Jakarta -
Bunda penggemar
seafood? Mengonsumsi seafood selama kehamilan adalah cara terbaik untuk mendapat nutrisi yang Bunda dan Janin butuhkan. Seafood satu-satunya makanan yang kaya akan minyak sehat yang disebut omega-3 DHA. Diperlukan untuk perkembangan otak dan mata bayi.
Nutrisi lain yang ditemukan di dalam seafood di antaranya protein, kalsium, vitamin D dan zat besi untuk membangun tulang dan otot.
"Omega 3 penting untuk perkembangan sistem saraf, penglihatan, dan otak bayi. Setidaknya, seminggu atau dua minggu sekali konsumsilah ikan ya, Bun," terang dr Meta Hanindita SpA dari RSUD Dr Soetomo, Surabaya.
Sebuah penelitian yang dilakukan Kirsi Laitinen dari University of Turku and Turku University Hospital di Finlaindia, menunjukan bahwa janin akan berkembang lebih optimal saat ibunya mengonsumsi ikan tiga kali seminggu pada trimester akhir.
"Hasil penelitian kami menunjukkan seringnya ibu hamil makan ikan sangat bermanfaat untuk janinnya. Ini mungkin disebabkan oleh asam lemak tak jenuh dalam ikan. Juga nutrisi lain seperti vitamin D dan E yang juga penting untuk perkembangan janin," jelas Kirsi Laitinen.
Namun, Bunda harus hati-hati ya dalam memilih seafood. Ada beberapa jenis
seafood yang mengandung merkuri sehingga perlu dikurangi, bahkan dilarang sama sekali selama hamil.
Ikan yang mengandung merkuri akan membahayakan janin. Mengutip
American Pregnancy, merkuri adalah elemen yang dapat terkumpul di lautan, danau dan sungai. Dalam jumlah besar dapat menjadi racun bagi sistem saraf lho, Bun.
Sedangkan dalam penjelasan lain yang dirilis
The Bump, beberapa daftar ikan yang harus dihindari yaitu hiu, ikan todak, king mackerel atau tilefish. Sedangkan ikan dengan kandungan merkuri rendah harus dibatasi seperti tuna, udang, salmon, lele dan nila. Sebaiknya konsumsi tidak lebih dari 12 ons (dua kali makan rata-rata) dalam seminggu ya, Bun.
 Manfaat ikan untuk ibu hamil/ Foto: iStock |
Selain itu, ibu hamil juga harus memperhatikan cara memasak ikan atau seafood lainnya. Pada faktanya, banyak ikan memiliki manfaat kesehatan yang penting untuk ibu hamil dan janin, asalkan dimasak dengan cara yang benar. Pastikan pula memilih ikan yang masih layak makan ya, Bun. Pilih ikan yang belum berubah warna dan tidak berbau.
Mengutip
Baby Center, berikut panduan
memasak ikan yang aman untuk ibu hamil.
Jika memasak ikan utuh atau fillet, periksa apakah dimasak dengan memasukan ujung pisau tajam ke daging dan menariknya ke samping. Dagingnya harus buram, dengan serpihan mulai terpisah.
Saat Bunda mengeluarkan ikan dari oven atau mematikan kompor, diamkan selama 3 - 4 menit, untuk menyempurnakan kematangannya.
Udang atau lobster berubah merah ektika dimasak, dan dagingnya menjadi buram seperti mutiara. Kerang tampak putih susu atau buram dan kencang.
Untuk kerang dan tiram, perhatikan titik di mana cangkang mereka terbuka, yang menunjukan bahwa mereka telah bersih. Buang semua yang masih tertutup meski telah dimasak lama.
Saat memasak seafood dalam microwave, pastikan telah diletakkan di tempat yang benar dan dimasak dalam suhu tepat.
Bunda bisa menggunakan termometer makanan, untuk memastikan bahwa seafood telah mencapai suhu setidaknya 63 derajat celcius. Sehingga aman untuk dikonsumsi ibu hamil.
Jangan pernah mengonsumsi
ikan laut mentah saat hamil, Bun. Sebab ikan laut segar berisiko mengandung parasit seperti cacing pita. Jika janin Bunda terkontaminasi cacing pita, dapat mengurangi nutrisi yang dibutuhkan olehnya. Sedangkan kerang mentah dapat terkontaminasi oleh bakteri dan virus berbahaya yang menyebabkan keracunan makanan, apalagi ibu hamil cenderung lebih rentan terhadap keracunan makanan.
(rap/muf)