Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Putri Pangeran Dubai Berkali-kali Kabur dari Rumah, Pertama Saat 16 Tahun

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Selasa, 17 Mar 2020 07:04 WIB

Putri Pangeran Dubai, Sheikha Latifa bint Mohammed al-Maktoum sempat merasa tertekan hidup di lingkungan keluarganya. Ia pun punya cara untuk membebaskan diri.
Kisah Putri Pangeran Dubai Berkali-kali Kabur dari Rumah, Pertama Saat 16 Tahun/ Foto: Instagram/@latifamrm1
Jakarta - Putri dari Pangeran dan Perdana Menteri Dubai, Sheikha Latifa bint Mohammed al-Maktoum tak seperti putri kerajaan lainnya. Hidupnya tertutup dan tak semua orang tahu banyak tentang dirinya. Kecuali, teman dekat dan instruktur Capoeiranya, Tiina Jauhiainen.

Latifa kenal Jauhiainen sejak 2010, namun keduanya baru saling terbuka soal kehidupan di 2016. Pertama, ia memberi tahu Jauhiainen bahwa kakak perempuannya, Shamsa, telah berusaha melarikan diri dari keluarganya saat berlibur di tanah air mereka di Surrey pada tahun 2000.


Dia ditangkap di jalan Cambridge dalam suatu penculikan yang tidak pernah diselidiki sepenuhnya oleh polisi. Latifa mengklaim saudara perempuannya menghabiskan delapan tahun berikutnya dipenjara dan telah dibius oleh keluarganya. Itulah terakhir kali kedua saudari itu pergi ke luar negeri. Hingga kini, Shamsa belum terlihat di publik sejak itu.

Pada 2002, ketika Latifa berusia 16 tahun, ia mencoba melarikan diri dengan mengemudi mobil ke Oman. Sayangnya dia tertangkap di perbatasan. Sebelum dipenjara selama tiga setengah tahun, selama waktu itu dia mengklaim dia disiksa.

"Satu orang memeluk saya dan yang lain memukuli saya. Mereka mengatakan kepada saya: "Ayahmu menyuruh kami untuk memukulmu sampai kami membunuhmu," kata Latifa kepada Jauhiainen, dilansir The Guardian.

Menurut Jauhiainen, Latifa adalah seorang penerjun payung atau skydiver, temannya memperkirakan bahwa Latifa telah melakukan sekitar 2.500 lompatan sebelum dia berusaha melarikan diri dari Dubai pada 2018.

"Itu digunakan untuk memberinya rasa kebebasan yang besar," kata Jauhiainen.
Putri Pangeran DubaiPutri Pangeran Dubai/ Foto: Dok. Instagram @latifamrm1
Jauhiainen menggambarkan temannya itu sebagai seorang wanita hebat, baik hati, berani, cerdas, berdedikasi, jujur, tetapi yang paling penting, rendah hati.

Pada 2017 pun, Jauhiainen memenuhi permintaan Latifa untuk melarikan diri ke Amerika Serikat lewat jalur laut dan udara. Latifa juga dibantu mantan seorang mata-mata Prancis, Herve Jaubert. Jauhiainen rela terbang ke Filipina untuk menemui dan mengatur strategi dengan Jaubert.

Sayangnya, misi itu kembali gagal. Latifa ditangkap oleh pasukan komando dari India dan UAE ketika berlayar ke perairan internasional.

Selama berbulan-bulan setelah penangkapan, Jauhiainen tidak tahu apakah Latifa masih hidup atau sudah mati. Kemudian, pada bulan Desember 2018, sebuah foto dirilis tentang Latifa yang duduk di samping Mary Robinson, mantan komisioner tinggi PBB untuk hak asasi manusia.

Mary Robinson mengatakan kepada BBC bahwa dia telah melihat sang putri Pangeran Dubai, yang 'bermasalah' dan 'dalam perawatan keluarga yang penuh kasih'. Komentar Robinson disambut dengan cemoohan netizen.

Terlepas dari itu Jauhiainen merasa lega bisa melihat Latifa masih hidup. "Tapi dia terlihat sangat tidak sehat dan wajahnya bengkak. Dia bahkan tidak melihat kamera. Itu tampak seperti settingan," ujar Jauhiainen.


Simak juga cerita Yannie Kim bagi waktu untuk mengasuh anak:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda