Jakarta -
Ketika anak sudah mulai makan Makanan Pendamping ASI (MPASI), telur ayam bisa jadi salah satu bahan andalan yang digunakan para bunda nih. Hmm, apa bunda salah satunya? Tapi baru-baru ini harga
telur ayam naik nih, Bun.
Dilansir detikFinance, Senin (23/7) terjadi kenaikan harga pakan ayam yang berimbas pada harga telur. Di Pasar Induk Pemalang, harga telur ayam dari pedagang mencapai Rp 30.000/kg, padahal sebelumnya harga telur ayam nggak lebih dari Rp 24.000/kg. Wah naiknya lumayan tinggi ya, Bun.
Tapi tenang saja Bun, meskipun telur ayam itu salah satu sumber protein hewani buat si kecil terutama yang sedang masa MPASI, ada juga kok bahan-bahan yang bisa jadi alternatif pengganti telur untuk MPASI anak.
Menurut nutrisionis Rizki Gianita Rahmawati StrGz dari Puskesmas Rawa Badak Utara I, kita bisa saja mengganti telur dengan tempe atau tahu. Tapi, perlu diingat anak butuh protein hewani untuk tumbuh, Bun. Jadi telur ayam bisa diganti dengan ikan seperti ikan lele, ikan mas, ikan kembung, ikan mujair atau pun ikan tongkol keranjang.
"Jenis protein hewani nggak cuma didapatkan dari telur ayam. Ada ikan, daging sapi, ayam, hati ayam juga bisa. Bisa juga diganti dengan telur puyuh, tapi jumlahnya harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing anak. Pokoknya MPASI tetap mengacu menu 4 Bintang yang terdiri dari makanan pokok, lauk pauk, kacang-kacangan, sayur dan buah, biar gizinya seimbang," kata ahli gizi yang akrab disapa Rizki ini.
Rizki bilang, ikan lele dan ikan tongkol keranjang bisa dijadikan alternatif sumber protein hewani di tengah melonjaknya harga telur ayam karena dari segi harga, dua ikan itu nggak terlalu mahal dibandingkan ikan lainnya, Bun. Dari nilai gizinya juga hampir sama dengan telur ayam. Nah, bagaimana dengan ikan teri atau ikan asin, boleh nggak sih diberikan ke anak sebagai bahan alternatif MPASI?
"Lebih baik jangan kalau diberikan ikan teri sama ikan asin, prosesnya kan garam tinggi, kurang cocok kalau untuk MPASI anak-anak. Selain itu penambahan rasa garam gula di
MPASI juga tebatas harus bertahap dulu," ujar Rizki.
Bagaimana jika ditambahkan kaldu ayam atau ceker di MPASI, apakah bisa menambah kadar protein hewani? Menurut Rizki, pertama jika keduanya dibandingkan, jelas kaldu ayam lebih baik karena ada saripati daging yang lebih banyak dibanding kaldu ceker.
"Sebenarnya fungsi kaldu buat penguat rasa biar gurih aja, kalau mau lebih banyak protein hewaninya mending makan langsung dagingnya," tutur Rizki.
(rdn)