Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Kisah Perawat Meninggal Akibat Corona, Sempat Berharap Bisa Bertahan Hidup

Annisa Karnesyia   |   HaiBunda

Selasa, 31 Mar 2020 10:51 WIB

Seorang perawat di Jakarta meninggal dunia setelah terinfeksi virus Corona. Kisah perjuangannya dari dirawat hingga meninggal, diceritakan sang suami.
Ilustrasi situasi di rumah sakit/ Foto: iStock
Jakarta - Petugas medis menjadi salah satu orang yang rentan terinfeksi virus Corona. Perawat dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta, Ninuk (37) menjadi korbannya.

Ninuk meninggal dunia pada 12 Maret 2020, setelah dinyatakan positif Corona atau Covid-19. Dikutip dari BBC Indonesia, Ninuk dirawat di RSCM sejak awal Maret karena penyakit yang diidapnya.


Perawat yang telah 12 tahun bekerja di rumah sakit itu mengalami rasa lelah yang amat sangat, demam hingga 39 derajat Celsius, diare, dan sesak napas. Ia dirawat setelah dua kali rawat jalan, Bunda.

Sang suami, Arul menceritakan kisah istrinya itu selama dirawat, sampai akhirnya dinyatakan meninggal dunia. Termasuk tentang kecintaan dengan profesinya.

"Yah, aku positif Covid-19...masih bisa hidup enggak aku ya?" tanya Ninuk pada suaminya, saat dirawat di Instalasi Gawat Darurat (IGD) RSCM pada 10 Maret lalu, seperti yang diceritakan Arul.

"Saya bilang tenang saja. Allah yang memberikan sakit, Allah juga yang menyembuhkan. Saya hanya bisa menyemangati saat itu," ujar Arul.

Ninuk sempat mengalami kesulitan bernapas sampai dibantu dengan ventilator. Arul mengungkapkan, ventilator kadang-kadang tercabut dan dipasang ulang karena istrinya gelisah.

Setelah dirawat di RSCM, Ninuk lalu dibawa ke rumah sakit rujukan Covid-19, RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, untuk diisolasi. Sampai akhir hayatnya, kedua anak Ninuk tak bisa bertemu dengan sang ibu.

Arul tak mengetahui dengan pasti dari mana istrinya bisa tertular Covid-19. Selain bekerja di RSCM, Ninuk sedang mengambil kuliah D-4 keperawatan di Jakarta Selatan dan menjalani praktik lapangan di Rumah Sakit Jiwa Dr. Soeharto Heerdjan, Grogol, Jakarta Barat.

Ninuk sendiri tinggal di Cikarang, Bekasi, dan sehari-hari menggunakan commuter line untuk beraktivitas. Diketahui juga, Nunik pernah mengidap radang paru-paru, Bunda.

Sepengetahuan Arul, istrinya memang tak menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat bertemu pasien. Sang istri juga tak tahu apakah pernah menangani pasien dengan Covid-19.

Ilustrasi virus CoronaIlustrasi virus Corona/ Foto: iStock

Setelah dua pekan kepergian Ninuk, Arul dan kedua anaknya belum mendapat kepastian dari Kementerian Kesehatan RI tentang status kesehatan mereka. Ia dan keluarganya telah menjalani tes swab namun hasilnya belum juga keluar.

"Prosesnya kok lama banget? Kami kasihan sama tetangga. Mereka sampai sekarang belum bisa berangkat kerja karena menunggu hasil tes saya," ujar Arul.

Arul mengatakan, dia dan dua anaknya kini dalam kondisi sehat. Meski tak dimungkiri, anak-anaknya masih terpukul dengan kepergian sang ibu.

Sebagai ayah, Arul mencoba menjelaskan dan memberi pengertian pada anak-anaknya. Ia meminta mereka bangga karena ibunya adalah pahlawan yang tak pernah marah ataupun memperlihatkan dirinya lelah.

Sebelum Ninuk meninggal dunia, Arul ingat benar perkataan sang istri, Bunda. Betapa Ninuk begitu mencintai pekerjaannya.

"Dia mengatakan 'saya hidup untuk orang yang saya sayangi dan mati untuk orang yang saya sayangi, termasuk (untuk) profesi saya'," ungkap Arul menirukan ucapan Ninuk.

Ruang isolasi RSPI Sulianti SarosoRuang isolasi RSPI Sulianti Saroso/ Foto: Firdaus Anwar

Menurut data yang disampaikan Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto, kasus positif Corona di Indonesia per tanggal 30 Maret 2020 mencapai 1.414 orang. Total sembuh sebanyak 75 orang dan meninggal 122.

Dalam YouTube Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta, tercatat ada 720 kasus positif di Jakarta. Untuk tenaga medis, ada 81 orang dinyatakan positif dan telah berada di Rumah Sakit di DKI Jakarta per hari Senin (30/3/2020).

"Tenaga kesehatan yang positif terpapar Covid-19 adalah 81 orang yang tersebar di 30 RS di DKI Jakarta," demikian disampaikan oleh Pemprov DKI.

Menurut Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, kondisi penyebaran Covid-19 di Jakarta masih amat mengkhawatirkan, Bunda. Tingkat penyebaran masih sangat tinggi dan jika dilihat dari angka, lonjakan kasus cukup besar.


Anies mengimbau masyarakat lebih serius melihat kondisi ini. Ia juga menekankan pentingnya menjaga jarak.

"Untuk semua masyarakat, untuk serius melaksanakan pembatasan jaga jarak atau physical distancing untuk mencegah penularan," ujar Anies.

Bunda, simak juga 6 hal tentang virus Corona, di video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]

(ank/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda