trending
Kisah Miris Pengantin Baru, 2 Bulan Nikah Suami Pingsan Lalu Meninggal
Senin, 11 Nov 2019 15:11 WIB
Jakarta -
Tepat dua bulan menikah, wanita asal Malaysia, Airina Roslan harus menelan pil pahit kehilangan suaminya, Muhammad Amirul Asharf atau Mirul. Mirul meninggal pada 7 November 2019 setelah main futsal.
Wanita yang akrab disapa Erin itu mengatakan, terakhir bertemu sang suami pada akhir Oktober lalu. Saat itu dia pergi ke rumah orang tuanya untuk datang ke pernikahan teman.
"Ini pertama kali saya berjauhan dengan Mirul setelah kami menikah. Mirul tak ikut karena ada kerjaan di Johor Baru," kata Erin, dikutip dari mStar.
Tanggal 6 November, malam Rabu, Erin saat itu sedang bersama teman-temannya. Ia lalu menerima pesan dari sang ibu yang bilang kalau suaminya pingsan saat main futsal.
Mendengar berita ini, Erin langsung terkejut dan menghubungi ibu mertuanya, Bun. Tanpa tahu dengan jelas kondisi sang suami, Erin memutuskan untuk pulang.
"Jadi saya kirim pesan ke ibu mertua. Dia bilang Mirul pingsan tadi saat main futsal, sekarang di ICU," ujarnya.
Wanita 23 tahun ini pun kembali ke rumah orang tuanya sebelum memutuskan pulang menemui Mirul. Namun, dia justru melihat semua keluarganya sudah siap packing baju.
"Ibu saya menyuruh packing. Tepat saat itu, ibu mertua kirim pesan, 'Airin...Mirul sudah tidak ada'," katanya.
Waktu itu, Erin masih belum percaya, Bun. Saat ibu mertuanya menyuruh pulang dan bilang sang suami sudah di kamar mayat, barulah Erin percaya.
Mirul diketahui meninggal karena serangan jantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Mirul juga sempat meminta maaf pada kedua orang tuanya.
Erin dan Mirul resmi menikah pada 7 September 2019. Keduanya pertama kali kenal di tempat kerja dan hanya bertemu 3 kali sebelum memutuskan menikah.
Menghadapi kenyataan ditinggal pasangan untuk selama-lamanya memang tidak mudah ya, Bunda. Tapi, kita harus menerima kenyataan dan memikirkan hidup kita ke depannya ya.
"Mengatasi dampak dari kehilangan seringkali membingungkan dan kita merasa kesepian, tak jarang diri ini pun tertekan," kata Sheri Stritof, konsultan pernikahan, dilansir Very Well Mind.
Beberapa orang mungkin sulit menghadapinya, tapi paling baik jika Bunda mencari dukungan. Bisa dari teman, keluarga, penasihat khusus, atau komunitas agama.
"Bergabung dengan kelompok yang bisa mendukung saat sedang berduka juga bisa menghibur. Kita tetap bisa menciptakan kehidupan yang baru namun tetap menghargai kenangan hubungan dengan pasangan," papar Stritof.
Bunda, simak juga cerita perjalanan cinta Mona Ratuliu dan sang suami di video berikut.
(ank/rdn)
Wanita yang akrab disapa Erin itu mengatakan, terakhir bertemu sang suami pada akhir Oktober lalu. Saat itu dia pergi ke rumah orang tuanya untuk datang ke pernikahan teman.
Tanggal 6 November, malam Rabu, Erin saat itu sedang bersama teman-temannya. Ia lalu menerima pesan dari sang ibu yang bilang kalau suaminya pingsan saat main futsal.
Mendengar berita ini, Erin langsung terkejut dan menghubungi ibu mertuanya, Bun. Tanpa tahu dengan jelas kondisi sang suami, Erin memutuskan untuk pulang.
"Jadi saya kirim pesan ke ibu mertua. Dia bilang Mirul pingsan tadi saat main futsal, sekarang di ICU," ujarnya.
Wanita 23 tahun ini pun kembali ke rumah orang tuanya sebelum memutuskan pulang menemui Mirul. Namun, dia justru melihat semua keluarganya sudah siap packing baju.
"Ibu saya menyuruh packing. Tepat saat itu, ibu mertua kirim pesan, 'Airin...Mirul sudah tidak ada'," katanya.
Waktu itu, Erin masih belum percaya, Bun. Saat ibu mertuanya menyuruh pulang dan bilang sang suami sudah di kamar mayat, barulah Erin percaya.
![]() |
Mirul diketahui meninggal karena serangan jantung. Sebelum menghembuskan napas terakhir, Mirul juga sempat meminta maaf pada kedua orang tuanya.
Erin dan Mirul resmi menikah pada 7 September 2019. Keduanya pertama kali kenal di tempat kerja dan hanya bertemu 3 kali sebelum memutuskan menikah.
Menghadapi kenyataan ditinggal pasangan untuk selama-lamanya memang tidak mudah ya, Bunda. Tapi, kita harus menerima kenyataan dan memikirkan hidup kita ke depannya ya.
"Mengatasi dampak dari kehilangan seringkali membingungkan dan kita merasa kesepian, tak jarang diri ini pun tertekan," kata Sheri Stritof, konsultan pernikahan, dilansir Very Well Mind.
Beberapa orang mungkin sulit menghadapinya, tapi paling baik jika Bunda mencari dukungan. Bisa dari teman, keluarga, penasihat khusus, atau komunitas agama.
"Bergabung dengan kelompok yang bisa mendukung saat sedang berduka juga bisa menghibur. Kita tetap bisa menciptakan kehidupan yang baru namun tetap menghargai kenangan hubungan dengan pasangan," papar Stritof.
Bunda, simak juga cerita perjalanan cinta Mona Ratuliu dan sang suami di video berikut.
(ank/rdn)