Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

kehamilan

Amankah Ibu Hamil Makan Ikan Tongkol? Simak Penjelasannya

Nanie Wardhani   |   HaiBunda

Rabu, 31 Jul 2024 18:25 WIB

Manfaat ikan tongkol untuk ibu hamil
Amankah Ibu Hamil Makan Ikan Tongkol? Simak Penjelasannya/Foto: Getty Images/Antoksena
Daftar Isi
Jakarta -

Bunda, kehamilan adalah masa yang penuh kebahagiaan sekaligus tantangan. Salah satu tantangan tersebut adalah memilih makanan yang aman dan bergizi untuk Si Kecil dalam kandungan. Salah satu makanan yang sering menjadi perbincangan adalah ikan tongkol. Banyak yang bertanya-tanya, apakah ikan tongkol aman dikonsumsi oleh ibu hamil? Mari kita simak penjelasan lengkapnya berikut ini.

Kandungan gizi ikan tongkol

Ikan tongkol dikenal sebagai sumber protein yang baik serta mengandung berbagai nutrisi penting seperti asam lemak omega-3, vitamin D, dan selenium. Protein sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan Si Kecil dalam kandungan, sedangkan asam lemak omega-3 bermanfaat untuk perkembangan otak dan mata.

Menurut situs BabyCentre, tuna (termasuk ikan tongkol) mengandung sejumlah nutrisi yang bermanfaat, tetapi konsumsi harus dibatasi selama kehamilan karena kandungan merkuri yang tinggi. Merkuri adalah logam berat yang dapat memengaruhi perkembangan sistem saraf janin.

Resiko merkuri pada ikan tongkol

Merkuri adalah salah satu perhatian utama terkait konsumsi ikan selama kehamilan. Ikan tongkol memiliki kandungan merkuri yang lebih tinggi dibandingkan dengan jenis ikan lainnya. Paparan merkuri yang berlebihan dapat menyebabkan gangguan perkembangan otak dan sistem saraf pada janin.

American Pregnancy Association menyarankan agar ibu hamil membatasi konsumsi ikan dengan kandungan merkuri tinggi, seperti ikan tongkol, untuk mengurangi risiko kesehatan pada Si Kecil. Ibu hamil disarankan untuk memilih ikan dengan kandungan merkuri rendah seperti salmon, sarden, dan ikan air tawar lainnya.

Manfaat ikan tongkol untuk ibu hamil

Meski demikian, ikan tongkol juga memiliki manfaat jika dikonsumsi dalam jumlah yang tepat. Protein dan nutrisi lainnya yang terkandung dalam ikan tongkol dapat mendukung kesehatan ibu hamil dan perkembangan janin. Asam lemak omega-3, misalnya, sangat penting untuk perkembangan otak dan mata Si Kecil.

Namun, untuk memaksimalkan manfaat dan meminimalkan risiko, Bunda perlu memperhatikan porsi dan frekuensi konsumsi. Bunda sebaiknya mengonsumsi ikan tongkol tidak lebih dari satu porsi kecil per minggu.

Tips aman mengonsumsi ikan tongkol

Berikut beberapa tips yang dapat Bunda ikuti agar aman mengonsumsi ikan tongkol selama kehamilan:

  1. Batasi porsi: Konsumsi ikan tongkol tidak lebih dari satu porsi kecil per minggu.
  2. Pilih ikan segar: Pastikan ikan yang dikonsumsi dalam kondisi segar dan sudah melalui proses penyimpanan yang benar.
  3. Masak dengan benar: Pastikan ikan tongkol dimasak hingga matang sempurna untuk menghindari risiko kontaminasi bakteri atau parasit.
  4. Variasi ikan: Selalu variasikan jenis ikan yang dikonsumsi dengan ikan yang memiliki kandungan merkuri rendah.

Alternatif ikan lain untuk ibu hamil

Jika Bunda khawatir tentang kandungan merkuri dalam ikan tongkol, ada beberapa alternatif ikan yang aman untuk dikonsumsi selama kehamilan. Beberapa di antaranya adalah:

  1. Salmon: Kaya akan asam lemak omega-3 dan memiliki kandungan merkuri yang rendah.
  2. Sarden: Mengandung kalsium dan vitamin D yang baik untuk tulang ibu dan janin.
  3. Ikan air tawar: Seperti ikan nila dan lele, yang memiliki kandungan merkuri rendah dan kaya akan protein.

Dengan memilih ikan yang tepat, Bunda tetap dapat mendapatkan manfaat nutrisi tanpa perlu khawatir akan risiko merkuri.

Konsultasikan dengan ahli gizi

Selain memperhatikan jenis dan porsi ikan yang dikonsumsi, Bunda juga sebaiknya berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter kandungan. Konsultasi ini penting untuk memastikan bahwa pola makan Bunda selama kehamilan sudah sesuai dengan kebutuhan nutrisi harian. Dokter atau ahli gizi bisa memberikan rekomendasi yang lebih spesifik sesuai dengan kondisi kesehatan Bunda dan perkembangan janin.

Perhatikan sumber ikan

Tidak hanya jenis dan porsi, sumber ikan juga perlu diperhatikan. Ikan yang berasal dari perairan yang tercemar bisa memiliki kandungan merkuri dan polutan lainnya yang lebih tinggi. Oleh karena itu, pastikan Bunda memilih ikan dari sumber yang terpercaya dan bebas dari kontaminasi.

Menghindari ikan mentah

Selama kehamilan, Bunda sebaiknya menghindari mengonsumsi ikan mentah atau setengah matang, termasuk dalam bentuk sushi atau sashimi. Ikan mentah bisa mengandung bakteri atau parasit yang berbahaya bagi kesehatan Bunda dan Si Kecil. Pastikan semua ikan yang dikonsumsi sudah dimasak hingga matang sempurna.

Pola makan seimbang

Selain mengonsumsi ikan, penting bagi Bunda untuk menjaga pola makan seimbang selama kehamilan. Kombinasikan ikan dengan berbagai sumber protein lainnya seperti daging tanpa lemak, telur, dan kacang-kacangan. Jangan lupa untuk mengonsumsi sayuran, buah-buahan, dan biji-bijian utuh untuk mendapatkan asupan vitamin, mineral, dan serat yang cukup.

Bunda, mengonsumsi ikan tongkol selama kehamilan bisa memberikan manfaat asalkan dilakukan dengan hati-hati. Penting untuk membatasi porsi dan frekuensi konsumsi ikan tongkol untuk menghindari paparan merkuri yang berlebihan. Selalu pastikan ikan yang dikonsumsi dalam kondisi segar dan dimasak dengan baik.

Jika Bunda masih ragu, berkonsultasilah dengan dokter atau ahli gizi untuk mendapatkan rekomendasi yang tepat sesuai dengan kondisi kehamilan Bunda. Dengan memilih makanan yang tepat, Bunda dapat menjaga kesehatan diri sendiri dan Si Kecil dalam kandungan. Jangan lupa untuk memperhatikan pola makan seimbang dan memilih sumber makanan yang berkualitas agar kehamilan Bunda tetap sehat dan aman.

Bagi Bunda yang mau sharing soal parenting dan bisa dapat banyak giveaway, yuk join komunitas HaiBunda Squad. Daftar klik di SINI. Gratis!

(pri/pri)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda