Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Memberi Tahu Anak tentang Pesawat Lion Air Jatuh agar Tak Trauma

Niken Widya Yunita   |   HaiBunda

Senin, 29 Oct 2018 15:30 WIB

Kabar jatuhnya pesawat Lion Air bisa aja diketahui anak. Begini cara Bunda memberi tahu si kecil agar mereka tak trauma atau ketakutan.
Memberi Tahu Anak tentang Pesawat Lion Air Jatuh agar Tak Trauma (Foto: Lion Air PK LQP yang jatuh (Dokumentasi Lion Air)
Jakarta - Kabar jatuhnya pesawat Lion Air JT 610 rute Jakarta-Pangkalpinang jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, bisa diketahui anak. Nah, bukan hal yang mudah bagi orang tua menjelaskan hal ini pada si kecil.

Soalnya, Bun, anak-anak memiliki keterbatasan dalam berpikir. Salah penjelasan, bisa-bisa membuat anak menjadi trauma dan takut untuk naik pesawat. Menurut psikolog Jovita Maria Ferliana, orang tua dapat menekankan kepada anak bahwa pesawat jatuh sangat jarang terjadi. Namun tidak menutup kemungkinan dapat terjadi.



Jovita menambahkan, informasikan juga pada anak apa saja kemungkinan penyebab dari kecelakaan pesawat, misalnya cuaca buruk angin yang berembus sangat kencang. Cuaca buruk bisa membuat pesawat terbalik. Penyebab lainnya yakni human error (kesalahan manusia), misalnya miskomunikasi antara pilot dan petugas menara kontrol, pilot kurang tidur, dan kelelahan. Bisa juga penyebabnya kesalahan teknis misalnya pesawat tidak dicek kondisinya secara berkala dan kerusakan pada sistem.

Menurut Jovita, anak perlu dijelaskan mengenai kemungkinan penyebab pesawat jatuh agar anak tahu ada hubungan sebab akibat dan adanya konsekuensi dari perilaku tertentu. Misalnya akibat kelelahan dan kurang istirahat maka seseorang tidak dapat bekerja dengan optimal. Selain itu, kecerobohan nggak mengecek kondisi pesawat bisa berisiko membuat pesawat terbang dalam kondisi tidak baik dan jatuh.

"Dengan mengetahui adanya kemungkinan penyebab-penyebab dari jatuhnya pesawat maka anak akan fokus pada inti permasalahannya. Sehingga anak tidak akan menjadi takut atau trauma serta tidak mengeneralisasikan kejadian ini pada kejadian lain atau ketakutan yang tak beralasan," kata Jovita kepada HaiBunda.



Jovita menekankan, setiap kejadian hendaknya menjadi pelajaran berharga. Begitu pula saat saat bicara dengan anak, orang tua dapat menjelaskan pelajaran berharga yang bisa dipetik antara lain pentingnya istirahat yang cukup, jaga kesehatan, selalu mempersiapkan segala sesuatu dengan cermat dan teliti, selalu cek ulang tiap kali selesai mengerjakan sesuatu, selalu waspada, dan ingat untuk memulai sesuatu dengan berdoa dan mengakhiri hari dengan mengucap syukur pada sang pencipta.

"Penggunaan bahasa dalam menjelaskan disesuaikan dengan tingkatan usia anak dan dalam bahasa sehari-hari yang digunakan orang tua pada anak sehingga anak mudah memahaminya," tuturnya.

[Gambas:Video 20detik]

(nwy/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda