Jakarta -
Beberapa waktu lalu, kabar mengejutkan datang dari
Ani Yudhoyono. Istri Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), ini didiagnosis kanker darah. Putra sulung Ani dan SBY,
Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), pun berbagi kisah ketika pertama kali keluarga tahu Ani mengidap kanker darah.
AHY mengungkapkan, saat tahu penyakit yang diidap Ani, keluarganya sangat syok dan menganggap hal itersebut seperti mimpi. Saat itu, keluarga memang meminta agar tim dokter menyampaikan kepada SBY dan anak-anaknya lebih dulu, sebelum menyampaikan kabar tersebut ke Ibu Ani, Bun.
"Lagi-lagi kami sangat syok kaget dan rasanya seperti mimpi," ungkap AHY, dalam wawancara eksklusif dengan
InsertLive.
Diceritakan AHY, pada Januari, Ani masih sangat terlihat sehat, bahkan mendampingi SBY melakukan kunjungan ke Sumatera Utara dan Aceh lho, Bun. Maka dari itu, ketika mendapati kenyataan sang bunda mengidap kanker darah, AHY menekankan sudah pasti keluarga mana pun enggak akan ada yang siap mendengar berita seberat itu.
Agus membeberkan kala itu perasaannya campur aduk. Terlebih, enggak ada kerabat dekat yang pernah mengalami penyakit seserius itu. Situasi makin dirasa sulit karena keluarga harus menyampaikan kabar ini kepada Ani Yudhoyono.
"Jadi kalut, galau, karena memang awam, kami tidak punya pengalaman, pemahaman, siapa pun di keluarga besar kami, atau teman yang juga pernah menderita penyakit serupa, itulah akhirnya membuat kami begitu
down dan di saat bersamaan harus menyampaikan kepada ibu," sambung
AHY.
 Ani Yudhoyono/ Foto: Instagram Ani Yudhoyono |
Agus juga menceritakan detik-detik sebelum mereka sekeluarga memberi tahu Ani perihal penyakitnya. Kata Agus, pastinya berat sekali menyampaikan kenyataan pahit itu pada sang bunda. Tapi dengan tekad yang kuat, akhirnya dengan berat hati mereka sekeluarga masuk ke ruangan tempat Ani dirawat.
"Itu berat sekali, saya tidak akan pernah melupakan penggalan cerita kehidupan itu, karena justru ibu hanya keluar sedikit air mata ketika mendengar itu. Begitu tabah dan kuatnya," cerita
AHY penuh haru.
Lantas, bagaimana reaksi Ibu Ani kala itu? Kata Agus, bukannya sedih, sang ibu malah bertingkah sebaliknya yang membuat mereka sekeluarga terharu.
"Seingat saya, seolah-olah ibu merasa bersalah, karena akhirnya menyusahkan semuanya, begitu. Jadi saya mengatakan, 'Ini adalah ujian insya allah ada jalan keluarnya, yang penting kita terus ikhtiar dan berdoa'. Jadi suasana sangat haru sekali," ujar Agus.
Agus juga menyinggung soal dukungan SBY yang diberi pada istri tercinta. Kata Agus, selama menikah 43 tahun sejak 1976, Ani selalu mendampingi SBY. "Dan inilah saatnya Pepo membayar itu semua. Itu yang disampaikan Bapak SBY kepada saya," katanya.
Ketika mendengar kabar orang tua sakit, sudah sewajarnya seorang anak termasuk menantu sedih. Emosi negatif seperti sedih dan cemas lumrah dirasakan, demikian disampaikan psikolog anak dari Tiga Generasi, Marcelina Melissa, yang akrab disapa Lina.
"Memang, sebagai anak atau keluarga tentunya sudah menjadi kewajiban kita untuk mendampingi ortu, termasuk merawat ketika sedang sakit. Meski kadang anak harus jadi sosok pengambil keputusan ketika orang tuanya sakit, sedangkan dia sendiri tengah mengalami berbagai macam perasaan. Dalam situasi seperti ini, anak juga harus berpikir rasional," papar Lina.
Nah, untuk menguatkan orang tua yang sedang sakit, anak seringkali tampil sebagai sosok yang kuat. Tujuannya, untuk memberikan dukungan moril serta suasana agar orang tua dapat lebih optimistis dan berpikir positif.
[Gambas:Video 20detik]
(rdn/rdn)