
trending
Mengenal Tahani Amer, Ilmuwan Berhijab di NASA
HaiBunda
Minggu, 03 May 2020 02:00 WIB

Jakarta -
Tahukah Bunda kalau Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (National Aeronautics and Space Administration/NASA) memiliki seorang ilmuwan perempuan berhijab. Ia adalah Dr. Tahani Amer.
Dikutip dari situs web NASA, Amer merupakan muslim Amerika yang besar di pinggiran Kota Kairo, Mesir. Awalnya, Amer berniat mengambil sekolah kedokteran di Kairo, Mesir.
Namun ia mengubah jurusannya sebelum mulai kuliah. Amer akhirnya memutuskan mengambil jurusan teknik. Rupanya Amer tertarik pada jurusan teknik setelah melihat sang ayah memperbaiki mesin mobil di apartemen kecilnya di Mesir.
Di usia 17 tahun, Amer menikah dan pindah ke Amerika. Ketika datang ke Amerika pada tahun 1983, ia mengambil kelas kalkulus meski tak bisa berbahasa Inggris sepatah kata pun.
"Matematika adalah subjek favorit saya. Saya mengenali sejak awal bahwa matematika memberikan kesempatan menemukan metode baru untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan model matematika," ujar Amer.
Meski tak bisa Bahasa Inggris, Amer berhasil meraih nilai A. Dari situlah, ia menyadari bahwa karier di bidang teknik akan menjadi sebuah penghargaan untuknya.
Sambil membesarkan dua orang anak, Amer sukses menyabet gelar associate degree untuk sains. Tak hanya sampai di situ, ia kembali kuliah untuk menyelesaikan bachelor degree di bidang teknik mesin dan melanjutkan gelar master di bidang teknik kedirgantaraan. Kini, ia juga mengantongi gelar doktor dalam bidang teknik.
Pada tahun 1992, selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Amer mulai bekerja di NASA. Ia bekerja untuk proyek Computational Fluid Dynamics (CFD).
"Dengan mengerjakan proyek ini, saya mendapat pengalaman berharga dan memenuhi impian saya bekerja dengan para ilmuwan dan peneliti memecahkan masalah kehidupan nyata," ucapnya.
Setelah itu, Amer berkesempatan bekerja di salah satu terowongan angin NASA untuk melakukan eksperimen tekanan dan peka termal sebagai bagian dari upaya Aeronautic Research NASA.
Bagi Amer, ini adalah pengalaman berharga. Menurutnya, ia bisa bekerja dengan kode komputer CFD besar dan memanjat langit-langit terowongan angin untuk menginstal velocity probe.
"Saya seperti seorang gadis kecil di 'toko permen' NASA. Segalanya tampak mungkin," kata Amer.
Amer menuturkan bahwa bekerja di NASA tidak pernah membosankan. Ia bahkan menemukan dan mematenkan sistem untuk mengukur konduktivitas termal film tipis.
Dalam hidupnya, muslimah inspiratif ini ternyata punya tiga prinsip sederhana. Pertama, membuat senang Tuhan dan Anda akan menyenangkan semuanya.
Kedua, pendidikan adalah kunci dari peluang. Kemudian prinsip Amer yang ketiga adalah, layani orang lain dengan belas kasih dan kebaikan.
Simak juga cara mengenalkan Alquran pada anak sejak dini dalam video berikut:
(som/som)
Dikutip dari situs web NASA, Amer merupakan muslim Amerika yang besar di pinggiran Kota Kairo, Mesir. Awalnya, Amer berniat mengambil sekolah kedokteran di Kairo, Mesir.
Namun ia mengubah jurusannya sebelum mulai kuliah. Amer akhirnya memutuskan mengambil jurusan teknik. Rupanya Amer tertarik pada jurusan teknik setelah melihat sang ayah memperbaiki mesin mobil di apartemen kecilnya di Mesir.
Di usia 17 tahun, Amer menikah dan pindah ke Amerika. Ketika datang ke Amerika pada tahun 1983, ia mengambil kelas kalkulus meski tak bisa berbahasa Inggris sepatah kata pun.
"Matematika adalah subjek favorit saya. Saya mengenali sejak awal bahwa matematika memberikan kesempatan menemukan metode baru untuk menyelesaikan masalah dengan menggunakan model matematika," ujar Amer.
Meski tak bisa Bahasa Inggris, Amer berhasil meraih nilai A. Dari situlah, ia menyadari bahwa karier di bidang teknik akan menjadi sebuah penghargaan untuknya.
Sambil membesarkan dua orang anak, Amer sukses menyabet gelar associate degree untuk sains. Tak hanya sampai di situ, ia kembali kuliah untuk menyelesaikan bachelor degree di bidang teknik mesin dan melanjutkan gelar master di bidang teknik kedirgantaraan. Kini, ia juga mengantongi gelar doktor dalam bidang teknik.
Pada tahun 1992, selama menempuh pendidikan di perguruan tinggi, Amer mulai bekerja di NASA. Ia bekerja untuk proyek Computational Fluid Dynamics (CFD).
"Dengan mengerjakan proyek ini, saya mendapat pengalaman berharga dan memenuhi impian saya bekerja dengan para ilmuwan dan peneliti memecahkan masalah kehidupan nyata," ucapnya.
![]() |
Setelah itu, Amer berkesempatan bekerja di salah satu terowongan angin NASA untuk melakukan eksperimen tekanan dan peka termal sebagai bagian dari upaya Aeronautic Research NASA.
Bagi Amer, ini adalah pengalaman berharga. Menurutnya, ia bisa bekerja dengan kode komputer CFD besar dan memanjat langit-langit terowongan angin untuk menginstal velocity probe.
"Saya seperti seorang gadis kecil di 'toko permen' NASA. Segalanya tampak mungkin," kata Amer.
Amer menuturkan bahwa bekerja di NASA tidak pernah membosankan. Ia bahkan menemukan dan mematenkan sistem untuk mengukur konduktivitas termal film tipis.
Dalam hidupnya, muslimah inspiratif ini ternyata punya tiga prinsip sederhana. Pertama, membuat senang Tuhan dan Anda akan menyenangkan semuanya.
Kedua, pendidikan adalah kunci dari peluang. Kemudian prinsip Amer yang ketiga adalah, layani orang lain dengan belas kasih dan kebaikan.
Simak juga cara mengenalkan Alquran pada anak sejak dini dalam video berikut:
(som/som)
TOPIK TERKAIT
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Aries Susanti, 'Spiderwoman' Indonesia Sang Jawara Pecahkan Rekor Dunia

Trending
Malala Pejuang Pendidikan Pakistan, Kepala Ditembak & Nyaris Meregang Nyawa

Trending
Mengenang Malahayati, Laksamana Laut Muslimah Pertama di Dunia Asal Aceh

Trending
Jawahir Roble, Muslimah Berkulit Hitam Pertama yang Jadi Wasit di Inggris

Trending
Fatima Al Fihri, Muslimah yang Mendirikan Universitas Pertama di Dunia
