Alasan Kirana Larasati Lebih Nyaman Perankan Tokoh Antagonis di Sinetron dan Film

Jajaki dunia politik, tak membuat Kirana Larasati lupa dengan memorinya saat berkarier di dunia hiburan. Ibu satu anak ini mengenang sedikit awal berkarier di industri perfilman.

Kirana bercerita bahwa dahulu tinggal di Magelang dan bertemu dengan casting director dari Soraya Film di 2003. Rupanya, ia tak menyangka bahwa momen itu jadi titik awal dari kariernya.

"Terus jadi ikut casting. Lalu, aku datang ke Jakarta terus ya sudah terus main sinetron," ujarnya dalam Intimate Interview HaiBunda, Rabu (13/5/2020).

Setelah main sinetron sekitar kurang lebih satu tahun, Kirana Larasati ternyata sempat berhenti di dunia hiburan selama tiga tahun. Ia mengungkap bahwa saat itu ia hanya ingin mencoba saja. Namun, di 2007, ia ditawari untuk bermain di layar lebar.

"Nyobain doang, terus 2004 - 2006 itu aku enggak ngapa-ngapain. Terus aku 2007 langsung film. Film pertamanya adalah D'Girlz Begins," kata Kirana Larasati.

Saat ditanya pilih peran protagonis (baik) dan antagonis (jahat), Kirana memilih dua-duanya. Namun, belakangan ia nyaman dengan peran antagonis.

Kirana Larasati/ Foto: Palevi S/detikFoto

"Sebenarnya 50:50 awal-awal tuh aku dapat peran protagonis, terakhir aku mulai (dapat peran) antagonis. Dapat yang jahatnya," kata aktris yang juga kader PDIP itu.

"Hmm.. tapi enggak tahu kenapa ya.. maksudnya aku orang yang baik. Cuma penonton itu sukanya aku antagonis," sambungnya sambil tertawa.

Saat ditanya alasan, Kirana Larasati mengungkap karakter antagonis yang ia perankan lebih real, nyata dan enggak terlalu drama seperti di sinetron-sinetron, Bunda.

"Kalau ditanya kenapa, antagonisnya lebih real aja gitu lho enggak kayak sinetron banget tapi jahatnya dapat. Justru orang suka, justru (karakter) antagonisnya difavoritkan," jelasnya.

Aktris 32 tahun ini juga bercerita lanjut tentang peran antagonisnya di film dan sinetron, simak cerita lengkapnya melalui video berikut:

[Gambas:Video Haibunda]