Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Putri Pangeran Dubai yang Melarikan Diri dari Sang Ayah, Mirip Film Action

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Minggu, 15 Mar 2020 10:50 WIB

Beberapa tahun lalu, putri Pangeran Dubai mencoba melarikan diri dari cengkeraman ayahnya, namun ternyata gagal. Berikut ini kisahnya yang bagaikan film-film.
Kisah Putri Pangeran Dubai yang Melarikan Diri dari Sang Ayah, Mirip Film Action/ Foto: Dok. Instagram @d3dubai
Jakarta - Hidup bergelimang harta tak selalu membuat bahagia, nampaknya itulah yang dirasakan Sheikha Latifa, putri Perdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed Al Maktoum bin Rashid Al Maktoum. Beberapa tahun silam, ia berupaya melarikan diri bersama temannya, Tiina Jauhiainen untuk menghindari cengkeraman sang ayah.

Rencana melarikan diri Latifa ini bagaikan di film-film, Bun. Ia dan temannya menyamarkan penampilan mereka ketika menuju pantai untuk menaiki sebuah kapal. Sayangnya pelarian mereka gagal. Mereka ditangkap di lepas pantai India oleh pasukan khusus dan dibawa kembali ke Dubai.


"Terakhir kali (saya melihatnya), dia menendang dan menjerit dan dia diseret keluar dari kapal. Permohonannya untuk suaka diabaikan," kata Jauhiainen, dalam sebuah wawancara di London pada akhir Januari, dilansir Reuters.

Jauhiainen yang juga seorang instruktur kebugaran mengatakan pertama kali bertemu Latifa pada akhir 2010, ketika dia mengajar seni bela diri Capoeira. Awalnya Latifa adalah sosok pendiam. Namun lambat laun mereka jadi teman dekat, sampai akhirnya Latifa mengaku padanya dan mengungkapkan bahwa dia telah mencoba melarikan diri dari Dubai pada 2002 saat masih remaja, dan kemudian menghabiskan tiga setengah tahun di penjara.

"Itu baru sekitar tahun 2016 ketika dia mulai bercerita tentang saudara perempuannya Shamsa serta pelarian dan pemenjaraannya sendiri. Saya pikir dia sangat takut. Dia bisa di penjara lagi." kata Jauhiainen.

Pada musim panas 2017, Latifa yang mengatakan kepada Jauhiainen bahwa dia tidak diizinkan meninggalkan Dubai sejak tahun 2000 dan tidak memiliki paspor, meminta bantuan Jauhiainen dalam mencoba meninggalkan tanah airnya lagi. Latifa juga telah membaca buku Escape from Dubai yang ditulis mantan perwira angkatan laut Prancis dan mata-mata, Herve Jaubert beberapa tahun sebelumnya dan ingin menghubunginya.

Jauhiainen lalu pergi ke Filipina untuk bertemu Jaubert. Mereka bertiga kemudian mulai merencanakan pelarian.

"Ini agak menakutkan, karena itu kami tidak ingin seorang pun mendengar perbincangan kami atau mengikuti kami dan semacamnya," kata Jauhiainen.

Kisah Putri Pangeran Dubai yang Melarikan Diri dari Sang Ayah, Mirip Film ActionPerdana Menteri dan Wakil Presiden Uni Emirat Arab, Sheikh Mohammed Al Maktoum bin Rashid Al Maktoum/ Foto: Instagram @hhshkmohd


Jaubert mengatakan bahwa ia dan Latifa merencanakan pelarian tersebut kemudian meminta Jauhiainen untuk menemuinya di Filipina sekitar enam atau tujuh kali untuk melatih. Setelah enam bulan, mereka siap untuk mewujudkan rencana mereka.

Pada 24 Februari 2018, Latifa diantar oleh sopirnya di sebuah kafe di pusat kota Dubai tempat dia dan Jauhiainen sering bertemu untuk rapat. Di dalam cafe itu, Latifa pergi ke kamar mandi untuk berganti pakaian, membuang telepon genggamnya. Mereka berangkat dengan berkendara enam jam dari Dubai melalui Oman ke ibu kota Muscat.

"Saya tidak bisa tidur selama dua malam sebelum hari pelarian. Latifa duduk di sebelahku di kursi depan, dia tidak pernah duduk di kursi depan mobil, dia bersemangat, bahagia," ungkap Jauhiainen.

Di Muscat, mereka bertemu dengan seorang teman Jauhiainen, mereka kemudian naik perahu untuk mencapai perairan internasional. Mereka menuju Goa di pantai barat India di mana Latifa berharap sampai ke Amerika Serikat untuk mencari suaka. Tetapi pada 4 Maret mereka dicegat oleh unit komando dari India dan Uni Emirat Arab.

"Kami dikepung kapal penjaga pantai India, ada helikopter, pesawat terbang, seluruh kapal dipenuhi dengan asap. Mereka menjarah perahu, memukuli kru. Latifa diculik dengan ditendang dan menjerit, dan kami semua juga diculik dan dibawa ke UEA," ungkap Jauhiainen.

Jaubert berkata bahwa dia menjadi kapten kapal dan menyaksikan serangan itu. Dia mengatakan pasukan komando angkatan laut India menyerang dan Latifa diambil dari kapal oleh seorang perwira Emirat. Jaubert menambahkan bahwa dia juga dipukuli selama 45 menit, tetapi tidak tahu oleh siapa.

Semenjak itu, Jauhiainen tidak melihat Latifa lagi. Di Dubai, dia mengatakan dia diancam, ditahan di sel isolasi dan diinterogasi. Namun dia tidak menjelaskan secara spesifik, di mana atau oleh siapa.

"Saya diberitahu bahwa saya telah menikam penguasa Dubai di belakang dengan membantu putrinya melarikan diri," katanya.

Tiga minggu setelah dibawa kembali ke Dubai, Jauhiainen dibebaskan dan pergi. Sementara itu, dua minggu sebelum upaya pelarian, Latifa membuat rekaman video selama 45 menit di apartemen Jauhiainen yang ia berikan kepada para pendukungnya di luar Dubai jika ia gagal pergi.


Simak juga intimate interview dengan Avi Basalamah dalam video ini:

[Gambas:Video Haibunda]



(yun/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda