Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Curhat Dokter yang Tangani Corona, Tahan Rindu Tak Bisa Peluk Anak 2 Bulan

Siti Hafadzoh   |   HaiBunda

Rabu, 20 May 2020 12:04 WIB

coronavirus screening at medical centre
Curhat Dokter yang Tangani Corona, Tahan Rindu Tak Bisa Peluk Anak 2 Bulan/ Foto: Getty Images
Jakarta -

Di media sosial tengah viral sebuah curhatan salah satu dokter yang menangani corona. Ceritanya cukup mengharukan, Bunda.

Adalah dokter bernama Emilia Nissa Khairani. Pada tulisan yang beredar, Emilia dan suaminya sudah dua bulan tidak tidur satu kamar dengan anak-anak mereka.

Ia bahkan harus mengenakan masker setiap hari, bahkan ketika di dalam rumah. Ia juga tidak memeluk dan mencium anak-anaknya.

"Tentunya ini belum seberapa... dibanding teman2 saya yg mengirim anak2nya ke tempat lain dan tinggal sendirian krn takut ia menjadi pembawa (carrier) tanpa gejala dan menginfeksi orang2 yg ia cintai," katanya.

Di tengah kondisi yang nyaris putus asa menghadapi tekanan kerja, mereka kaget mendengar ada kebijakan baru mengenai PSBB yang mulai dilonggarkan. Bahkan, ada yang masih beredar himbauan salat berjamaah di masjid.

Emili mengatakan, petugas medis membutuhkan lebih banyak stok alat pelindung diri (APD) dan vitamin. Petugas medis harus siap menerima risiko terkena corona.

Ia menceritakan betapa menyiksanya memakai APD selama berjam-jam, mual hingga sakit kepala. Bahkan, penggunaan APD ini menghambat petugas medis untuk berbuka puasa.

"Ada petugas yg baru bisa berbuka puasa jam 9 bahkan jam 10 malam krn ia harus menyelesaikan tugasnya dulu sebelum bisa melepas Hazmat yg dipakainya," ujar Emili.

Ada petugas medis yang menangis ketika bekerja karena menahan rindu dengan keluarga. Jangankan bersua, menyeka air mata saja ia tak mampu karena takut terkontaminasi virus.

Emili menyayangkan sikap masyarakat yang seolah tak peduli. Mereka tetap pergi belanja ke tempat-tempat yang ramai.

"Ah sudahlah.. kalian pasti sudah sering mendengar cerita2 pilu ini. Mungkin jauh lebih memilukan lagi dari ini,"

"Tapi mungkin berjalan2 sore sambil membeli pabukoan tanpa masker lebih penting bagi kalian. Beramai2 membeli baju lebaran di mall lebih prioritas bagi kalian. Kami hanya perlu tetap bekerja dengan beban yg semakin berat, pasien yg semakin banyak, dan personel yg semakin sedikit,"

"Semoga pandemi ini segera berakhir," tutupnya.

Tenaga medis memang menjadi garda terdepan dalam melawan corona. Mereka rentan terinfeksi virus ini.

Makanya, Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menekankan pentingnya perlindungan bagi tenaga kesehatan. Mereka memerlukan APD ketika bertugas.

"Pastikan alat pelindung diri (APD) karena mereka berada di garis terdepan, sehingga petugas kesehatan harus terlindung dan tidak terpapar oleh COVID-19," kata Jokowi, dalam rapat terbatas yang ditayangkan YouTube Sekretariat Presiden, beberapa waktu lalu.

Nah, sebagai masyarakat, kita bisa membantu petugas medis dengan memutus mata rantai penyebaran virus. Caranya adalah dengan tetap di rumah, menjaga jarak, serta mencuci tangan dengan sabun.

Simak juga fakta dan data corona yang wajib Bunda ketahui berikut ini.

[Gambas:Video Haibunda]

(sih/rap)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda