HaiBunda

TRENDING

Duh, Perawat di Semarang Ditampar Satpam Gara-gara Ingatkan Pakai Masker

Yuni Ayu Amida   |   HaiBunda

Senin, 13 Apr 2020 17:47 WIB
Ilustrasi masker/ Foto: Istock
Jakarta - Baru-baru ini, sebuah kejadian miris terjadi di sebuah klinik di Kota Semarang, Jawa Tengah. Seorang satpam tega menampar perawat lantaran diminta memakai masker.

Melansir CNN Indonesia, kejadian tersebut terjadi pada 9 April 2020. Pelaku berinisial BC (43) diduga emosi saat diingatkan untuk menggunakan masker sebagai upaya pencegahan COVID-19.


"Pelaku ini emosi saat diperingatkan agar memakai masker karena situasinya sekarang ini sedang antisipasi Corona," ujar Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Asep Mauludin.


Sementara itu, diakui pelaku, ia menyesal dan meminta maaf. Ia merasa emosi karena bingung dengan kondisi anaknya yang sedang sakit.

"Saya mau minta rujukan agar anak saya bisa diperiksa," ucap pelaku.

Atas perbuatan tersebut, pelaku ditangkap dan dijerat Pasal 351 serta 335 KUHP tentang penganiayaan dan perbuatan tidak menyenangkan.

Mengetahui hal tersebut, Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi meminta kepolisian untuk terus mengusut kasus penamparan perawat di Klinik Pratama Dwi Puspita ini. Tujuannya untuk memberi shock therapy semua pihak yang bertindak arogan, khususnya pada tenaga medis.

"Saya sampaikan kepada kawan-kawan kepolisian untuk pemrosesan yang bersangkutan supaya terus berjalan, supaya menjadi shock therapy bagi semuanya agar tidak bertindak arogan kepada para tenaga medis yang sedang bertugas," ujar Wali Kota yang akrab disapa Hendi ini, dikutip dari detikcom, Senin (13/4/2020).

Duh, Perawat di Semarang Ditampar Satpam Gara-gara Ingatkan Pakai Masker/ Foto: Edi Wahyono


Hendi juga sangat menyayangkan hal ini. Apalagi penamparan tersebut terjadi karena pelaku diingatkan untuk menggunakan masker, yang memang wajib untuk setiap orang di tengah wabah Corona.

"Saya sangat prihatin dengan tindakan tidak terpuji tersebut. Semua harus mematuhi aturan yang ada, kalau diminta jaga jarak ya harus jaga jarak, kalau diminta pakai masker yang harus pakai masker," ungkapnya.

Tak sampai di sana, Hendi juga mengingatkan pada masyarakat untuk menghargai seluruh jerih payah tenaga medis, yang tengah jadi garda terdepan dalam upaya penanggulangan pandemi Corona.

"Tenaga medis ini berjuang luar biasa, berkorban tenaga, berkorban pikiran, juga nyawa. Mereka bahkan harus terpisah dari keluarganya sementara waktu, karena adanya potensi penyebaran COVID-19 yang sangat cepat," jelas Hendi.

Tak lupa, Hendi juga mengingatkan agar masyarakat mengikuti saran para tenaga medis, "Menuruti apa yang disarankan dan diminta oleh para tenaga medis adalah salah satu cara menghargai jerih payah mereka, sehingga harus diikuti," tukasnya.


Simak juga tips membuat mesin sendiri tanpa mesin jahit dalam video ini:



(yun/muf)

TOPIK TERKAIT

ARTIKEL TERKAIT

TERPOPULER

Isabel Putri Ayu Azhari Berhasil Jadi Wakil 2 None Jakarta 2025, Intip Potretnya

Mom's Life Annisa Karnesyia

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

Kehamilan Melly Febrida

Simak Daftar Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama di 2026

Mom's Life Annisa Karnesyia

Resep Apple Mini Cinnamon Cake, Kue Mungil Teman Kopi dan Teh ala Kafe

Mom's Life Amira Salsabila

7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?

Mom's Life Ajeng Pratiwi & Fauzan Julian Kurnia

REKOMENDASI
PRODUK

TERBARU DARI HAIBUNDA

11 Drama Korea Era Dinasti Joseon Terbaru 2025, Seru Semua

Apakah Perut Ibu Hamil Bisa Berlipat?

30 Soal Cerita Pecahan Kelas 5 Matematika dan Kunci Jawabannya

Potret Gavin Anak Fenita Arie yang Kuliah di ITB, Wajahnya Mulai Curi Perhatian Bun

7 Loose Powder Terbaik untuk Kulit Kering & Berminyak, Ada Pilihan Bunda?

FOTO

VIDEO

DETIK NETWORK