Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Mengenal Kondisi Kepala Peyang yang Dialami Anak Chrissy Teigen

Radian Nyi Sukmasari & Zika Zakiya   |   HaiBunda

Sabtu, 08 Dec 2018 10:13 WIB

Putra Chrissy Teigen mengalami plagiocephaly atau kepala peyang. Kenali penyebab dan cara penanggulangannya ya, Bun.
Chrissy Teigen/ Foto: Dok. Instagram
Jakarta -

Beberapa waktu lalu, Chrissy Teigen mengunggah foto dirinya sedang memangku anak bungsunya, Miles. Tapi, ada penampilan Miles yang beda, Bun. Anak kedua Chrissy dan John Legend itu memakai helm khusus.

"Anak lelakiku memakai helm khusus untuk mengatasi sedikit masalah pada bentuk kepalanya. Jadi, kalau teman-teman melihat foto Miles nggak perlu merasa sedih karena dia hanya mengatasi kepalanya yang datar. Dan sejujurnya, Miles mungkin terlihat lebih manis dengan helm itu," kata Chirssy Teigen di Twitter-nya.

[Gambas:Instagram]

Nah, apa yang dialami oleh anak Chrissy Teigen ini disebut dengan plagiocephaly. Kondisi ini biasa disebut dengan sindrom kepala datar atau lumrahnya peyang, Bun. Dijelaskan dr Caessar Pronocitro MSc, SpA dari RS Pondok Indah Bintaro Jaya, plagiocephaly adalah salah satu kondisi bentuk kepala yang tampak rata di salah satu sisi atau lebih/ Kondisi ini lazim disebut peyang.

"Menurut data, 1 dari 4 hingga 5 bayi mengalami kondisi ini. Pada sebagian besar kasus, kondisi ini tidak berbahaya dan tidak memengaruhi perkembangan otak," kata dr Caessar saat ngobrol dengan HaiBunda.


Dr Caessar mengatakan, penyebab plagiocephaly yaitu:
- posisi tidur bayi yang cenderung selalu sama
- tekanan saat di dalam kandungan, misalnya karena kurangnya air ketuban
- adanya tarikan otot yang lebih kuat pada satu sisi leher atau kepala sehingga bayi cenderung hanya menoleh ke satu arah
- penyatuan lempeng-lempeng tulang kepala yang terjadi terlalu dini yang disebut kraniosinostosis (jarang terjadi)


Dr Cessar menambahkan, saat mengandung, umumnya ibu tidak merasakan perbedaan apa-apa. Apalagi, tulang kepala bayi baru lahir kan masih lunak ya, Bun, dan terdiri atas lempengan-lempengan yang belum menyatu. Namun, apabila ada kelainan pada kepala janin, dokter kandungan umumnya dapat mendeteksi saat pemeriksaan.


"Sebagian besar kondisi plagiocephaly akan membaik dengan sendirinya, karena seiring usia, bayi akan lebih banyak melakukan variasi posisi kepala dan tubuh dalam keseharian. Kalau plagiocephaly bersifat ringan, nggak perlu terapi khusus," kata dr Caessar.

Untuk memperbaiki kondisi ini, orang tua bisa membiasakan bayi untuk melakukan tummy time atau berada pada posisi tengkurap saat bangun, melakukan variasi posisi menggendong, atau memancing bayi untuk menoleh ke arah yang bervariasi saat mengajaknya bercanda. Namun demikian, dr Caessar menambahkan bahwa penggunaan helm anti peyang saat ini belum jadi terapi standar, Bun.


Soalnya, berbagai data penelitian belum menunjukkan manfaat yang pasti, baik untuk jangka panjang ataupun jangka pendek. Walaupun, sebagian besar kasus plagiocephaly memang bersifat ringan dan tidak membutuhkan terapi khusus. Namun, memantau lingkar kepala dan kondisi kepala bayi secara berkala di dokter atau dokter spesialis anak memang perlu dilakukan.

Lantas, bisakah plagicephaly dicegah sejak di kandungan? "Tidak bisa. Tetapi mengetahui apakah ada kondisi kurangnya air ketuban bisa memberi informasi untuk orang tua mengenai risiko kemungkinan plagiocephaly setelah bayi lahir," pungkas dr Caessar.

Bunda punya pengalaman terkait kepala peyang seperti dialami anak Chrissy Teigen? Share ceritanya yuk, Bun.

(rdn/rdn)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda