Jakarta -
Gisel kembali blak-blakan tentang salah satu penyebab ia cerai dari Gading Marten. Salah satunya adalah kesehatan mentalnya yang sudah terganggu.
Perempuan berusia 28 tahun ini mengakui bahwa perceraian bukan hal yang bagus. Bahkan sama sekali tidak mengenakkan.
Namun salah satu hal yang membuat
Gisel mantap bercerai dari Gading adalah karena kondisi kesehatan mentalnya.
"Salah satu pertimbangannya karena sudah mengganggu kesehatan mental aku mungkin. Mungkin memang aku yang enggak kuatan orangnya. Tapi kan background orang macam-macam. Kenapa aku jadi seorang aku yang sekarang ini," ujar
Gisel dikutip dari
channel YouTube Ussy Andhika Official.Gisel juga menuturkan bahwa ia termasuk sosok yang rapuh. Hal ini dipahami benar oleh ibunda Gisel, Rita Marbun.
Saat menyampaikan rencananya bercerai dari Gading, Gisel menyadari bahwa hati sang ibunda akan hancur. Meski tidak senang dan kasihan terhadap putrinya, Rita pun pasrah dengan pilihan Gisel.
"Dia cuma takut aku korslet. 'Anak gue gila lagi ntar.' Jadi kayaknya kalau memang mesti begitu. Tapi mamah enggak senang, enggak
happy. Dia sih paling, kasihan. Aku kan orang Batak. Paling malu sebenarnya begitu-begitu. Di keluarga itu coreng nama banget," ujarnya.
Pasca bercerai dari Gading, Gisel mengakui bahwa ia butuh sosok yang bisa membantunya bangkit dari keterpurukan. Hal ini dilatarbelakangi oleh masa kecilnya yang kurang akan sosok sang ayah, Alal Suryanto.
Gisel kemudian menemukan sosok itu pada diri pebasket Wijaya Saputra atau akrab disapa Wijin.
"Susah buat aku sendirian. Itu aku
ngaku. Itu memang karena masa kecil kurang dari sosok ayah segala macam," tutur Gisel.
 Kesehatan mental terganggu, salah satu alasan Gisel cerai dari Gading Marten. (Foto: Dok. Instagram/gisel_la) |
Selain sang buah hati, Gempi, dan mendekatkan diri ke agama, cara Gisel untuk bisa bertahan usai bercerai adalah bertemu dengan sosok pria yang tepat. Wijin, kata Gisel, memberinya energi untuk tetap kuat.
"Aku tuh butuh dikasih tahu terus gitu. Kalau sekali enggak dikasih tahu orang, pikirannya bisa jadi ke mana-mana sendiri. Jadi stres, jadi
overthinking," kata pemilik akun Instagram @gisel_la ini.
Seperti Rita Marbun, setiap orang tua pasti merasakan sedih saat tahu anaknya bercerai, Bun. Menurut ahli terapi perkawinan Linda Lewis Griffith, ketika orang tua pertama kali mengetahui anak mereka bercerai, mereka mengalami emosi seperti terjatuh.
Jika orang-orang mengira bahwa hubungan pasangan tersebut sangat kuat, orang pun akan fokus dengan berita bahwa pernikahan tersebut telah memburuk. Maka orang tua pun khawatir tentang bagaimana kehidupan mereka sendiri, apakah akan berbeda setelah perceraian itu terjadi.
"Mereka mungkin juga merasa tidak berdaya. Mereka telah menjadi korban tak berdaya dalam skenario yang tidak mereka buat dan tentu saja tidak diinginkan," kata Griffith, seperti dilansir
The Tribune.Griffith pun mengatakan, orang tua bisa mengalami kesedihan mendalam. Mereka meratapi akhir dari rumah tangga anak yang mereka cintai dan sayangi. Mereka akan merindukan putra atau menantu perempuannya, dan akan kecewa saat tahu tidak akan ada lagi liburan bersama di masa depan.
Bunda juga bisa simak permintaan Shezy Idris kepada anak sulungnya karena bercerai dalam video di bawah ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(som/rdn)