Jakarta -
Saat ini, setiap orang yang keluar rumah diwajibkan mengenakan masker kain. Langkah ini demi mencegah penyebaran COVID-19. Tapi bagaimana dengan bayi, haruskah memakai masker kain?
Dijelaskan Centers for Disease Control and Prevention (CDC), anak di bawah usia dua tahun tidak boleh pakai
masker, Bunda. Ini disebabkan risiko mati lemas, karena bayi belum bisa melepas masker jika kesulitan bernapas.
Selain itu, tali atau tali elastis pada masker bisa menimbulkan bahaya tersedak. Pada bayi dan anak-anak di bawah usia dua tahun itu memiliki saluran udara yang lebih kecil, jadi masker mungkin membuat mereka sulit bernapas.
"Bayi pakai masker dapat meningkatkan risiko mati lemas," kata Dr. Jamie Macklin, dokter di Rumah Sakit Anak Nationwide di Columbus, Ohio, dilansir
Today.
Lantas bagaimana untuk mencegah bayi tertular virus? Dijelaskan, akan jauh lebih efektif dengan menjaga jarak sosial atau
physical distancing.
CDC menjelaskan, memang belum ada bukti bahwa anak-anak lebih rentan terhadap virus Corona. Jika terinfeksi, mereka biasanya menunjukkan gejala-gejala ringan. Sayangnya, hal ini membuat orang tua menganggap anak-anak tidak membutuhkan masker wajah.
"Itu bisa menjadi kepercayaan yang berbahaya," demikian penjelasan CDC dalam situs resminya.
CDC juga menegaskan, dari penelitian baru-baru ini terungkap, sebagian besar orang terinfeksi Corona tanpa gejala (asimptomatik) dan bahkan mereka yang pada akhirnya mengembangkan gejala (pre-symptomatic), yang bisa menularkan virus kepada orang lain sebelum menunjukkan gejala.
 Anak pakai masker/ Foto: Getty Images/iStockphoto/SanyaSM |
Karena itu, CDC merekomendasikan anak-anak usia dua dan lebih tua mengenakan masker ketika berada di tempat umum.
"Anak-anak jauh lebih mungkin menjadi pembawa asimptomatik, jadi kami melakukan banyak hal baik ketika kami mengatakan, 'Hei, selain mencuci tangan, dan tolong berhenti menjilati barang-barang, kami juga ingin kalian mengenakan masker," kata Dr. Deborah Gilboa, seorang dokter keluarga dan konsultan pengembangan remaja, dilansir
Today Parents.
"Kami benar-benar ingin memperlambat dan menghentikan penyebaran ini, dan kami melihat dalam data dari negara lain bahwa anak-anak terlibat secara aktif, sepenuhnya tidak sengaja, dalam menyebarkan ini."
Di Indonesia, pemerintah pusat juga sudah meminta masyarakat menggunakan masker kain dan tidak menggunakan masker medis. Ikatan Dokter Indonesia (IDI) mengatakan, masker kain masih efektif untuk mencegah penularanÂ
virus Corona (COVID-19).
"Efektivitas memang lebih rendah dari masker medis, tapi untuk perlindungan masyarakat umum, itu bermakna dan sudah dibuktikan di negara lain yang secara masal menggunakan masker," ucap Humas IDI Halik Malik, dikutip
detikcom.
Masker kain bisa menahan percikan air liur atau droplet. Sehingga, akan menghambat proses penularan virus Corona.
Bunda, simak juga cara membuat masker tanpa menggunakan mesin jahit, dalam video berikut:
[Gambas:Video Haibunda]
(muf/muf)