Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

parenting

Kapan Masa Kritis Demam Berdarah pada Anak & Bisakah Berulang? Ini Kata Dokter

Mutiara Putri   |   HaiBunda

Jumat, 30 Dec 2022 19:22 WIB

Little boy get sick from influenza need to be admitted to hospital with saline intravenous (iv)  in-line hand pressure
Ilustrasi Masa Kritis DBD/Foto: Getty Images/iStockphoto/wckiw

Musim hujan identik dengan penyakit demam berdarah dengue (DBD), Bunda. Namun, pada kenyataannya demam berdarah bisa menyerang setiap orang di sepanjang tahun, termasuk anak-anak.

DBD disebabkan oleh virus Dengue yang dibawa oleh nyamuk aedes betina. Biasanya, nyamuk ini aktif menggigit pada pukul 09.00 hingga 10.00 pagi dan 16.00 hingga 17.00.

Pada waktu-waktu ini, anak kerap bermain bersama teman-temannya baik di rumah maupun di taman. Karena itu, anak lebih rentan digigit dan terjangkit demam berdarah.

Tanpa disadari, ternyata demam berdarah bisa menyebabkan kematian jika tidak diatasi dengan baik. Anak akan mengalami shock pada fase-fase tertentu.

Fase kritis atau pengawasan saat DBD

Fase kritis atau fase pengawasan merupakan fase di mana Bunda perlu mewaspadai anak. Fase ini bisa menyebabkan terjadinya shock yang bisa berakibat pada kematian.

Fase kritis ini biasanya menyerang anak ketika demam di hari ketiga. Ketika sudah memasuki fase ini, ada baiknya Bunda langsung membawa Si Kecil ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.

Dalam fase ini, pembuluh darah yang sebelumnya terisi penuh dan mengembang sempurna mengalami kebocoran yang menyebabkan seluruh isinya keluar ke jaringan. Dengan begitu, pembuluh darah tidak memiliki oksigen untuk dibawa ke seluruh tubuh.

"Ketika pembuluh darah tidak memiliki isi, itu tandanya tidak ada oksigen yang bisa disalurkan ke seluruh tubuh. Inilah yang disebut shock pada fase pengawasan demam berdarah," tutur dokter spesialis anak dr. Mira Dewita, Sp.A pada HaiBunda, belum lama ini.

Gejala anak alami fase kritis

Lebih lanjut, Mira mengungkap ada beberapa gejala yang terlihat ketika anak memasuki fase kritis dalam DBD. Berikut ini deretannya:

  • Anak lemas
  • Air seni berkurang atau tidak ada air seni
  • Muntah terus menerus, bisa lebih dari 6 kali sehari
  • Mengeluh sakit perut terus menerus
  • BAB berdarah
  • Air seni berdarah
  • Muntah berdarah

Setelah melewati fase kritis, anak akan memasuki fase pemulihan, Bunda. Lantas, dapatkan demam berdarah kembali terulang usai sembuh sepenuhnya?

Simak penjelasan lengkapnya di laman berikutnya, ya.

Bunda, yuk download aplikasi digital Allo Bank di sini. Dapatkan diskon 10 persen dan cashback 5 persen.

Saksikan lagi video rekomendasi minyak telon bayi anti-nyamuk berikut ini:

[Gambas:Video Haibunda]



DBD BISA TERJADI BERULANG

Ilustrasi Kenali Gejala Kanker pada Anak, Ketahui Sejak Dini Sebelum Terlambat Bun

Ilustrasi Masa Kritis DBD/Foto: Getty Images/iStockphoto/AgFang

Fase pemulihan

Jika anak berhasil melewati fase kritis pada DBD, anak akan masuk ke fase pemulihan atau penyembuhan. Dalam fase ini, anak pun menunjukkan berbagai peningkatan seperti:

  • Nafsu makan anak kembali
  • Badan kembali segar
  • Tidak lagi terlihat lemas

Dapatkan DBD berulang?

Dokter Mira menjelaskan bahwa penyakit demam berdarah pada anak mirip seperti penyakit COVID-19, Bunda. Itu tandanya, penyakit ini bisa kembali terulang.

Banner Demam Berdarah pada Anak

"Sama seperti COVID-19, penyakit demam berdarah bisa terjadi berulang-ulang pada seseorang. Demam berdarah di Indonesia terdiri dari empat serotipe, sehingga orang yang telah terkena demam berdarah dapat terkena kembali di kemudian hari," kata dokter yang berpraktik di RS Hermina Jatinegara ini.

Infeksi demam berdarah yang kedua disebut jauh lebih berat daripada yang pertama. Meski begitu, Bunda tetap harus memperhatikan gejala yang dimiliki oleh Si Kecil.

"Biasanya infeksi demam berdarah yang kedua jauh lebih berat, sedangkan infeksi pertama lebih ringan. Namun, harus dilihat kembali bentuk dan gejala yang dimiliki," ujar Mira.


(mua/fir)
Loading...

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda