trending
Tega! Ketahuan Selingkuh, Polisi Ceraikan Istri Hanya Lewat WhatsApp
Senin, 21 Oct 2019 12:46 WIB
Jakarta -
Kisah perceraian seorang anggota polisi ramai dibicarakan. Sebab, dia menalak istrinya melalui pesan singkat WhatsApp (WA).
Merasa diperlakukan semena-mena, sang istri akhirnya mencurahkan isi hatinya di Facebook. Perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Hasyidatul Hanim itu mengaku, diceraikan via WA oleh suaminya yang berprofesi sebagai seorang polisi di Malaysia.
Pernikahan mereka harus kandas setelah lima tahun, dan telah dikarunia tiga orang anak. Dijelaskan Hashidatul, dia hanya ingin bercerita mengenai kisah pilu rumah tangganya. Tanpa ingin membuka aib dan menyalahkan suaminya.
Mereka menikah di tahun 2014, dan atas kemauan suaminya. Dia bahkan sampai bertanya berkali-kali untuk meyakinkan niatan suaminya.
"Sebelum menikah, saya bertanya apakah dia benar-benar akan menikah karena dia masih berusia 23 tahun saat itu. Dia bilang dia akan menikah," tulis Hasyidatul.
Meskipun secara finansial tak terlalu beruntung, tapi Hasyidatul tak pernah mempermasalahkannya. Baginya, itu bukan masalah besar untuk keluarga mereka. Hanya saja, dia sering menyayangkan waktu suami yang tak banyak bersamanya dan anak-anak, Bun.
"Itu karena dia bekerja sebagai perwira polisi dan saya percaya alasannya adalah bahwa pekerjaannya lebih penting daripada yang lain," lanjut Hasyidatul.
Rupanya, hal itu tak membuat suaminya menghargai pernikahan mereka. Suaminya berbuat curang, dengan menyelingkuhinya. Setiap terjadi pertengkaran, maka akan merembet pada pertengkaran lainnya.
Bahkan, dia mengaku sering dipukuli sang suami. Sebagai istri, dia masih bisa memaafkan kelakuan suaminya. Dia masih memberi kesempatan pada suaminya untuk memperbaiki hubungan pernikahan mereka, dan hidup bersama anak-anak.
Tapi, kini sudah habis kesabarannya. Menurutnya, sudah cukup tiga meregang nyawa untuk melahirkan anak-anak sebagai pewaris suaminya.
"Sering kali saya dijadikan 'bantal tinju' untuk melampiaskan kemarahan suami."
"Sewaktu mengandung anak bungsu, saya ditendang dan hampir masuk rumah sakit karena kondisi gerakan janinnya tidak stabil. Waktu itu masih saya tutup lagi aibnya."
Padahal, akibat ulah suaminya Hasyidatul harus melakukan operasi pembedahan kandungan. Dia mengatakan terjatuh, sehingga mengalami pendarahan. Mirisnya lagi, sang suami tak mendampinginya dengan alasan menunaikan tugas dan pekerjaannya sebagai polisi.
Rupanya, sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Sampai akhirnya, bunda tiga anak itu menghubungi wanita yang diduga selingkuhan sang suami. Hanya saja keduanya mengelak dan tidak mengakui perselingkuhan mereka.
Padahal dia sudah mengatakan pada wanita tersebut, kenapa mengganggu rumah tangganya. Jika dia menginginkan suaminya, dia sudah merelakan untuk melepaskannya. Tapi mereka tetap tak mau mengakuinya, meskipun ada bukti-bukti perselingkuhan mereka.
"Disebabkan karena egonya, dia tetap tak mengaku hingga saya viralkan wanita itu. Hingga akhirnya diceraikan saya. Alasannya dia tidak mau masalah ini mengganggu pekerjaan dia," katanya.
"Saya juga minta cerai sebab sudah habis kesabaran menghadapi dia. Terimakasih sudah mengucapkan talak lewat WhatsApp saja," terang Hasyidatul.
Banyak netizen yang mengungkap simpati setelah membaca curhatan hati Hasyidatul. Mereka memberikan dukungan untuk menguatkan perempuan berhijab itu.
Perceraian seringkali menjadi keputusan terakhir dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Psikolog klinis Mark Dombeck, Ph.D, mengatakan ada empat tahapan sebelum pasangan memutuskan bercerai. Salah satunya adalah konflik yang memicu pertengkaran terus-menerus. Konflik yang terus terjadi akan menyebabkan ketidakcocokan di antara keduanya.
Sehingga menimbulkan adu pendapat dan menimbulkan rasa tidak suka sama lain. Pada tahap ketiga, biasanya mereka masih berusaha untuk mempertahankan pernikahannya. Di tahap terakhir, kalau mereka masih bisa bertahan maka pernikahan akan selamat. Tapi, tak sedikit pula yang memilih berpisah untuk menyelesaikannya.
"Di tahap terakhir, pada pasangan yang memiliki nilai sama dan menemukan kecocokan kembali, rujuk bisa jadi jalan keluar. Tapi ketika mereka sudah tidak bisa lagi disatukan, perceraian dipilih jadi jalan keluar," papar Dombeck, dikutip dari Mental Help.
Belajar dari perceraian Enno Lerian yang membuatnya mengalami banyak pengalaman tak terduga!
(rap/rdn)
Merasa diperlakukan semena-mena, sang istri akhirnya mencurahkan isi hatinya di Facebook. Perempuan yang memperkenalkan diri sebagai Hasyidatul Hanim itu mengaku, diceraikan via WA oleh suaminya yang berprofesi sebagai seorang polisi di Malaysia.
Mereka menikah di tahun 2014, dan atas kemauan suaminya. Dia bahkan sampai bertanya berkali-kali untuk meyakinkan niatan suaminya.
"Sebelum menikah, saya bertanya apakah dia benar-benar akan menikah karena dia masih berusia 23 tahun saat itu. Dia bilang dia akan menikah," tulis Hasyidatul.
Meskipun secara finansial tak terlalu beruntung, tapi Hasyidatul tak pernah mempermasalahkannya. Baginya, itu bukan masalah besar untuk keluarga mereka. Hanya saja, dia sering menyayangkan waktu suami yang tak banyak bersamanya dan anak-anak, Bun.
"Itu karena dia bekerja sebagai perwira polisi dan saya percaya alasannya adalah bahwa pekerjaannya lebih penting daripada yang lain," lanjut Hasyidatul.
Rupanya, hal itu tak membuat suaminya menghargai pernikahan mereka. Suaminya berbuat curang, dengan menyelingkuhinya. Setiap terjadi pertengkaran, maka akan merembet pada pertengkaran lainnya.
Bahkan, dia mengaku sering dipukuli sang suami. Sebagai istri, dia masih bisa memaafkan kelakuan suaminya. Dia masih memberi kesempatan pada suaminya untuk memperbaiki hubungan pernikahan mereka, dan hidup bersama anak-anak.
Tapi, kini sudah habis kesabarannya. Menurutnya, sudah cukup tiga meregang nyawa untuk melahirkan anak-anak sebagai pewaris suaminya.
"Sering kali saya dijadikan 'bantal tinju' untuk melampiaskan kemarahan suami."
"Sewaktu mengandung anak bungsu, saya ditendang dan hampir masuk rumah sakit karena kondisi gerakan janinnya tidak stabil. Waktu itu masih saya tutup lagi aibnya."
Padahal, akibat ulah suaminya Hasyidatul harus melakukan operasi pembedahan kandungan. Dia mengatakan terjatuh, sehingga mengalami pendarahan. Mirisnya lagi, sang suami tak mendampinginya dengan alasan menunaikan tugas dan pekerjaannya sebagai polisi.
Rupanya, sang suami berselingkuh dengan wanita lain. Sampai akhirnya, bunda tiga anak itu menghubungi wanita yang diduga selingkuhan sang suami. Hanya saja keduanya mengelak dan tidak mengakui perselingkuhan mereka.
Padahal dia sudah mengatakan pada wanita tersebut, kenapa mengganggu rumah tangganya. Jika dia menginginkan suaminya, dia sudah merelakan untuk melepaskannya. Tapi mereka tetap tak mau mengakuinya, meskipun ada bukti-bukti perselingkuhan mereka.
"Disebabkan karena egonya, dia tetap tak mengaku hingga saya viralkan wanita itu. Hingga akhirnya diceraikan saya. Alasannya dia tidak mau masalah ini mengganggu pekerjaan dia," katanya.
![]() |
Banyak netizen yang mengungkap simpati setelah membaca curhatan hati Hasyidatul. Mereka memberikan dukungan untuk menguatkan perempuan berhijab itu.
Perceraian seringkali menjadi keputusan terakhir dalam menyelesaikan masalah rumah tangga. Psikolog klinis Mark Dombeck, Ph.D, mengatakan ada empat tahapan sebelum pasangan memutuskan bercerai. Salah satunya adalah konflik yang memicu pertengkaran terus-menerus. Konflik yang terus terjadi akan menyebabkan ketidakcocokan di antara keduanya.
Sehingga menimbulkan adu pendapat dan menimbulkan rasa tidak suka sama lain. Pada tahap ketiga, biasanya mereka masih berusaha untuk mempertahankan pernikahannya. Di tahap terakhir, kalau mereka masih bisa bertahan maka pernikahan akan selamat. Tapi, tak sedikit pula yang memilih berpisah untuk menyelesaikannya.
"Di tahap terakhir, pada pasangan yang memiliki nilai sama dan menemukan kecocokan kembali, rujuk bisa jadi jalan keluar. Tapi ketika mereka sudah tidak bisa lagi disatukan, perceraian dipilih jadi jalan keluar," papar Dombeck, dikutip dari Mental Help.
Belajar dari perceraian Enno Lerian yang membuatnya mengalami banyak pengalaman tak terduga!
(rap/rdn)