"Tapi bagusnya anak nanti terbiasa jujur sama kita. Nggak perlu langsung marah, tapi nasihati anak dan tegas tetap diperlukan. Kalau udah ngomong jujur kita langsung marah sama anak, anak jadi malas jujur sama orang tuanya," tutur Fathya.
(rdn)