Jakarta -
Kondisi alam, khususnya Indonesia kian memprihatinkan. Baru-baru ini, ditemukan
bangkai paus sperma di perairan Pulau Kapota, Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Dalam perut paus tersebut terdapat 6 kg tumpukan sampah. Sebagian besar merupakan sampah plastik. Tapi, kata Kapus Penelitian Laut Dalam LIPI Dr Ir Augy Syahailatua, kita nggak bisa menyimpulkan asal-asalan penyebab kematian paus tersebut, Bun.
"Plastik itu kan susah (hancur), kalau sampah organik mungkin bisa. Berbeda, misalnya, dengan tanduk hewan. Walaupun keras, itu kan zat kapur, sehingga bisa dicerna. Seperti kita makan tulang ikan, tetap bisa dicerna, kan. Kalau paus kan makanannya bukan binatang, melainkan plankton. Jadi semua bisa masuk, termasuk sampah," kata Augy dikutip dari
detikcom.
Meskipun belum tahu apakah sampah tersebut yang menyebabkan kematian paus, kita tetap harus mengurangi jumlah sampah ya, Bun. Kita bisa mengajarkan anak untuk mencintai lingkungan dan mengurangi jumlah sampah sejak dini kok. Dilansir
Metro Family Magazine, berikut 5 cara ajarkan anak mencintai lingkungan.
1. Mencintai alamMulailah mengajarkan cinta alam dan lingkungan sedini mungkin. Ajarkan anak cara merawat dan menghargai lingkungan. Caranya, Bunda bisa mengajak anak menanam tumbuhan sambil menjelaskan tentang pentingnya tumbuhan untuk keberlangsungan makhluk hidup.
Selain tumbuhan, Bunda juga bisa jelaskan tentang hewan-hewan yang terancam punah dan kenapa hewan-hewan tersebut terancam punah. Liburan ke tempat menangkaran hewan seperti penyu, gajah, dan hiu juga bisa menambah wawasan dan kecintaan anak terhadap lingkungan dan alam.
2. Hemat airMinta anak untuk bijak menggunakan air. Misalnya, mematikan keran air ketika menyikat gigi dan mandi lebih sebentar.
 Ilustrasi ajari anak mencintai lingkungan/ Foto: thinkstock |
3. Daur ulang sabanyak-banyaknyaAjak anak mendaur ulang botol plastik (https://news.detik.com/berita/d-4308994/isi-perut-bangkai-paus-di-wakatobi-gelas-plastik-hingga-sandal) dan mainan bekas. Bunda dan Ayah juga bisa mengajak anak untuk mengadakan garage sale alias cuci gudang atau menyumbang mainan ke orang yang lebih membutuhkan. Dengan begitu, akan lebih sedikit sampah yang terbuang. Jangan lupa untuk menggunakan botol dan tas belanja yang bisa digunakan ulang.
4. Daur ulang kertasKumpulkan kertas bekas pakai ke dalam satu wadah. Kalau anak mau menggambar, Bunda bisa berikan kertas bekas tersebut. Dengan begini, anak jadi belajar untuk menggunakan kembali kertas bekas yang masih bisa dipakai.
5. Gunakan piring porselenJelaskan ke anak, sebaiknya kita menghindari penggunaan alat makan sekali pakai, seperti piring dan gelas plastik. Penggunaan piring porselen lebih ramah lingkungan, nggak menambah jumlah sampah.
 Ilustrasi ajari anak mencintai lingkungan/ Foto: iStock |
Sampah memang menjadi perhatian saat ini. Jumlahnya selalu bertambah sangat berbahaya lho untuk laut. Bahkan, Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti mengatakan bahwa kalau begini terus, di tahun 2030 mungkin akan lebih banyak sampah plastik daripada ikan di laut.
"Jadi ayo kita semua mari kita kurangi pemakaian plastik dalam kehidupan kita sehari-hari sebanyak mungkin kita kurangi," tutur Susi dikutip dari
detikcom.
Jadi, mulai sekarang ajak anak mencintai lingkungan ya, Bun, dengan cara sederhana seperti mengurangi sampah di rumah. Supaya nggak ada lagi sampah plastik yang masuk ke
perut ikan paus.
(rdn/rdn)