Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Greta Thunberg, Remaja Penggertak Pemimpin Dunia yang Idap Sindrom Asperger

Kurnia Yustiana   |   HaiBunda

Rabu, 15 Apr 2020 11:30 WIB

Sosok Greta Thunberg begitu menginspirasi. Inilah profil gadis 17 tahun yang bertransformasi menjadi ikon dunia untuk perubahan lingkungan itu.
Greta Thunberg/Foto: BBC World
Jakarta - Pemanasan global dan perubahan iklim menjadi isu yang tak ada habisnya. Greta Thunberg menjadi sosok yang kerap menyuarakan betapa pentingnya menaruh perhatian terhadap isu-isu lingkungan hidup tersebut.

Sosok Greta Thunberg adalah aktivis lingkungan yang lahir di Stockholm, 3 Januari 2003. Orangtua gadis cantik ini adalah aktor Svante Thunberg dan penyanyi opera Malena Ernman.


Dirangkum dari berbagai sumber, Senin (13/4/2020), kepedulian Greta Thunberg terhadap lingkungan sudah terlihat sejak kecil. Dia tak mau naik pesawat demi mengurangi polusi, serta menjadi seorang vegan.

Ia menyadari kalau perubahan iklim terjadi akibat aktivitas manusia sendiri, tapi langkah pemimpin di berbagai negara dirasa belum maksimal untuk menekan kerusakan lingkungan.

Greta Thunberg pun ingin melakukan aksi nyata untuk mengingatkan para penguasa dan masyarakat agar lebih peduli terhadap lingkungan.

Setiap Jumat, ia memutuskan bolos sekolah untuk demo di depan gedung parlemen Stockholm, sambil memegang spanduk bertuliskan Tindakan Lebih Kuat untuk Iklim.

Greta Thunberg, Remaja Calon Penerima Nobel yang Gertak Pemimpin Dunia Demi LingkunganFoto: DW (News)

Tanpa membuat keributan, gadis itu tertib berdiri di depan gedung sembari menunjukkan spanduknya. Aksinya ini juga diunggah ke akun media sosialnya, @gretathunberg.

Kegiatan ini rutin dilakukan dan perlahan ia mengajak teman-temannya buat ikutan aksi serupa. Aksinya semakin diketahui khalayak setelah banyak diliput media.

Anak muda dari berbagai negara pun mulai ikut bolos sekolah tiap Jumat untuk kampanye lingkungan. Gerakan yang diinisiasi Greta Thunberg itu kemudian dikenal sebagai Fridays for Future.

Nama Greta Thunberg semakin melambung dan banyak diundang sebagai pembicara. Dia telah berbicara di hadapan pemimpin dunia di PBB hingga masuk daftar kandidat termuda penerima Nobel Peace Prize.

Pada 20 September 2019 ada sekira 4 juta anak muda di 160 negara yang terinspirasi Greta menggelar aksi unjuk rasa perubahan iklim. Bahkan tercatat sebagai unjuk rasa perubahan iklim terbesar dalam sejarah.

Saat itu Greta Thunberg berada di New York, AS untuk mengikuti konferensi perubahan iklim bersama PBB. Ia menyampaikan gertakannya dengan lantang di depan para pemimpin dunia.

Greta Thunberg, Remaja Calon Penerima Nobel yang Gertak Pemimpin Dunia Demi LingkunganFoto: Getty Images/Spencer Platt


"Kalian telah mencuri mimpi-mimpi dan masa mudaku dengan janji kosong kalian. Ini salah. Seharusnya saya tidak berada di sini. Seharusnya saya sedang berada di sekolah di belahan dunia lainnya, tapi kalian malah mengandalkan anak muda untuk menjual harapan. Berani-beraninya kalian!" ujar Greta Thunberg, seperti dikutip dari BBC.

Atas aksi nyata Greta menyuarakan betapa pentingnya masalah lingkungan hidup dan bisa menginspirasi banyak orang, dia terpilih sebagai Person of the Year 2019 dari majalah Time.

Nah, meskipun hidupnya terlihat sempurna dengan berbagai prestasi yang diraih, rupanya Greta Thunberg didiagnosis menderita sindrom Asperger.

Namun hal ini bukan menjadi penghalang untuk terus menginspirasi. Menurutnya, menjadi berbeda adalah anugerah.

"Ini membuatku bisa melihat sesuatu dari sudut berbeda. Saya tidak mudah percaya pada kebohongan, saya bisa melihat secara jelas. Kalau saya sama dengan kebanyakan orang, aku tidak akan memulai gerakan membolos sekolah (untuk berdemonstrasi), misalnya," ungkap Greta.


Simak juga video cerita Avi Basalamah didik anak jago berkuda dan berenang:

[Gambas:Video Haibunda]




(kuy/som)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda