Jakarta -
Tiap pasangan pastinya punya momen beda pendapat dalam
rumah tangga. Masing-masing juga punya cara dalam menyikapi konflik yang terjadi dalam rumah tangganya.
Ada pasangan suami istri yang berhasil mengatasi konflik, menyimpan dendam meski urusan sudah selesai, atau bahkan memendamnya. Bunda perlu ingat, ketika kehidupan pernikahan selalu diwarnai pertengkaran, jangan sampai kita dikendalikan oleh emosi. Hal tersebut hanya akan akan memperburuk keadaan.
"Ketika berada dalam masalah, dan merasa dalam tekanan, kemudian kita marah pada orang-orang sekitar, yang kita dapatkan akhirnya adalah perasaan kesepian dan terisolasi," ungkap Dr Phill dilansir
detikcom.
Nah, supaya hubungan suami istri nggak 'memanas' ketika ada masalah, berikut lima cara mengatasi konflik
rumah tangga, dikutip dari buku The Great Marriage. Simak bersama ya, Bunda.
1. Mulai dengan 'Saya merasa...' Ilustrasi konflik dalam rumah tangga/ Foto: Istock |
Kadang pertengkaran jadi keributan besar ketika masalahnya tidak jelas. Karena itu, sebelum terjadi pertengkaran, sebaiknya kita sudah lebih dulu mengidentifikasi akar permasalahannya.
Karena itu, kita perlu belajar dengan kata 'Saya merasa...', lalu tambahkan dengan ungkapan bahwa kita membutuhkan pasangan. Dengan memulai percakapan seperti itu, kita mengurangi level pertengkaran yang terjadi.
Kalimat 'Saya merasa...' dapat membantu saat mengungkapkan emosi negatif dan seberapa intens perasaan tersebut. Hal ini juga memberi sinyal pada pasangan tentang seberapa genting masalah tersebut bagi kita.
2. BerbaikanSetelah ada pihak yang mengutarakan perasaan dan masalah, maka langkah selanjutnya adalah berbaikan. Ucapkan kata maaf, peluk pasangan, tunjukkan bahasa kasih yang disukai pasangan, beri perhatian dan empati.
Dengan begitu, pasangan yang sedang kesal dapat menurunkan emosinya. Sayangnya, kadang upaya berbaikan ini tidak berhasil atau pasangan yang menerima keluhan cepat terpicu amarah. Bila ini yang terjadi, kita bisa lakukan langkah ketiga.
3. Ambil waktu Ilustrasi Konflik Rumah Tangga/ Foto: Istock |
Saat sampai di titik amarah yang tak bisa diredakan lagi, kedua belah pihak perlu menyadari bahwa mereka harus break dan mengambil waktu masing-masing sebelum melanjutkan diskusi. Pembicaraan yang dilakukan dalam kondisi marah pastinya akan sulit menemui titik temu.
4. KompromiTak ada pernikahan yang bisa berjalan tanpa adanya kompromi suami dan istri. Kedua belah pihak perlu menoleransi dan membuka diri untuk bersama berkompromi dan mengambil langkah terbik.
5. Selesaikan ganjalan Foto: Istock |
Pertengkaran yang terjadi antara suami-istri kadang menciptakan luka di hati. Nah, luka ini perlu disembuhkan agar tak mengganggu hubungan
rumah tangga.
Upaya penyembuhan luka bisa berupa perhatian dan empati, serta menyadarkan bahwa kita dan pasangan ada di satu perahu yang sama. Dalam menyelesaikan ganjalan, ada tiga hal yang harus dilakukan:
- Mengungkapkan ganjalan di hati
- Minta maaf
- Mengampuni dan melupakan
(aml/rdn)