Jakarta -
Kisah Putri
Pangeran Dubai, Sheikha Latifa sedang jadi sorotan publik. Di tengah hidupnya yang mewah, ternyata ia tidak bahagia. Ia bahkan berusaha kabur dari negaranya sendiri.
Melansir
Reuters, ternyata beberapa tahun sebelum melarikan diri, Latifa membaca buku Escape From Dubai. Buku tersebut ditulis oleh mantan perwira angkatan laut Prancis yang juga seorang mata-mata, Herve Jaubert.
Singkat cerita, pada tahun 2011 Latifa menghubungi Jaubert untuk pertama kali melalui email. Saat itu Jaubert sedang berada di Florida.
Awalnya Jaubert curiga bahwa email Latifa adalah tipu daya untuk memikatnya kembali ke Dubai. Namun, akhirnya ia diyakinkan bahwa permohonan putus asa Latifa tersebut adalah asli. Mereka pun mulai berkomunikasi melalui Skype dan kartu SIM yang tidak bisa dipantau oleh pemerintah UEA.
Jaubert lalu memutuskan untuk membantu Latifa setelah mendengar tentang pelarian pertamanya yang gagal. "Saya tidak bisa memahami bagaimana ayah bisa menyalahgunakan atau menyiksa anak-anaknya sendiri," kata Jaubert, dilansir
Daily Mail.Dikatakan Jaubert, dalam menjalankan misi ini, Latifa tak sendiri, ia dibantu temannya, Tiina Jauhiainen. Gagasan pertama dalam misi pelarian Latifa adalah mengeluarkan Latifa dengan cara yang sama seperti yang dirinya lakukan saat melarikan diri dulu. Yakni menggunakan peralatan selam scuba.
"Tetapi begitu Latifa dan Tiina mulai berlatih di kolam, kami menyadari bahwa Latifa mengalami kesulitan bernapas di bawah air dan kami tak jadi dengan gagasan itu," jelas Jaubert.
 Melarikan Diri, Putri Pangeran Dubai Terinspirasi dari Buku Mata-mata Prancis / Foto: Instagram/@latifamrm1 |
Akhirnya, setelah melalui pertimbangan panjang, mereka memutuskan pelarian akan dimulai pada 24 Februari 2018, dengan menggunakan perahu. Namun sayangnya, di tengah perjalanan setelah beberapa hari berlayar, mereka dicegat unit komando dari India dan Uni Emirat Arab.
"Kami dikepung kapal penjaga pantai India, ada helikopter, pesawat terbang, seluruh kapal dipenuhi dengan asap. Mereka menjarah perahu, memukuli kru. Latifa diculik dengan ditendang dan menjerit, dan kami semua juga diculik dan dibawa ke UEA," ungkap Jauhiainen.
Hal ini membuat
pelarian Latifa gagal. Ia balik ke Dubai dan kembali menjadi tahanan.
Sebagai informasi, Herve Jaubert adalah mantan Perwira Angkatan Laut dan Insinyur Kelautan Perancis yang menjabat sebagai agen rahasia untuk Secret Service Perancis. Pada tahun 2004, pemerintah Dubai menawarkan kerja sama untuk mengembangkan perusahaan manufaktur kapal selam di Dubai. Sayangnya, karena sistem yang korup dan pemimpin egomania, ia menjadi korban pemerasan. Ia diancam dengan penyiksaan oleh polisi, dan akhirnya menemukan dirinya dalam tahanan rumah di Dubai tanpa paspor.
Dengan menggunakan keterampilan yang telah ia kembangkan sebagai mata-mata, ia melarikan diri pada 2008 dengan perahu dan berlayar ke India. Escape from Dubai adalah kisah kehidupan nyatanya. Dari pertemuan pertamanya dengan pejabat Dubai hingga gugatannya di Florida setelah pejabat Dubai mengetahui bahwa dia telah melarikan diri dan menerbitkan ceritanya.
Simak juga pesan menyentuh Marissa Nasution untuk Bunda yang sedang sedih dalam video ini:
[Gambas:Video Haibunda]
(yun/som)