Jakarta -
Memiliki anak berkebutuhan khusus seperti down syndrome memang nggak mudah. Butuh keikhlasan dan kesabaran untuk merawat mereka. Hal-hal penting seperti kesehatan dan perkembangan anak pun jadi perhatian ekstra bagi Bunda dalam membesarkan
anak down syndrome.
Dalam
Medical News Today, dijelaskan down syndrome terjadi karena terdapat kelebihan kromosom pada kromosom ke-21. Kelebihan kromosom ini dapat memengaruhi bentuk fisik, kecerdasan, dan seluruh perkembangan individu.
Biasanya, down syndrome lebih berisiko terjadi pada anak ketika ibu hamil di atas usia 35 tahun. Sebenarnya, risiko down syndrome dapat dideteksi sejak bayi di dalam kandungan melalui screening test dan diagnostic test.
Ketika si kecil didiagnosis down syndrome, Bunda perlu mengetahui dan mempelajari fakta-fakta tentang down syndrome tersebut. Selain itu, seperti dilansir
Parents, Bunda perlu menemukan dokter, terapis, dan spesialis yang tepat. Karena anak down syndrome harus memiliki jadwal rutin bertemu dengan dokter dan terapis untuk memantau perkembangannya dan mencegah penyakit yang sering kali muncul pada mereka.
"Dokter anak yang memeriksa beberapa anak down syndrome memiliki pengetahuan untuk menilai bagian mana yang penting untuk dibahas secara spesifik. Juga bagaimana diagnosis tersebut dinilai dan diperlakukan," ujar Mary Pipan, MD, direktur klinis dari The Trisomy 21 Program di Rumah Sakit Anak Philadelphia.
Anak dengan down syndrome juga butuh dilatih berkomunikasi. Namun, lemahnya otot suara dan berbagai faktor lain bisa menyebabkan si kecil mengalami keterlambatan bicara. Solusinya, Bunda bisa membawa anak terapi. Biasanya, sebelum terapi bicara, anak akan diberi terapi makan lebih dulu karena otot yang digunakan untuk bicara sama dengan otot yang digunakan untuk makan.
 Tips Membesarkan Anak Down Syndrome/ Foto: thinkstock |
Meskipun perkembangan fisiknya tidak seperti anak-anak lain,
anak down syndrome memiliki keunikan dan keunggulan di bidang yang berbeda. Karena itu, Bunda jangan berfokus pada apa yang anak tidak suka dan tidak bisa mereka lakukan. Pendekatan untuk mengetahui bakat anak berkebutuhan khusus disebut dengan Responsive Teaching. Dalam pendekatan ini, orang tua dan pengasuh menanggapi minat yang ditunjukkan anak.
Tantangan memiliki anak down syndrome tidak hanya pada perkembangan mereka. Lingkungan juga menjadi tantangan tersendiri bagi Bunda dan anak down syndrome. Dengan kata lain, dukungan dari keluarga lingkungan sekitar penting banget.
Bunda yang memiliki anak down sydrome tidak usah menyembunyikan kondisi anak. Bagaimana pun, si kecil butuh mengenal lingkungan sekitarnya. Lagipula, anak down syndrome juga bisa berkembang jadi anak yang berbakat di bidangnya masing-masing kok.
"Anak Down Syndrome punya hak sosialisasi, jadi tidak perlu disembunyikan. Mereka punya kemampuan mampun didik dan mampu latih. Mampun didik maksudnya bisa dididik, memang tidak akan jadi profesor atau insyinyur tapi bisa baca tulis," ujar Dini Prihatini, ibu dari anak down syndrome kepada
detikcom.
(rdn/rdn)