Jakarta -
Mengajari anak disiplin memang penting. Nah, salah satu metode yang bisa diterapkan orang tua untuk mendisiplinkan si kecil adalah
gentle discipline atau disiplin lembut. Di sini, orang tua fokus ke pembelajaran dan pengajaran, ketimbang memberi hukuman.
Dalam bukunya
The Gentle Discipline, pendiri situs
Gentle Parenting, Sarah Ockwell-Smith bilang, sebelum mendisiplinkan anak, orang tua perlu selalu berhenti dan bertanya pada diri sendiri, 'Mengapa saya merasa perlu mendisiplinkan anak saya?'.
"Jika jawabannya selain dari, 'Karena saya ingin anak saya mengetahui apa yang baru saja mereka lakukan tidak tepat, ada cara yang lebih baik untuk melakukannya', maka Anda tidak boleh mendisiplinkan," kata Ockwell-Smith.
Disiplin lembut ity kata Ockwell-Smith tentang kesadaran dan penuh perhatian, Bun. Jika Bunda tertarik menerapkannya, berikut lima langkah yang perlu dilakukan:
1. Tetap tenang
2. Memiliki harapan yang tepat
3. Saling memahami dengan anak
4. Terhubung dan memiliki emosi
5. Menjelaskan dan memberi contoh yang baik.
 Ilustrasi ajari anak disiplin/ Foto: iStock |
Menurut Ockwell-Smith,
disiplin sebaiknya dimulai sejak anak lahir. Contohnya saat Bunda menggendong anak, itu sudah mengajarinya disiplin. Mengajarkan disiplin pada anak memang harus disesuaikan dengan usia. Meskipun, ada satu hal yang sama harus diterapkan yakni tetap memahami, menghormati, dan berempati pada anak.
"Orang tua adalah guru terbaik yang anak miliki,
influencer terhebat. Setiap menit setiap hari kita mendisiplinkkan anak. Ingat, anak selalu mencontoh orang tuanya," ujar Ockwell-Smith.
Berbicara tentang disiplin dan kekerasan, psikolog anak dan keluarga dari Klinik Tiga Generasi, Anna Surti Ariani, MPsi, Psikolog mengatakan bahwa keduanya berbeda, Bun. Disiplin relatif terukur. Misalnya menyetrap anak ada ketentuannya satu menit per tahun usia. Kemudian, dalam mendisiplinkan anak, emosi orang tua stabil.
"Kalau kekerasan itu enggak terukur, bisa ringan banget atau berat banget. Terus saat melakukan
kekerasan, emosi orang tua enggak stabil. Contohnya ayah mukul anaknya kencang banget ya karena emosinya enggak stabil itu," tutur psikolog yang akrab disapa Nina ini, dilansir
detikcom.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)