Jakarta -
Belum lama ini, masyarakat dibuat haru dengan
video viral seorang ayah menghadiri
wisuda putrinya yang telah meninggal. Cerita haru tersebut datang dari kota serambi mekah, Aceh.
Dikutip dari
detikcom, peristiwa mengharukan ini terjadi di UIN Ar-Raniry, Banda Aceh, 27 Januari 2019 lalu. Di antara deretan wisudawan bertoga yang naik ke atas panggung untuk menerima ijazah, ada seorang pria yang ikut berbaris. Adalah Bukhori, ayah almarhumah Rina Muharrami yang merupakan lulusan program studi Kimia Fakultas Tarbiyah.
Bukhori menerima ijazah Rina, lalu bersalaman dengan rektor dan dekan di atas panggung. Dia juga terlihat mendekap erat ijazah putrinya itu dan turun dari panggung.
Rina telah menyelesaikan sidang skripsi pada 24 Januari 2019 lalu setelah tiga kali gagal sidang akibat sakit. Namun, tanggal 5 Februari 2019, Rina harus menghembuskan napas terakhir karena sakit tipes yang diperparah dengan beban yang menyerang bagian otak.
 Bapak Bukhari/ Foto: InsertLive |
Momen sedih dan mengharukan ini kembali dibagikan Bukhari. Pria yang sehari-hari bekerja sebagai petani dan kuli bangunan ini, datang atas undangan dari dosen Rina yang langsung menelponnya sehari sebelum prosesi wisuda.
"Dosen-dosen Rina itu semuanya baik, beberapa kali datang ke rumah duka. Mereka yang telpon saya dan mengundang untuk datang ke
wisuda Rina. Mereka bilang meskipun Rina telah meninggal, kami sebagai orang tua tetap harus datang untuk ambil ijazahnya," ujar Bukhari.
Sebagai seorang ayah, Bukhari tidak bisa menolak permintaan dari dosen-dosen Rina. Apalagi mengingat sang anak telah bersusah payah kuliah dan menjalani sidang sebelum akhirnya dinyatakan lulus.
"Dari kecil Rina sudah capek-capek belajar, dia juga termasuk anak yang lumayan pintar. Jadi saya harus ambil ijazahnya. Bagi saya ini adalah kado terbaik yang diberikan Rina kepada saya sebagai ayahnya," tutur Bukhari.
Dengan ijin dan permintaan sang istri, Bukhari mengaku nekad pergi ke Banda Aceh untuk menggantikan sang putri tercinta. Ia dan istri juga tidak ingin sampai ijazah dan jerih payah Rina hilang begitu saja.
Bagi Bukhari, sosok almarhumah adalah sosok anak yang sederhana. Rina tidak suka keluar rumah kecuali untuk pergi kuliah dan mengisi waktu kosongnya untuk mengajar ngaji di lingkungan rumahnya.
"Di rumah, dia sering kayak buat soal di laptopnya. Kalo enggak ada kegiatan, dia jadi guru ngaji di depan rumah. Bahkan dia jemput anak-anak ke rumah mereka untuk belajar ngaji. Malam hari pun, dia isi waktunya dengan mengaji," kata Bukhari.
Selain itu, almarhumah Rina di mata sang ayah adalah anak yang mandiri. Sejak kecil tidak pernah merepotkan kedua orang tuanya dan semua kebutuhannya ditanggung sendiri. Alharhumah yang merupakan anak sulung dari empat bersaudara juga merupakan sosok panutan bagi ketiga adiknya.
Bukhari juga menceritakan perubahan dalam hidupnya sejak ditinggal sang anak untuk selama-lamanya. Seperti berat badannya yang turun 4 kg, dan istrinya yang masih sering kepikiran Rina saat di rumah.
"Meskipun banyak perubahan, saya harus pasrah dan ikhlas karena bagaimanapun anak adalah titipan dan amanah Allah SWT. Yang penting sekarang kita harus terus kirim doa untuk dia," lanjut Bukhari.
Bahkan sebelum meninggal, almarhumah Rina pernah memiliki keinginan untuk berhenti kuliah dan mengajar bahasa Jepang di salah satu sekolah di Aceh. Bahkan Rina berkeinginan untuk melanjutkan sekolah ke Negeri sakura, Jepang. Sang ayah menceritakan dirinya dan keluarga yang tidak mengijinkan Rina saat itu karena dia bersikeras sang anak harus menyelesaikan kuliahnya dulu di Aceh.
Almarhumah Rina adalah
anak yang dekat dengan keluarga, alasan itulah yang menyebabkan
sang ayah juga tidak memberi izin Rina melanjutkan studi ke luar negeri. Baginya, sulit untuk hidup berjauhan dengan Rina.
Saat ditanya tentang pendapatnya mengenai video yang viral tentang dirinya yang menggantikan sang putri, Bukhari mengaku tidak menyangka.
"Saya tidak menyangka karena tujuan saya ambil ijazah itu ikhlas. Rina sudah capek kuliah jadi saya harus datang ke wisudanya. Tapi apapun itu, hanya Maha Kuasa yang paling tahu," tutup Bukhari.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rap)