Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

5 Jenis Nyamuk Penyebab Sakit yang Perlu Bunda Tahu

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 19 Feb 2019 17:29 WIB

Bunda sudah enggak asing kan mendengar nyamuk Aedes Aegypti? Ternyata ada beberapa nyamuk berbahaya lainnya yang perlu kita ketahui lho.
Ilustrasi nyamuk/ Foto: thinkstock
Jakarta -

Bunda pasti sudah sering dengar tentang nyamuk Aedes Aegypti kan? Ya, nyamuk yang satu ini dikenal sebagai penyebab sakit Demam Berdarah Dengue (DBD). Tapi apa, Bunda, tahu nyamuk yang sering kita jumpai di sekitar lingkungan berbeda-beda jenisnya?

Kepala Unit Kajian Pengendalian Hama Pemukiman (UKPHP) IPB, Prof. Drh. Upik Kesumawati Hadi, MS. PhD, mengatakan, banyaknya jenis nyamuk di permukiman akibat warga sendiri yang memberi kesempatan pada nyamuk untuk berkembang biak. Tanpa disadari, jenisnya terus berkembang dan tersebar hingga patut kita wasapadai, Bun.

"Seringkali kita tidak mengenal jenis nyamuk, sehingga kalau musim hujan semua nyamuk disamakan sebagai penyebab DBD," kata Upik saat 'Launching My Baby Minyak Telon Plus, Kenali Nyamuk dan Upaya Cegah DBD dengan Perlindungan 3M Plus' di Maj Senayan, Jakarta, Selasa (19/02/2019).



Sebelum membahayakan si kecil dan keluarga, berikut beberapa jenis nyamuk yang patut Bunda waspadai nih. Langsung simak yuk, Bun!

1. Aedes Aegypti dan Aedes Albopictus

Aedes Aegypti sering menempel di dinding toilet dan sekitar 90 persen mengisap dan berkembang biak di dalam rumah. "Setelah menghisap dan bertelur, nyamuk aedes aegpty akan beristirahat di tempat gelap dalam rumah seperti pada gantungan baju," ujar Upik. Sedangkan, nyamuk Aedes Albopictus lebih lebih sering menghisap darah di luar rumah.

Ciri-ciri keduanya hampir sama lho, Bun. Warnanya belang-belang hitam putih. Bedanya, pada nyamuk aedes aegypti di punggung ada garis putih, sedangkan aedes albopictus tidak ada.

2. Culex Quinquefasciatus

Jenis ini muncul dalam rumah mulai malam hari sehabis magrib, Bun. Puncaknya adalah jam 11 sampai 12 malam. "Nyamuk ini juga suka menghisap darah dan menjadi vektor penyakit filariasis. Warnanya coklat kemerahan dan berkembang biak di selokan yang airnya tergenang," kata Upik.

Ilustrasi nyamukIlustrasi nyamuk/ Foto: Thinkstock

3. Anopheles

Nyamuk ini merupakan vektor penyakit malaria. Nyamuk Anopheles banyak dijumpai di rural area yaitu pedesaaan atau pegunungan. Nyamuk ini menggigit dengan posisi 'menungging' dan warnanya coklat kehitaman.

4. Mansonia Uniformes

Warna nyamuk ini adalah belang-belang coklat putih dan jadi vektor penyebab filariasis. "Nyamuk ini juga hidup di rural (berkaitan dengan masyarakat desa datau pertanian) area dan paling banyak di kolam yang ada tanaman air. Larva nyamuk ini mengambil oksigen dari tanaman air," tutur Upik.



5. Armigeres Subalbatus

Nyamuk jenis ini berkembang biak di tempat kotor dan gelap seperti septic tank. Ciri khasnya adalah mulut penghisap yang tajam dan dapat menembus pakaian saat menggigit. "Untungnya nyamuk jenis ini tidak berperan sebagai vektor penyakit, tapi cukup mengganggu karena gigitannya yang sakit," jelas Upik.

Meski nyamuk terdiri dari berbagai jenis, menurut Upik dapat dilakukan dengan cara pencegahan yang sama. Apalagi soal perlindungan buat si kecil yang bisa diproteksi dengan menggunakan beberapa minyak herbal anti nyamuk.

"Baiknya ibu sadar untuk jaga kebersihan, kuras dan sikat bak mandi seminggu sekali, dan lindungi anak dengan minyak herbal anti nyamuk agar anak bebas main tanpa takut digigit nyamuk," tutup Upik.

[Gambas:Video 20detik]

(ank/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda