Jakarta -
Pada sebagian ibu
hamil, susah rasanya menghindari larangan untuk mengangkat beban berat. Apalagi untuk mereka yang memutuskan hamil lagi, dengan jarak kelahiran tak terlalu jauh. Dalam kondisi hamil besar, adakalanya mereka harus berdiri sambil menggendong si kakak. Benar nggak nih, Bun?
Boleh sih, Bun, gendong si kakak namun harus tetap mempertimbangkan banyak hal ya. Menurut Lara Simondi, perawat dan bidan dari Brigham and Women's Hospital, jika Bunda merasa nyeri atau terjadi bercak artinya si ibu terlalu sering memaksa diri untuk menggendong.
"Itu tidak selalu berarti sesuatu yang buruk akan terjadi, tetapi itu berarti sang ibu harus menurunkannya (frekuensi menggendong) ke depannya," kata Lara dikutip dari The Bump.
Nah, untuk menghindari hal yang tak diinginkan, berikut empat hal yang perlu dipertimbangkan ibu
hamil jika ingin menggendong anak, seperti dilansir
Parenting Firstcry.1. Kondisi tubuh dan usia kehamilanJika Bunda ingin menggendong anak, saat masih hamil, pastikan sedang tidak dalam kondisi lelah. Bunda harus fit saat menggendong anak. Membawa anak dengan posisi yang nggak benar dapat membuat tubuh tegang, terutama pada trimester ketiga kehamilan.
Memasuki usia kehamilan yang tua, tubuh sudah berada di bawah tekanan yang sangat tinggi. Ketegangan tambahan bisa melukai anak yang belum lahir, bayi, atau bahkan Bunda.
 Ilustrasi ibu hamil menggendong anak/ Foto: iStock |
2. Berat badan anakJangan menggendong anak yang beratnya melebihi 13 kg. Jika beratnya sudah melebihi angka tersebut, sebaiknya Bunda alihkan perhatian anak agar tak minta digendong. Memang, menggendong anak adalah salah satu intimacy dengan anak. Penting untuk perkembangan mereka secara psikologis.
Lebih penting untuk
menjaga kehamilan, Bun. Agar anak nggak menangis, coba libatkan dia dalam kegiatan lain seperti menyanyi bersama, mengobrol, atau ajak untuk mengerjakan pekerjaan rumah tangga.
3. Pastikan ada penggantiJika Bunda ingin menggendong si kakak, pastikan ada yang bisa menggantikan, misalnya ada suami atau pengasuh. Jangan sampai anak terus-menerus digendong. Pastikan Bunda menggendong anak dalam waktu yang singkat dan batasi berapa kali Bunda menggendongnya dalam sehari.
4. Pastikan posisi menggendong sudah benarSaat mau menggendong anak, pastikan Bunda menekuk lutut dan jangan tegang punggung atau perutnya. Hindari membuat gerakan tersentak dan tiba-tiba saat menggendong anak.
Selain posisi menggendong, jangan lupa untuk rajin berkonsultasi dengan dokter kandungan. Periksa kadar gula dan tekanan darah. Jangan mengambil risiko untuk langsung menggendong anak saat hamil tanpa nasihat dari dokter.
(aci/rap)