
trending
Kronologi Orang Tua di Madiun Tolak Anaknya Diisolasi, Positif Corona tapi OTG
HaiBunda
Rabu, 20 May 2020 18:07 WIB

Baru-baru ini, viral video sepasang suami istri menolak anaknya dibawa ke rumah sakit, padahal positif Corona. Mereka enggak mau anaknya diisolasi karena tak melihat sang anak mengalami gejala COVID-19.
Video berdurasi 2 menit 20 detik itu diunggah oleh akun Twitter @black_valley1. Diketahui, peristiwa tersebut terjadi di Desa Sewulan, Kecamatan Dagangan, Madiun, Jawa Timur.
Dalam video, tampak rumah pasutri itu didatangi petugas medis, TNI, polisi, dan aparat desa. Mereka membujuk agar pasutri tersebut mau anaknya dibawa ke rumah sakit karena hasil tes dinyatakan positif COVID-19.
"Suruh ke rumah sakit, sampeyan enggak usah ngeyel," kata salah satu petugas berpakaian oranye, dikutip dari Twitter, Rabu (20/5/2020).
Tapi, mereka menolak dengan keras karena alasan anak mereka tidak menunjukkan gejala sama sekali. Bahkan sang istri menyalahkan alat tes COVID-19 yang mungkin saja salah, karena buatan manusia.
"Kita ini bukan buronan Pak, alatnya mungkin salah itu, alatnya buatan manusia mungkin salah," ujar istri.
Perdebatan tersebut berlangsung alot. Meski telah dinasihati, pasutri tersebut tetap bersikeras tidak mau anaknya dibawa. Sang istri juga kembali meyakinkan, dia tidak mengalami batuk dan semacamnya walaupun anaknya berada di rumah.
"Kami akan tetap di rumah, kami enggak akan ke mana-mana. Rumah sakit itu untuk orang sakit, bukan untuk orang sehat," kata sang istri.
![]() |
Hingga saat ini, video tersebut sudah hampir lima ribu retweet, dan juga ribuan komentar dari netizen. Di antara beragam komentar, banyak yang menyayangkan sikap pasutri tersebut.
"Punya agama tapi ga ber ilmu ya kaya gini," tulis akun @Twuryanto1.
"Parah ini ...parah banget. Yg model2 kayak gini neh yg bikin ambyarrr," sahut akun @AntonZainudin.
Sementara itu, Bupati Madiun, H. Ahmad Dawami atau yang akrab disapa Kaji Mbing, akhirnya turun tangan dalam menghadapi situasi yang terjadi pada 14 Mei tersebut. Menurutnya, butuh waktu sekitar satu jam untuk meyakinkan pasutri tersebut agar anaknya boleh dibawa ke rumah sakit.
"Alhamdulillah, butuh waktu satu jam untuk meyakinkan ortu untuk evakuasi anaknya yang dinyatakan positif COVID-19. Setelah sekitar satu jam bernegosiasi, akhirnya pihak keluarga memperbolehkan santri yang dinyatakan positif Corona itu dibawa petugas," terang Kaji Mbing, dilansir detikcom.
Menurut Kaji Mbing, orang tua itu menolak anaknya diisolasi karena tidak sakit. Padahal sebenarnya, pasien yang merupakan santri dari Pondok Pesantren Al Fatah, Temboro, Magetan itu tergolong orang tanpa gejala (OTG).
"Orang tuanya kukuh menolak anaknya untuk diisolasi. Bahkan sampai histeris orang tuanya. Bilangnya macem-macem. Bilang mendzolimi," ucapnya.
Simak juga fakta dan data Corona dalam video ini:
ARTIKEL TERKAIT

Trending
Siap-siap Bun, Ledakan Kasus COVID-19 Mulai Terjadi

Trending
Kabar Baik Bun, Jakarta & Jatim Bebas dari Zona Merah COVID-19

Trending
5 Fakta Pasien COVID-19 yang Dikabarkan Meninggal di Taksi Usai Ditolak 10 RS

Trending
Sedih, Bocah 5 Tahun Positif COVID-19 Dijemput Sendirian Naik Ambulans untuk Karantina

Trending
Patung Merlion Madiun Tuai Pro Kontra, Ternyata Ini Alasan Pendiriannya Bun


6 Foto
Trending
6 Potret Mendiang dr Michael dan Calon Istri, Penuh Sukacita dan Kenangan
HIGHLIGHT
HAIBUNDA STORIES
REKOMENDASI PRODUK
INFOGRAFIS
KOMIK BUNDA
FOTO
Fase Bunda