Los Angeles -
Beberapa waktu lalu,
Hilary Duff mengumumkan kehamilan keduanya bersama pasangannya, Matthew Koma. Penyanyi dan aktris yang berusia 30 tahun ini mengaku kehamilannya kali ini terasa berat. Hmm, kenapa ya?
"Payudaraku jadi besar, perutku besar dan tubuhku ikutan besar. Kehamilan itu berat. Aku memberi cinta kepada seluruh ibu yang kehamilannya terasa ringan. Perjalanan ini sangat berat tapi juga sangat spesial," tulis Hilary Duff di Instagram-nya. Hilary Duff melanjutkan, punya bayi kecil di dalam tubuhnya adalah hal yang menyenangkan. Ia juga sering berandai-andai jika bayi perempuannya ini akan lahir dan memulai petualangan baru. Meskipun kaki Hilary bengkak dan dia sering bolak-balik ke toilet sembilan kali semalam, Hilary tetap happy.
"Wanita itu sangat keren, ini hanya catatan untuk mengingatkan saya dan yang lainnya betapa kuat dan cantiknya wanita itu! Kita semua memilikinya!" ujar Hilary Duff.
Hmm memang setiap kehamilan itu unik ya. Akan tetapi bisa juga
Hilary Duff sedikit lupa rasanya hamil karena jeda kehamilan kedua dengan kehamilan pertama enam tahun. Ngomongin psikologis ibu saat hamil, beberapa ibu seperti Hilary bisa merasa insecure dengan perubahan bentuk tubuhnya.
Menurut psikolog klinis dewasa, Tara de Thouars BA MPSi dari Sanatorium Dharmawangsa dan Lighthouse Clinic, Jakarta, mayoritas ibu hamil merasa khawatir dengan bentuk tubuhnya saat memasuki trimester kedua. Sebagian ibu mungkin ada yang cuek, tapi sebagian lain juga ada yang merasa nggak percaya diri. Akhirnya, lagi-lagi stres lalu mood gampang banget berubah.
"Pada usia kehamilan trimester kedua, selain perubahan bentuk tubuh, konflik yang sering banget terjadi pada pasangan biasanya karena dukungan seksual yang meningkat tapi nggak berbalas. Kok nggak berbalas? Jadi saat periode ini, kita ingin dukungan seksual yang lebih dari suami, tapi suami malah nggak mau karena takut membahayakan kondisi kita, ribut lagi dan stres lagi. Biasanya istri juga ingin suami ada terus buat dia," papar Tara.
Solusi untuk mengatasi perubahan psikologis pada periode ini, kita harus perkuat komunikasi yang positif dengan pasangan. Bicarakan kekhawatiran daripada memendam ya, apalagi berasumsi. Selain itu, kita juga bisa melakukan aktivitas yang menyenangkan dengan pasang seperti babymoon. Lalu, jangan lupa manjakan diri kita dan tingkatkan penampilan untuk menambah rasa percaya diri.
(rdn)