Jakarta -
Tiap orang tua punya cara masing-masing saat memberikan reward ke anak. Bentuk reward pun macam-macam, ada yang berupa materi dan non materi. Seperti aktor dan presenter
Irgi Fahrezi yang memiliki cara bijak dalam memberikan reward ke anak-anaknya.
"Reward itu, iya dan tidak menurut saya. Sebagai ayah, saya punya tanggung jawab untuk memberikan pengetahuan, pendidikan. Reward bisa jadi bumerang, pada saat nggak ada uang untuk memberikan reward pada anak," kata Irgi Fahrezi kepada HaiBunda.
Irgi bilang, anaknya pernah minta sepatu bola yang bermerk. Irgi pun nggak mengabulkannya karena mahal. Baginya, kalau anak mau berprestasi ya harus dikejar dengan tanggung jawab dulu.
 Irgi Fahrezi/ Foto: instagram |
"Dari dulu, saya nggak pernah menjanjikan kasih reward. Satu kali, dua kali oke lah, tapi yang masuk akal. Kalau berlebihan saya nggak mau. Saya nggak mau mengajarkan mereka pamrih, apalagi kalau berkaitan dengan kepentingan dunia. Dan itu semua untuk kebaikan anak," ujar
Irgi Fahrezi.
Reward bagi Irgi nggak selalu berupa hadiah. Ia lebih setuju dengan cara Mona Ratuliu, reward bukan berupa materi tapi perjanjian. Irgi nggak mau anaknya menjadi pamrih.
"'Ayah melakukan pekerjaan, akhirnya bisa membelikan adik mainan. Itu karena memang keharusan'. Jadi lebih kasih pengertian ke anak. Kalau mau mendapatkan sesuatu harus bekerja keras," kata
Irgi Fahrezi.
Sementara itu, menurut psikolog anak dan keluarga, Elizabeth Santosa, pemberian reward itu nggak salah. Coba Bunda bayangkan orang dewasa kerja tapi nggak dikasih gaji, rasanya pasti nggak enak kan?
"Pemberian reward yang terlalu mahal, berlebihan dan terus bergantung reward juga salah. Reward boleh diberikan tapi sesekali," kata psikolog yang akrab dipanggil Lizzie.
Lizzie menambahkan, syarat yang pertama harus sesuai dengan usianya. Contoh yang salah, misal anak mau handphone Rp 14 juta, tapi anak hanya disuruh beres-beres kamar. Reward dan kerja keras nggak sebanding.
"Kedua, rewardnya yang bagus untuk anak. Misal minta cokelat tapi nggak berlebihan. Kalau terus-menerus dikasih anak bisa batuk. Jadi tahu bentuknya, kesesuaian dan waktunya harus kita pertimbangkan dengan matang," ujar Lizzie.
Lizzie menegaskan, sah-sah saja anak dikasih reward dengan segala usahanya. Tapi yang namanya reward itu kan nggak selalu berupa cokelat atau barang mahal. Bisa mengajak jalan-jalan atau quality time. Jadi, jangan terlalu terbebani kalau reward itu berupa materi ya, Bun.
(aml/rap)