Terpopuler
Aktifkan notifikasi untuk dapat info terkini, Bun!
Bunda dapat menonaktifkan kapanpun melalui pengaturan browser.
Nanti saja
Aktifkan

trending

Wacana Sekolah Dibuka, KPAI Ingin Indonesia Belajar dari Kasus di China

Asri Ediyati   |   HaiBunda

Kamis, 28 May 2020 11:25 WIB

A Happy Little Asian boy holding pencil while reading on notebook homework with smiling face on wooden table.Back to School concept.
Wacana Sekolah Dibuka, KPAI Ingin Indonesia Belajar dari Kasus di China/ Foto: Thinkstock
Jakarta -

Wacana sekolah akan buka kembali mendapat tentangan dari para orang tua siswa. Usai melakukan survei ujicoba di media sosial baru-baru ini, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) melihat banyak tanggapan negatif dari orang tua terhadap wacana tersebut.

Terkait hal ini, KPAI pun memberikan beberapa rekomendasi. KPAI mendorong Kemdikbud dan Kemenag RI belajar dari negara lain. Setelah mereka buka sekolah, rupanya malah menjadi klaster baru Corona.

"Negara lain yang sudah mulai turun kasusnya, bahkan zero kasus kemudian membuka sekolah dengan menerapkan protokol kesehatan, namun ternyata ditemui kasus baru karena siswa dan guru tertular COVID-19. Sekolah malah menjadi klaster baru," ujar Komisioner KPAI Bidang Pendidikan Retno Listyarti, dalam keterangan tertulis yang diterima HaiBunda, belum lama ini.

Retno melanjutkan, negara seperti China saja rupanya membuka sekolah setelah kasus COVID-19 nol selama 10 hari. Pembukaan sekolah juga disertai dengan persiapan yang matang dan benar-benar dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat. Bahkan di China, para guru yg akan mengajar sudah menjalani isolasi dahulu selama 14 hari sebelum sekolah dibuka.

Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti (Isal Mawardi/detikcom)Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti (Isal Mawardi/detikcom)/ Foto: Komisioner KPAI Bidang Pendidikan, Retno Listyarti (Isal Mawardi/detikcom)

Perlu Bunda ketahui juga, beberapa negara di Eropa seperti Finlandia, Prancis dan Inggris, yang memiliki sistem kesehatan yang baik dan membuka sekolah juga dengan persiapan yang matang, serta protokol kesehatan yang ketat ternyata juga tidak aman.

"Malah menimbulkan klaster baru di lingkungan sekolah karena beberapa siswa dan guru tertular COVID-19 hanya dalam hitungan minggu," sambung Retno.

KPAI juga mendorong Pemerintah dan Gugus Tugas COVID-19 untuk melibatkan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan para pakar Epidemiologi, sebelum membuka sekolah pada tahun ajaran baru 2020/2021, tepatnya Juli mendatang.

Dalam hal ini, IDAI sebagai ahli harus didengar dan dipergunakan rekomendasinya, terkait rencana Kemdikbud dan beberapa Dinas Pendidikan Daerah membuka sekolah kembali.

Menurut Retno, membuka sekolah harus dipikirkan dengan matang oleh pemerintah pusat dan daerah, karena ini menyangkut keselamatan guru, dan terutama keselamatan jutaan anak-anak Indonesia yang menjadi peserta didik dari PAUD sampai SMA/sederajat.

"Apalagi jika mengingat kondisi terakhir di mana pasar, mal dan bandara penuh sesak di saat seharusnya kita menjaga jarak dan tetap berada di rumah demi memutus penyebaran dan penularan COVID-19," jelas Retno.

Ia menegaskan, "Demi melindungi anak-anak Indonesia yang merupakan generasi penerus bangsa, maka pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus super hati-hati dan cermat dalam mengambil keputusan membuka sekolah. Keselamatan anak-anak harus menjadi pertimbangan utama saat pemerintah hendak memgambil kebijakan menyangkut anak."

Bagaimana, Bunda, apakah setuju kalau sekolah kembali dibuka saat memasuki era new normal?

Simak juga video soal restoran di era new normal:

[Gambas:Video Haibunda]



(aci/muf)

TOPIK TERKAIT

HIGHLIGHT

Temukan lebih banyak tentang
Fase Bunda