Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, Si Kecil Perlu Tahu

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 20 Nov 2018 11:04 WIB

Kebudayaan Indonesia beragam, begitu pula dengan tradisi saat merayakan Maulid Nabi. Berikut 7 tradisi unik yang Bunda bisa beri tahu ke anak.
7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, Si Kecil Perlu Tahu/ Foto: Maulid Nabi di Rammang-Rammang Maros Sulsel (Moehammad Bakrie/detikcom)
Jakarta - Keberagaman budaya membuat negara kita, Indonesia kaya akan berbagai tradisi unik. Termasuk saat tradisi ini dilakukan untuk merayakan hari besar seperti Maulid Nabi. Dalam agama Islam, Maulid Nabi adalah peringatan hari lahirnya Nabi Muhammad SAW.

Nah, seperti apa sih ragam tradisi unik yang dilakukan oleh masyarakat di Indonesia saat peringatan Maulid Nabi? Berikut telah HaiBunda rangkum dari berbagai sumber, tujuh tradisi unik Maulid Nabi.

1. Meuripee, tradisi patungan warga Banda Aceh

Tradisi Maulid Nabi di Desa Lamglumpang, Banda Aceh adalah memasak bersama. Bagi masyarakat Aceh Besar dan Banda Aceh, kuah semacam kari dengan bahan utama daging sapi merupakan menu wajib. Warga menyiapkannya secara gotong royong. Untuk biaya beli sapi ataupun berbagai keperluan lainnya, mereka kumpulkan secara patungan atau dalam bahasa Acehnya, meuripee.

2. Grebek Maulud, tradisi Kesultanan Yogyakarta
7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, Si Kecil Perlu TahuGrebek Maulud di Masjid Kauman Yogyakarta/ Foto: Edzan Raharjo/detikcom

Di Yogyakarta, perayaan Maulid Nabi dilakukan dengan tradisi Grebek Maulud. Tradisi ini dilaksanakan secara tahunan oleh Keraton Yogyakarta. Acara tersebut selalu disesaki oleh orang. Ribuan warga berdesakan untuk berebut gunungan yang dikeluarkan oleh Keraton Yogyakarta di halaman Masjid Besar Kauman, Yogyakarta.

3. Sebar Udikan, tradisi masyarakat Madiun

Di Madiun, ada tradisi tahunan yang tak kalah unik nih dengan daerah lainnya yakni Sebar Udikan. Dilansir detikcom, warga Dusun Sukorejo, Desa Kedondong, Kecamatan Kebonsari, Madiun, melakukan tradisi ini dengan menyebar uang koin yang diwariskan dari nenek moyang.

Sebar Udikan diikuti ratusan orang dewasa dan anak-anak untuk berebut uang koin senilai belasan juta rupiah yang disebar di halaman rumah warga. Agar tidak terjadi jatuhnya korban, arena rebutan dipisahkan antara anak-anak dan dewasa.

4. Keresan, tradisi masyarakat Mojokerto
7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, Si Kecil Perlu TahuKeresan, tradisi perayaan Maulid Nabi di Mojokerto/ Foto: Enggran Eko Budianto

Tradisi Maulid Nabi ini biasa dilakukan oleh masyarakat di berbagai daerah di Kabupaten Mojokerto. Tradisi Keresan yakni mengambil hadiah. Aneka macam hadiah telah disiapkan panitia peringatan Maulid Nabi. Ratusan hadiah itu diikat dengan tali rafia ke ranting dua pohon kersen (Keres dalam Bahasa Jawa). Mulai dari pakaian pria dan wanita, pakaian anak-anak, topi, sandal, sepatu, jas hujan, nanas, kelapa muda, terong, jagung, hingga nangka siap jadi rebutan warga.

5. Festival Endhog-endhogan, tradisi masyarakat Banyuwangi

Masyarakat Banyuwangi selama ini mewujudkan pengamalan spirit gotong royong dalam peringatan Maulid Nabi dengan menggelar Tradisi Endhog-endhogan. Endog-endogan memiliki filosofi yang kuat tentang peduli kepada sesama melalui berbagi. Tradisi tersebut mengarak ratusan telur yang ditancapkan pada jodang pohon pisang dan ancak (wadah berisi nasi dan lauk pauk).

Tradisi ini dilakukan hampir di setiap kampung dan desa di seluruh Banyuwangi untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW. Usai diarak, jodang dan ancak dibawa ke masjid untuk dibacakan sholawat dan doa hingga diakhiri pembagian telur dan makan bersama.

6. Maudu Lompoa, tradisi masyarakat Cikoang, SulSel
7 Tradisi Unik Maulid Nabi di Indonesia, Si Kecil Perlu TahuMaudu Lompoa, tradisi perayaan Maulid Nabi masyarakat Cikoang, SulSel/ Foto: Muhammad Nur Abdurrahman/detikcom
Warga Desa Cikoang, Kec. Laikang, Kab. Takalar, Sulawesi Selatan memiliki tradisi yang unik untuk merayakan Maulid Nabi. Perayaan yang dikenal dengan nama Maudu Lompoa itu dirayakan lebih ramai dari hari raya Idul Fitri. Maudu Lompoa berarti Maulid Besar atau lebih dikenal sebagai puncak peringatan maulid. Dalam perayaan ini, warga Cikoang dan sekitarnya mengarak replika perahu Pinisi yang dihias beraneka ragam kain sarung dan dipamerkan di tepi sungai Cikoang.

Setelah dipamerkan, replika perahu sepanjang 5 meter ini diangkat dan diarak warga keliling desa. Sepanjang acara, tabuhan gendang atau seni musik Gandra Bulo terus terdengar.

7. Maulid Nabi di Karst Rammang-Rammang, Maros, SulSel

Perayaan Maulid Nabi di Maros, Sulawesi Selatan yakni mengarak ratusan paket makanan dengan menggunakan lebih dari 50 unit perahu. Makanan itu diarak di sepanjang sungai. Selain wujud kecintaan kepada Nabi, peringatan Maulid yang dilaksanakan di sungai sebagai rasa syukur warga atas nikmat sungai yang selama ini menjadi mata pencaharian mereka.

Peringatan Maulid yang meriah itu juga dipenuhi ribuan butir telur hias. Bukan hanya warga, semua pengunjung yang datang ke objek wisata Karst Rammang-Rammang juga bisa menikmatinya secara gratis. (aci/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda