Jakarta -
Mobil yang ditumpangi artis cantik Filipina Kim Chiu ditembak orang tak dikenal. Insiden ini terjadi pada Rabu pagi (4/3/2020) di Quezon City.
Dikutip dari
CNN Filipina, Kamis (5/3/2020), penembakan terjadi di sepanjang sudut Katipunan Avenue C.P. Garcia Avenue, Filipina. Dalam laporan polisi, sopir Chiu, Wilfred Taperla mengatakan, ada dua tersangka di atas sepeda motor menembakkan enam tembakan ke kendaraan mereka.
Chiu sendiri langsung mengabarkan kondisinya usai penembakan, Bun. Wanita 29 tahun ini bilang kalau kondisinya baik-baik saja, begitupun supir dan asisten pribadinya yang ada di dalam mobil.
Dalam Instagram miliknya, Chiu menduga bahwa insiden itu mungkin kasus salah sasaran. Ia juga mengaku tak memiliki musuh.
"
Aku tidak mengerti apa yang terjadi. Mungkin itu adalah kasus salah identitas (sasaran)? Mungkin seseorang melakukannya sebagai lelucon? Aku tidak punya musuh," ungkap Chiu.
Chiu, asistennya Mayrin Nasara, dan sopirnya sedang dalam perjalanan untuk syuting ketika insiden itu terjadi. Sopirnya mengatakan, mereka akan belok kiri di C.P. Garcia Avenue dari Katipunan ketika mendengar suara tembakan. Awalnya ia mengira, mereka bukan target sampai akhirnya melihat dua pria di atas sepeda motor menembaki kendaraan mereka.
Artis Filipina Kim Chiu/ Foto: Instagram @chinitaprincess |
Orang-orang bersenjata itu lalu melarikan diri ke arah Tandang Sora Avenue. Keduanya mengenakan helm hitam dan jaket.
Chiu lalu menelepon ke rumah untuk meminta kendaraan lain. Tapi seorang petugas keamanan sudah berada di insiden itu dan menghubungi polisi.
Special Investigation Task Group (SITG) dibentuk pada hari Rabu untuk mencari motif di balik
penembakan. Termasuk untuk mengidentifikasi dan menangkap para pelaku.
Peristiwa penembakan meski ta ada korban, bisa saja menyebabkan psikolog dari Amerika, Devon MacDermott Ph.D mengatakan, aksi penembakan yang bahkan disiarkan melalui video dapat menyebabkan trauma berkelanjutan.
Trauma ini mengacu pada rasa
sakit yang dialami seseorang. Dapat terjadi ketika melihat dan mengalami langsung kejadian.
"Efeknya akan menimbulkan emosi tidak berdaya dan ketakutan yang intens. Mereka akan memiliki mekanisme untuk selalu merasa tidak aman karena khawatir dan ketakutan," ujar MacDermott, dikutip dari
Psychology Today.
Simak juga cerita Dr.Reisa yang korbankan kariernya untuk ikut ajang Puteri Indonesia, di video berikut:
(ank/rdn)