Jakarta -
ArtisÂ
Jessica Iskandar sedang berbahagia, Bun.Â
Kondisi kesehatan sang ayah, Hardi Iskandar kini sudah membaik setelah berobat ke Penang, Malaysia.
Hardi sebelumnya mengalami stroke dan diabetes. Kemudian diperparah dengan komplikasi dan batu ginjal setelah disebut terlalu banyak mengkonsumsi obat-obatan.
Meski kondisi sang ayah sudah membaik, Jessica tidak bisa menutupi kekecewaannya dengan pengobatan yang dijalani Hardi sebelum dibawa ke Penang. Hal ini diceritakan Jessica dalam akun
Instagram miliknya, @inijedar.
"Bersyukur sujud kepada Tuhan, papaku segar pulang kembali dari rumah sakit di Penang sore ini. Bisa duduk, bisa berdiri. Namun ada hal yang sangat biadab dan jahat yang dialami ketika berada hampir sebulan dirawat di salah satu rumah sakit di Jakarta," tulis Jessica.
"Mendengar cerita yang dialami papa di Jakarta, dokter di Penang geleng-geleng kepala. Dokter Jakarta cuma bilang kita enggak akan tanggung jawab kalau tidak operasi sekarang. Setiap ada operasi begitu. Selalu ditakuti," lanjutnya.
[Gambas:Instagram]
Kekecewaan Jessica bukan tanpa alasan, Bun. Menurutnya, sang ayah beberapa kali harus menjalani operasi dan selalu gagal. Bukan hanya itu, perlakuan dan kurangnya pejelasan dokter juga membingungkan dirinya dan keluarga.
Tidak mudah memang harus menemani ayah tercinta yang sakit sekaligus tegar menghadapi kekecewaan. Jessica bahkan sampai menangis mendengar cerita-cerita tentang perawatan sang ayah.
Merasa sedih dan kecewa seperti yang dialami Jessica Iskandar itu wajar kok. Karena pada dasarnya setiap manusia memiliki berbagai
ekspresi emosi.
"Prinsipnya manusia mempunyai enam dasar ekspresi emosi, yaitu marah, bahagia, terkejut, jijik, sedih, dan takut. Jadi wajar jika seseorang bisa mengalami berbagai emosi-emosi tersebut," kata dr.Hervita Diatri SpKJ (K), dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, melansir dari
detikcom.
Mengenai ayah yang sakit, seharusnya anak dan keluarga bisa menciptakan pikiran positif di tengah-tengah kesedihan yang dialami. Menurut psikoterapi dari Overlook Hospital, New Jersey, Dr.Rosalind Dorlen Psy.D, banyak pakar percaya, keluarga yang anggota keluarganya mengalami masalah kesehatan dalam jangka waktu lama akan menjadi keluarga yang positif, Bun. Selain itu, mudah bagi mereka menerima banyak hal negatif.
"Kebanyakan orang hanya membicarakanÂ
stres yang muncul saat ada keluarga yang sakit keras, tapi sebenarnya cobaan ini justru membuat
ikatan keluarga semakin kuat," ujar Dorlen, dilansir
Parents.
[Gambas:Video 20detik]
(ank/rdn)