Jakarta -
Dampak virus corona di Indonesia dan dunia semakin serius. Berbagai sektor sudah terdampak, terutama ekonomi global yang mengalami tekanan serius.
Pertumbuhan ekonomi dunia yang sampai minus sudah diprediksi sejumlah lembaga internasional. Menteri Keuangan Sri Mulyani pun mengatakan ini adalah shock besar.
"China negatif 6% dan dunia negatif 3%. Ini shock yang besar, dalam hal ini tidak bisa menafikan shock ini pengaruh besar ke ekonomi kita. Untuk Indonesia baseline 2,3% di 2020," kata
Sri Mulyani, dikutip dariÂ
CNBC, Rabu (22/4/2020).
"Kalau ada shock yang jauh lebih besar, prediksi IMF ini kalau ada shock yang lebih maka ekonomi Makanya tidak mungkin semua tidak bisa dilakukan APBN sendiri," imbuhnya.
Pandemi corona pun disebut bisa menyebabkan krisis sosial. Sejumlah lembaga keuangan dunia juga memprediksi akan terjadi kontraksi ekonomi global pada 2020.
"Kita semua harus bersiap-siap menghadapinya," ujar wanita yang jadi mantan Direktur Bank Dunia itu.
Tak hanya itu,
Sri Mulyani mengingatkan bahwa situasi bulan April sampai Juni 2020 akan berbeda lho, Bun. Konsumsi, investasi dan ekspor akan terpengaruh karena WHO sudah mengumumkan virus corona sebagai pandemi global.
 Ilustrasi/Foto: BBC World |
Di Indonesia sendiri, pasien positif corona masih terus bertambah. Juru Bicara Pemerintah terkait Penanganan Wabah Corona, Achmad Yurianto dalam konferensi pers yang ditayangkan di YouTube Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), mengatakan pasien positif hingga Selasa (21/4/2020) kemarin mencapai lebih dari 7 ribu orang.
"Rincian pada hari ini, kita dapatkan 375 kasus konfirmasi baru positif, sehingga total menjadi 7.135," tutur Achmad Yurianto.
Sedangkan orang yang sembuh ada 95 orang, dan pasien meninggal dunia sebanyak 26 orang. Sebaran kasus pasien sembuh total terbanyak masih berasal dari DKI Jakarta sebanyak 286 orang.
Simak juga video fakta social distancing untuk cegah corona:
[Gambas:Video Haibunda]
(kuy/som)