Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Alasan di Balik Anjuran Ibu Hamil Jangan Dekat-dekat Anjing

Melly Febrida   |   HaiBunda

Senin, 23 Jul 2018 13:51 WIB

Pernah dengat anjuran supaya ibu hamil nggak dekat-dekat dengan anjing, Bun? Ini dia alasannya. Yuk disimak.
Alasan di Balik Anjuran Ibu Hamil Jangan Dekat-dekat Anjing/ Foto: Ari Saputra
Jakarta - Ibu hamil sering dinasihati jangan dekat-dekat dengan hewan peliharaan karena dikhawatirkan terinfeksi bakteri yang bisa membahayakan janin. Ini benar lho, Bun, apalagi kalau Bunda sering melakukan kontak dengan hewan peliharaan berupa anjing.

Jadi, Bun, ada penelitian terbaru agar ibu hamil berhati-hati dengan anjing dan hewan ternak yang masih bereproduksi. Menurut hasil penelitian dari Texas A & M University, bakteri yang ditemukan secara khusus pada anjing yang disebut Brucella canis (B. canis) bisa sangat berisiko bagi manusia. Selain itu berpotensi menyebabkan gejala seperti flu dan memberikan efek negatif pada kehamilan.

Menurut situs Pet Coach, ibu hamil yang terinfeksi B. canis kemungkinan tidak akan dapat mempertahankan kehamilannya. Selain itu, si ibu hamil kemungkinan akan menularkan penyakit itu ke laki-laki keturunannya sehingga menyebabkan masalah kesuburan pada si anak kelak.



Sementara itu, situs Science Direct menuliskan ibu hamil yang terinfeksi bakteri ini akan mengalami berbagai komplikasi. Brucellosis yang diakibatkan infeksi B. canis pada kehamilan dikaitkan dengan keguguran spontan, persalinan prematur, korioamnionitis, dan kematian janin.

Penyakit yang disebabkan Brucella canis juga bisa menyebabkan gejala jangka panjang atau berulang Bun. Contohnya radang sendi, pembengkakan testis, pembengkakan jantung, gejala neurologis dan kelelahan kronis.

"Kami tidak benar-benar tahu seberapa lazim penyakit ini di Amerika Serikat," kata peneliti utama dan dokter hewan di A & M Texas, Martha Hensel kepada Health Day tentang penelitian ini.

Kata Martha, untuk menarik kesimpulan tentang risiko kesehatan yang sudah 'old' minimal butuh waktu 30 sampai 40 tahun. Nah, menurut penelitian ini, penyakit yang disebabkan bakteri dari anjing bisa menyebar ke manusia melalui kontak dengan urine atau organ reproduksi anjing. Ini artinya, dokter hewan ataupun pekerja tempat penampungan hewan serta orang yang kontak dekat dengan anjing yang belum dimandulkan atau dikebiri bisa berisiko terjangkit penyakit ini.

Alasan di Balik Anjuran Ibu Hamil Jangan Dekat-dekat AnjingAlasan di Balik Anjuran Ibu Hamil Jangan Dekat-dekat Anjing Foto: Thinkstock


Untuk mencegah infeksi, ibu hamil dianjurkan menghindari kontak dengan janin mati atau cairan yang keluar dari proses aborsi kehamilan seekor anjing. Penularan juga bisa terjadi saat manusia kontak dengan sekresi dari anjing jantan.

"Jangan bergantung pada obat yang tidak pasti. Ingat, secara statistik satu dari sepuluh anjing mungkin pembawa. Rata-rata, orang dewasa yang sehat mungkin tidak akan terkena penyakit ini kecuali mereka terkena konsentrasi bakteri yang sangat tinggi," tambah Hensel.

Kalau Bunda khawatir karena pernah melakukan kontak dengan anjing yang diduga pembawa B. canis, CDC merekomendasikan agar segera mengunjungi dokter. "Tes laboratorium dan antibiotik jangka pendek yang juga dikenal sebagai profilaksis pasca pajanan (PEP) yang mungkin direkomendasikan," tulis CDC di situs webnya. Menurut CDC, diagnosis dan pengobatan Brucellosis yang tepat selama kehamilan dapat menyelamatkan nyawa janin.

Martha berharap penelitian ini bisa mengembangkan alat untuk menguji keberadaan bakteri B. canis pada anjing dan manusia, sehingga bisa mencegah penyebaran Brucellosis dan mengarah pada pengobatan untuk manusia dan hewan yang terinfeksi.

(rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda