Jakarta -
Baru-baru ini, seorang wanita pingsan di Garut dan sempat membuat heboh warga sekitar. Videonya pun viral dan menjadi perbincangan masyarakat di Wa
Dalam video berdurasi sekira hampir 3 menit itu, terlihat tiga petugas medis yang menggunakan alat pelindung diri (APD) lengkap, tengah menolong wanita muda yang tak disebutkan namanya.
Warga setempat turut menyaksikan penanganan tersebut. Terdengar pula perbincangan warga yang menduga wanita itu terjangkit virus corona.
Dirangkum dari berbagai sumber, Kamis (30/4/2020), berikut ini sederetan fakta di balik kejadian wanita pingsan di Garut itu:
1. Kronologi evakuasiGadis itu dikabarkan pingsan di pinggir Jalan Suherman, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada Sabtu (25/4/2020) malam. Warga yang melihatnya, segera menghubungi Puskesmas Tarogong.
Tidak disebutkan kenapa gadis itu pingsan. Namun sesuai prosedur saat pandemi
corona, tim medis Puskesmas Tarogong pun datang untuk evakuasi dengan APD lengkap.
2. Dibawa ke PuskesmasWanita muda itu segera dibawa ke Puskesmas Tarogong, Kabupaten Garut. Dia dicek kesehatannya dan dirawat oleh tenaga medis sesuai prosedur.
 Petugas ber-APD mengevakuasi gadis pingsat di Garut/ Foto: Istimewa |
3. Pingsan gara-gara diputus pacarSetelah wanita itu siuman, dia membeberkan cerita sebenarnya yang membuat dirinya sampai pingsan. Ternyata dia tidak menderita corona, melainkan kaget diputus pacar.
"Informasi yang saya dapat dari pihak Puskesmas, memang info yang diperoleh dari gadis ini demikian. Dia diputusin pacarnya kemudian pingsan," kata Juru Bicara Penanganan COVID-19 Garut Ricky Rizki Darajat, dikutip dari
detikcom.
4. Diperbolehkan pulang setelah cek kesehatanSetelah dicek kesehatannya oleh petugas medis Puskesmas, wanita itu kemudian diperbolehkan pulang. Tak sendirian, dia dijemput oleh keluarganya.
5. Tanggapan juru bicara penanganan covid-19Juru Bicara Penanganan Covid-19 Garut Ricky Rizki Darajat menjelaskan, petugas medis ber-APD yang mengevakuasi wanita pingsan itu sudah bekerja sesuai prosedur yang berlaku saat pandemi corona.
APD yang digunakan bisa meminimalisasi kemungkinan petugas medis terpapar
covid-19, meskipun belum diketahui apakah seorang pasien yang ditangani menderita corona atau tidak.
"Petugas Puskesmas sendiri sudah cepat tanggap merespons laporan dari masyarakat. Memang saat ini, meskipun belum diketahui apa riwayat penyakitnya, SOP yang dilakukan petugas medis memang seperti itu," tutur Ricky.
Simak juga video fakta dan data corona yang perlu Bunda tahu:
[Gambas:Video Haibunda]
(kuy/som)